close
Nuga Sehat

Manusia, Makhluk Yang Pelit Bakar Kalori

Situs “medicaldaily.com,” Sabtu, 18 Januari 2014, merilis penelitian terbaru jawaban yang selama ini misterius, kenapa manusia, atau makhluk primata memiliki masa hidup yang panjang dari makhluk lainnya.

Jawaban yang diberikan para ilmuwan itu mengacu pada satu kesepakatan, bahwa manusia membakar kalori lebih sedikit dibanding hewan. Metabolisme yang cenderung lambat inilah yang kemungkinan menyebabkan manusia hidup lebih lama.

Berdasarkan kenyataan itulah para ilmuwan selama ini ingin menemukan jawaban dampak metabolisme pada kesehatan secara keseluruhan. Ilmuwan juga ingin mengetahui, bagaimana primata menggunakan energinya setiap hari.

Metabolisme sangat mempengaruhi pembakaran kalori dan penggunaan energi dalam kegiatan sehari-hari. Metabolisme jugalah yang membantu pembatasan gaya hidup seseorang tiap harinya.

Orang dengan metabolisme cepat biasanya lebih mudah mengurangi berat badan. Sedangkan metabolisme lambat menyebabkan seseorang harus bekerja keras menurunkan berat badannya.

Manusia dan primata lainnya umumnya memiliki metabolisme yang lebih lambat, dibanding hewan lain yang membakar lebih banyak energi pada kesehariannya.

Akibatnya manusia dan primata memiliki tahapan dalam hidup yang lebih lama. Contohnya masa kecil yang lebih lama dan umur yang lebih panjang daripada spesies hewan lainnya.

“Kondisi lingkungan kemungkinan membantu mengurangi pengeluaran energi pada manusia dan primata. Hal inilah yang menyebabkan tahapan hidup primata dan manusia lebih lambat, daripada hewan lainnya,” kata ahli antropologi dari University of Arizona, David Raichlen.

Riset yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences ini menemukan, manusia dan hewan primata hanya menggunakan setengah dari jumlah kalori yang diperkirakan.

Menanggapi hasil ini, pimpinan riset dari Hunter College, New York, Herman Pontzer menyarankan, manusia harus rajin berolahraga demi tubuh yang lebih sehat.

“Berkaca dari hasil riset ini, maka manusia dengan gaya hidup paling aktif secara fisik masih perlu lari marathon setiap harinya. Aktivitas ini akan membatu rata-rata pengeluaran energi tiap harinya, dan menjaga tubuh tetap sehat,” kata Pontzer.

Yang menarik adalah, para periset mencatat primata dalam kurungan ternyata membakar kalori dalam jumlah nyaris sama dengan yang hidup liar. Kenyataan ini memunculkan anggapan, mungkin kegiatan fisik bukan cara satu-satunya dalam pembakaran energi harian, khususnya bagi primata.

Peneliti percaya riset ini akan memberi pengertian lebih baik pada metabolisme tubuh, sehingga bisa lebih mengerti berbagai masalah, misalnya obesitas dan penuaan.

“Manusia hidup lebih lama dan cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh. Dengan mengerti metabolisme tubuh dan membandingkannya dengan spesies terdekat, maka akan diketahui bagaimana tubuh berevolusi dan menjaganya tetap sehat,” kata Pontzer.