close
Nuga Sehat

Benarkah Makan Tempe Sulit Punya Anak?

Tempe merupakan makanan tradisional asal Indonesia. Makanan berbahan dasar kedelai ini juga telah menjadi favorit banyak orang. Sayangnya, banyak kabar beredar yang menyebut makanan berbahan kedelai dapat menurunkan kesuburan pria.

Menurut isu, kandungan isoflavon pada kedelai dapat mengecilkan kelenjar kelamin pada anak laki-laki dan menurunkan jumlah sperma pada pria, karena memiliki sifat seperti hormon estrogen ketika dikonsumsi.

Benarkah?

Selain itu, bukti historis menunjukkan bahwa tidak ada masalah reproduksi di Jepang dan Tiongkok, padahal kedua negara itu adalah pengonsumsi kedelai paling tinggi di dunia.

Dibanding kedelai murni, tempe juga dianggap lebih aman karena merupakan produk kedelai fermentasi. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of American Dietetic Association membuktikan bahwa fermentasi memang menurunkan kadar isoflavon dalam kedelai dan mengubah jenisnya.

Secara umum, tempe mengandung berbagai senyawa aktif antara lain sejumlah lemak, berbagai mineral baik itu makro maupun mikro, protein nabati, serat pangan alami, karbohidrat, isoflavon, beragam vitamin mulai yang larut dalam air sampai yang larut dalam minyak dan masih banyak lagi lainnya.

Asam lemak pada tempe digolongkan ke dalam kelompok Polyunsaturated Fatty Acids atau PUFA. Asam jenis ini merupakan asam lematk tidak jenuh majemuk yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.

Asam lemak tak jenuh ini diperoleh dari proses fermentasi tempe. Asam tersebut adalah oleat dan linolenat. Kedua asam ini bekerja efektif dalam menurunkan kolesterol serum dalam darah sehingga dampak negatif sterol bisa ditangkal.

Sementara itu kandungan gizi tempe juga diperkaya dengan vitamin B kompleks yang terdiri dari B12 atau sianokobalamin, B1 atau tiamin, B2 atau riboflavin, B6 atau piridoksin dan lain-lain.

Yang unik, kandungan vitamin B12 tempe sangat tinggi dan mampu mencukupi kebutuhan vitamin tubuh. Selain vitamin B kompleks, pada dasarnya tempe juga kaya akan vitamin A, D, E dan juga K. Selain vitamin dan asam lemak, tempe juga diperkaya dengan mineral antara lain kalsium, Fe atau zat besi, mangan, zink, fosfor, inositol, magnesium dan lain-lain.

Hal lain yang penting dari tempe adalah keberadaan zat anti-oksidan yang populer disebut isoflavon. Zat ini sangat ajaib sebab mampu melawan pengaruh radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.
Tapi yang jelas, baik isoflavon dalam kedelai maupun dalam tempe tidak berbahaya bagi tubuh. Kedelai bahkan memiliki banyak manfaat sehat untuk tubuh.

Selain isoflavon, di dalam kedelai terkandung protein yang terdiri dari asam lemak esensial dengan daya cerna yang sangat baik, oligosakarida dan monosakarida, serat, lemak yang sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh dan adalah bahan lainnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menuturkan bahwa setiap konsumsi kedelai bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

Isoflavon yang terkandung di dalam kedelai bisa berguna untuk terapi hormonal karena isoflavon memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen.

Konsumsi kedelai secara rutin bisa mengurangi kadar kolesterol total sebesar 9,3 persen.

Kandungan kalsium, protein dan isoflavon yang terkandung di dalam kedelai berkontribusi terhadap kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis dengan meningkatkan kerapatan massa tulang.

Kedelai mengandung indeks glikemik yang rendah sehingga bisa menjaga nilai kadar gula darah tetap stabil serta mempertahankan rasa lapar lebih lama.

onsumsi kedelai secara rutin bisa membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat.