close
Nuga Sehat

Kesalahan Komunikasi di Rumah Tangga

Komunikasi yang baik adalah salah satu pondasi terpenting dalam pernikahan.

Sayangnya, masih banyak pasangan tidak paham bagaimana caranya berkomunikasi yang baik dengan satu sama lain.

Jika dibiarkan, miskomunikasi yang terulang terus meski tanpa sadar lama-lama bisa meregangkan keintiman rumah tangga. Yuk simak kesalahan komunikasi dalam pernikahan yang sebaiknya tak dilakukan.

Pertengkaran, perdebatan, dan beda pendapat adalah bumbu penyedap yang pasti ada dalam setiap rumah tangga. Namun, Anda berdua sebaiknya tetap menghindari kesalahan-kesalahan berikut ini saat berkomunikasi dengan satu sama lain:

Ketika marah, emosi memang kerap tak terkendali.

Hal yang biasanya paling terlihat adalah intonasi suara yang mulai meninggi. Tak jarang seseorang justru berteriak saat bicara pada pasangannya karena tak lagi mampu mengendalikan amarahnya.

Namun tahukah Anda bahwa berteriak pada pasangan sangat tidak dianjurkan? Alih-alih menyelesaikan masalah berteriak justru bisa menimbulkan lebih banyak konflik antara Anda berdua.

Anda mungkin hanya merasa lega sebentar, tetapi akan ada perasaan bersalah yang justru berkepanjangan.

Dalam pernikahan, gaya komunikasi ini sangat perlu dihindari. Berteriak pada pasangan ibarat memercikkan bensin ke dalam api. Teriakan inilah yang akan jadi fokus utama pasangan, bukan apa yang Anda ucapkan.

Akibatnya, pasangan justru bisa merasa sakit hati dan bersikap defensif sehingga pesan yang tadinya ingin Anda sampaikan malah tidak didengarnya.

Daripada berteriak, coba luangkan waktu sejenak untuk diam dan menenangkan diri sejenak. Ingat, apa tujuan Anda mengomunikasikan kekesalan pada pasangan? Jika tujuannya untuk membuat pasangan mengerti yang Anda keluhkan, berteriak tidak jadi solusinya.

Setelah mulai tenang, mulailah bicarakan keluhan Anda pada pasangan dengan nada yang tegas tetapi tidak dengan cara berteriak.

Bersikap kompetitif sebenarnya bukanlah masalah. Akan tetapi perlu diingat bahwa Anda dan pasangan bukanlah lawan yang sedang saling bersaing. Anda dan pasangan adalah satu tim yang harus saling mendukung dan menguatkan.

Saat sedang berdebat dengan pasangan, jangan merasa ingin menang sendiri. Jangan punya pikiran bagaimana caranya mengalahkan pasangan dan membuat ia mengikuti apa mau Anda.

Dalam pernikahan, cara komunikasi yang satu ini bisa sangat memengaruhi hubungan Anda dan pasangan.

Hindari memosisikan diri sebagai seseorang yang superior satu tingkat lebih tinggi dari pasangan. Hal ini akan membuat keegoisan Anda semakin terpupuk subur. Akibatnya, Anda selalu merasa lebih tinggi dan pasangan lebih rendah.

Ingat saja bahwa apa pun yang Anda diskusikan tujuan yang dicapai haruslah menguntungkan kedua belah pihak. Jangan sampai, pasangan hanya mendapat ruginya karena keuntungannya semua difokuskan pada Anda.

Saat menikah, perlu dipahami bahwa Anda dan pasangan sudah menjadi satu. Artinya, tidak ada lagi keegoisan masing-masing pihak yang dikedepankan. Semuanya harus berfokus pada kepentingan “kita”. Otomatis dalam pernikahan, hal ini perlu diterapkan dalam berbagai aspek termasuk komunikasi.

Namun, mengubah fokus dari “aku” menjadi “kita” tidaklah mudah. Selama berpuluh tahun hidup sendiri, sangat wajar jika Anda masih memikirkan diri sendiri. Namun, secara perlahan ubahlah fokus Anda bukan lagi hanya pada diri sendiri tapi juga pada pasangan.

Ingat-ingatlah hal ini ketika sedang berkomunikasi bersama pasangan. Apa pun yang dibicarakan usahakan untuk mencapai kesepakatan bersama.

Selain itu, cobalah untuk lebih peduli pada pasangan dengan menanyakan bagaimana hari-harinya. Jangan sampai Anda yang hanya ingin ditanya dan didengarkan, tanpa mau berlaku sebaliknya.

Memang tidak ada pernikahan yang sempurna. Namun, cobalah menghindari berbagai kesalahan komunikasi ini dalam pernikahan Anda dan pasangan agar hubungan semakin intim dan sehat.