close
Nuga Sehat

Cara Jitu Atasi Depresi Yang Anda Alami

Depresi?

Setiap orang bisa mengalami depresi. Diperkirakan satu dari lima orang di dunia dapat mengalami kondisi ini pada tahap tertentu dalam hidup mereka. Meski begitu, keparahan dan gejala depresi yang muncul mungkin berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain.

Ya, depresi adalah kondisi umum yang bisa menyerang siapa saja.

Dan biasanya, ditandai dengan perasaan sedih mendalam dan rasa cemas yang berkepanjangan.

Meski sering digambarkan dalam kondisi yang cukup parah, sebenarnya ada beberapa cara mengatasi depresi yang bisa rutin Anda lakukan.

Lantas apa saja, ya?

Salah satu cara mengatasi depresi adalah dengan tidak membiarkan diri berlarut-larut dalam kesedihan. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Ian Cook, MD, seorang psikiater dari University of California.

Menurutnya, membuat jadwal harian dan menerapkannya dengan rutin setiap hari, lama-lama membantu penderita depresi untuk disibukkan dengan berbagai kegiatan positif.

Depresi sering membuat Anda kesulitan tidur, sehingga jam tidur jadi berantakan. Padahal tanpa sadar, kurang tidur justru bisa memperburuk gejala depresi Anda.

Maka itu, usahakan untuk selalu tidur lebih awal dan pastikan jam tidur harian Anda selalu optimal. Jika perlu, Anda bisa melakukan ritual yang bisa bantu agar tidur lebih nyenyak, misalnya meditasi atau berendam air hangat sebelum tidur.

Tidak hanya membuat tubuh sehat, olahraga juga berperan sebagai cara mengatasi depresi. Ini karena pengaruh hormon endorfin serta dopamin yang melonjak naik saat Anda berolahraga.

Kedua hormon tersebut mampu meredakan rasa sakit sekaligus membuat mood jauh lebih baik.

Jika Anda melakukan olahraga rutin, maka produksi hormon tersebut akan dua kali lipat lebih banyak. Sinyal bahagia ini akan diterima oleh otak dan digunakan untuk meredakan depresi.

Obat-obatan seperti citalopram (Celexa), escitalopram (Lexapro), fluoxetine, sertraline dan vilazodone  adalah beberapa obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors  yang dapat diminum untuk mengelola gejala depresi.

Pilihanjenis obat sesuai dengan kondisi dan keparahan depresi yang Anda alami.

Memang, obat diperlukan untuk mengatasi depresi, tapi cara mana yang lebih efektif jika dibandingkan dengan penerapan pola hidup sehat? Anda bisa menemukan jawabannya di artikel ini.

Psikoterapi atau terapi psikologis biasanya dipilih dalam kondisi depresi. Seorang terapis akan mengajak Anda bicara mengenai depresi Anda, serta membantu untuk melewati situasi sulit yang sedang Anda alami.

Bingung kapan harus ke psikiater ataukah psikolog?

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari bila tidak ingin depresi semakin memburuk. Mulai dari alkohol, kafein, serta makanan olahan.

Sebagai gantinya, makan makanan yang lebih dianjurkan seperti sayur berdaun hijau gelap, jamur, alpukat, apel, dan tomat.

Selain itu Anda perlu juga memahami  berbagai jenis depresi

Sebut saja depresi klinis

Disebut juga dengan major depression atau depresi berat. Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami gejala depresi yang konstan dan berlangsung lama, setidaknya sekitar enam bulan. Gejala yang dialami bisa dalam tingkat yang ringan hingga parah.

Sering kali kondisi ini bersifat kambuhan. Namun, dalam kasus tertentu, seseorang bisa saja mengalaminya hanya satu kali dalam seumur hidupnya.

Ada juga depresi psikosis

Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami depresi yang dibarengi waham. Maka selain mengalami perubahan suasana hati secara drastis, pengidapnya juga mungkin kesulitan untuk membedakan mana realita dan ilusi. Misalnya, Anda merasa melihat atau mendengar hal-hal yang orang lain tidak alami.

Bahkan ada dysthmia

Dysthmia atau juga persistent depressive disorder adalah bentuk lain dari depresi kronis. Gejala depresi jenis ini cenderung ringan. Meski begitu, gejala yang dialami bertahan setidaknya dua tahun.

Banyak orang tak menyadari mengalami kondisi ini karena terbiasa berpikir bahwa perubahan suasana hati yang mereka rasakan merupakan bagian dari “jati dirinya”.

Kondisi ini biasanya terjadi setelah melahirkan, tapi jauh lebih serius daripada baby blues. Pasalnya, gejala yang ditimbulkan lebih intens dan berlansung lama.

Perasaan sedih dan cemas yang berlebihan setelah melahirkan memengaruhi kemampuan wanita dalam mengurus bayi dan dirinya sendiri.

Ada lagi seasonal affective disorder  Kondisi ini disebut juga sebagai depresi musiman. Gejala yang Anda alami mungkin hanya akan timbul dalam waktu-waktu tertentu, misalnya ketika musim dingin dan musim panas.

Para ahli menyakini bahwa SAD disebabkan karena gangguan pada ritme sirkadian tubuh. Kondisi ini lebih mungkin dialami oleh orang-orang yang tinggal belahan bumi bagian utara atau selatan.