close
Nuga Sehat

Kecemasan Bisa Ganggu Kualitas Tidur

Kecemasan mengganggu kualitas tidur?

So pasti Bo…

Tidur dan cemas adalah dua sisi mata uang yang saling berkaitan.

Kecemasan bisa menyebabkan masalah tidur dan kurang tidur dapat menyebabkan kecemasan

Lantas, jika Anda merasa mengalami kedua masalah ini mana dulu yang harus diperbaiki?

Kecemasan sering dikaitkan dengan masalah tidur. Pikiran ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan membuat Anda lebih sulit tidur dan dapat membuat Anda terjaga hampir sepanjang malam.

Sementara itu kurang tidur diketahui memiliki pengaruh negatif bagi kesehatan secara luas termasuk kesehatan jiwa. Karena itu memahami antara kecemasan dan masalah tidur bisa menjadi hal mendasar bagi kesehatan fisik dan emosional.

Cemas adalah perasaan khawatir dan gelisah, ini adalah kondisi yang wajar dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Mengalami kecemasan merupakan respons dari rasa takut, stres, atau situasi menegangkan.

Misalnya saat wawancara kerja, mengikuti ujian, bahkan menunggu anak atau pasangan pulang ke rumah bisa membuat rasa cemas timbul.

Untuk Anda tahu cemas berbeda dengan gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan terjadi ketika kecemasan ini muncul secara berlebihan. Kondisi ketika kekhawatiran yang dirasa sebenarnya tidak sebanding dengan situasi yang ada dan telah mengganggu kehidupan sehari-hari, itulah gangguan kecemasan.

Orang yang dilanda kecemasan sering merenungkan kekhawatiran mereka di tempat tidur dan membuat mereka tidak bisa terlelap dengan nyenyak.

Ia bisa terbangun tengah malam karena rasa cemas yang menghantui. Hal ini dapat merusak kuantitas dan kualitas tidur.

Gangguan tidur serius, termasuk insomnia, telah lama dikenal sebagai gejala umum dari gangguan kecemasan. Tapi masalah tidur bukan hanya bagian dari gejala cemas.

Dalam banyak kasus, kurang tidur juga dapat menjadi pemicu atau memperburuk gangguan kecemasan.

Perlu diingat, tidak semua orang dengan gangguan cemas mengalami masalah tidur. Ada pula yang mengalami gangguan cemas namun tidak mengalami gejala gangguan tidur.

Begitu juga bagi mereka yang mengalami masalah tidur, tidak selalu karena cemas. Banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami masalah tidur, kecemasan dan gangguan cemas hanya salah satu di antaranya.

Masalah tidur banyak terjadi karena pola tidurnya bermasalah.

Misalnya seseorang baru bisa tertidur menjelang dini hari karena kesehariannya memang sering dipaksakan untuk menonton drama atau berselancar di media sosial, bukan karena mengalami kecemasan.

Cara paling dasar dalam menangani masalah tidur adalah dengan memperbaiki pola tidur orang tersebut.  Konsistensi jam tidur dan bangun dikembalikan sesuai dengan ritme alami yang dibutuhkan tubuh.

Memperbaiki pola tidur, sangat penting bagi kesehatan fisik maupun mental seseorang. Dalam banyak penelitian disebutkan, tidur kurang dari 5 jam sehari berisiko mengalami gangguan fisik berat terkait jantung dan organ tubuh lain.

Dalam kasus orang dengan gangguan kecemasan yang mengalami masalah tidur, maka pengobatannya akan dilakukan sejalan.

Dokter akan meresepkan obat dan melakukan pengobatan psikoterapi. Perlu diingat, obat-obatan untuk memperbaiki masalah tidur tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter ahli.

Dokter spesialis kejiwaan umumnya menangani pasien dengan gangguan cemas dan masalah tidur yang berat, jadi pengobatan sangat penting untuk terlebih dahulu memperbaiki pola tidur malam yang baik.

Saat pola tidur sudah bagus, maka terapi obat akan dipertahankan selama beberapa pekan dengan dosis yang perlahan dikurangi. Dengan begitu ritme tidurnya akan kembali secara alami.

Pada kasus yang sering saya tangani, gangguan tidur seringkali seperti pintu masuk seseorang mengalami masalah kesehatan jiwa. Tidur berkualitas juga menjadi salah satu hal paling penting untuk menjaga imunitas atau kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

Jika Anda mengalami masalah serupa ini, segera konsultasikan dan perbaiki masalah tidur Anda.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

Tags : slide