close
Nuga Sehat

Jangan Bergaul Dengan Orang “Negatif”

Anda mengalami kenaikan berat badan? Mungkin Anda bisa memahami kalau terbiasa mengonsumsi makanan mengandung gula atau lemak.

Tapi Anda, mungkin, belum mengetahui bahwa kegemukan bisa datang dari bergaul dengan orang-orang negative. Dampak dari bergaul dengan orang “negatif,” tulis “healthday,” ternyata juga memberikan akibat yang sama.

Memang apa hubungannya berteman dengan orang yang negatif dengan kegemukan?

Ternyata ini berkaitan dengan tingkat stres.

Orang yang negatif bisa berarti mereka yang gampang mengeluh, suka membicarakan kejelakan orang lain, pemalas, dan masih banyak lagi.

Menghabiskan banyak waktu dengan orang seperti ini tanpa disadari akan berpengaruh pada pola pikir kita. Karena kita sebenarnya stres, kita pun akan cenderung mencari makanan untuk mengurangi rasa stres tersebut.

Sebaliknya, berada di sekitar orang-orang yang positif akan berdampak positif pada kondisi fisik dan mental kita. Memiliki teman yang penuh optimisme dan pikiran positif lain akan membuat kita terpengaruh hal yang sama.

Penelitian mengenai hal ini dilakukan dnegan menganalisa data yang dikumpulkan dari 3.074 partisipan selama 10 tahun. Studi ini melacak berat badan partisipan dan juga paparan pertemanan yang negatif dan positif.

Mereka yang bergaul atau pun berhubungan dengan orang-orang yang penuh dukungan memiliki berat badan lebih rendah dibanding orang yang berteman dengan orang-orang negatif. Jadi, pilih-pilih teman itu memang perlu kalau ingin sehat.

Makanya Anda perlu bergaul dengan orang positif, seperti pria atletis dan langsing cenderung lebih menarik. Anggapan menarik tersebut ternyata bukan tanpa alasan, secara alamiah seseorang dapat mengenali orang lain yang lebih sehat dan tertarik kepadanya.

Sebuah studi mengungkapkan, kekuatan seseorang terhadap mikroba penyebab penyakit berkaitan dengan penampilan menariknya. Sehingga pria atletis dan langsing cenderung lebih lebih resisten terhadap mikroba, khususnya pada saluran pernapasan.

Peneliti mengatakan, wanita lebih tertarik pada pria yang tampak sehat karena secara alamiah mereka dapat mengetahui bahwa pria yang terlihat sehat juga memiliki kemampuan lebih baik dalam melawan mikroba penyebab penyakit.

“Dilihat dari segi evolusi, karakter wajah dan tubuh tertentu dapat menunjukkan bahwa seorang individu lebih baik secara genetika dan kesehatan, faktor penting dalam pemilihan pasangan,” jelas Boguslaw Pawlowski, ketua studi dari University of Wroclaw.

Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Human Biology tersebut menunjukkan, jumlah dan tipe mikroba dalam saluran pernapasan pria dapat menjadi indikator yang jujur kondisi biologis mereka.

Peneliti menemukan, satu aspek kunci kesehatan adalah yang disebut “imunokompeten”, kemampuan sistem imun seseorang untuk melawan mikroba penyebab penyakit dan ancaman lainnya. Semakin menarik seorang pria, semakin resisten dirinya terhadap mikroba.

Salah satu cara untuk mengukur kekuatan sistem imun adalah dengan melihat jumlah dan tipe mikroba pada saluran pernapasan. Powlowski dan timnya kemudian melakukan pengukuran tersebut, sekaligus tinggi dan berat badan pada peserta yang terdiri dari pria maupun wanita, serta rasio pinggang dan panggul khusus peserta wanita.