close
Nuga Sehat

Awet Muda dengan Buah Delima

Memakan buah delima, menurut sebuah penelitian yang ditulis laman situs “daily mail,” Rabu, 13 Juli 2016, akan membuat orang awet muda.

Awet muda?

“Benar,” tulis “daily mail,” karena ia membantu mengaktifkan proses mitophagy yang dapat mencegah penuaan dini.

Prosesnya, mikroba yang terkandung di dalam buah delima berinteraksi dengan bakteri yang tinggal di dalam perut untuk membentuk urolithin A, kemudian proses pembaruan sel dimulai.

Menurut “mail,” sudah lama delima dikenal sebagai buah yang bermanfaat untuk umur panjang dan kesehatan.

Buah ini memiliki kandungan yang mempertahankan kekuatan otot dan memperpanjang usia.

Para ilmuwan dalam studi terbarunya itu sudah menguji khasiat delima pada cacing dan tikus

Mereka mulai menguji rahasia awet muda ini pada manusia.

Berkat khasiat sederhananya yang mengurangi penuaan pada otot, hal ini bakal membantu mencegah lansia yang jadi sakit karena terjatuh dan membuat mereka hidup lebih lama.

Rahasia awet muda delima itu terletak pada kemampuannya menjaga mitokondria, baterai kecil di dalam sel kita untuk selalu terisi penuh.

Normalnya, mitokondria menurun seiring pertambahan usia, membuatnya jadi kurang efektif dan beracun. Diperkirakan pula hal itu membuat otot jadi lemah.

Kimiawi dalam delima diubah menjadi senyawa yang disebut urolithin A oleh bakteri di usus.

Urolithin A ini kemudian membantu tubuh mengisi batere di sel, yaitu mitokondira dan mencegah penuaan. Dalam sebuah eksperimen, cacing yang diberi urolithin A hidup 50 persen lebih lama.

Pada percobaan lain, tikus yang menua mampu lari 42 persen lebih jauh setelah enam pekan mendapatkan zat tersebut.

Percobaan pada manusia masih berjalan. Peneliti berharap penelitian pada manusia ini bakal sukses pula.

Selain itu, delima juga  sudah lama dikenal mengandung banyak manfaat kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah dan memperkuat tulang.

Jus buah ini merupakan minuman saat sarapan yang populer di dunia Barat.

Buah delima juga dikenal sebagai simbol kesuburan, kematian dan keabadian.

Bahkan ada yang percaya bahwa buah terlarang di Taman Eden itu delima, bukan apel.

Sebelum buru-buru membeli buah ini, Anda sebaiknya memahami bahwa buah delima tak serta merta membuat kita awet muda.

Hal ini karena jumlah urolithin A yang terdapat dalam tubuh kita bergantung pada bakteri di usus. Jika tak ada, zat itu juga tak bakal dihasilkan.

Periset dari Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne mendirikan perusahaan yang meproduksi kapsul urolithin A. Percobaan pada manusia sedang dilakukan.

Melibatkan tiga puluh orang yang mengonsumsi satu kapsul sehari saat sarapan.

Jika berhasil, kapsul tersebut dapat dipasarkan sebagai suplemen penjaga kekuatan otot pada usia lima puluh tahun ke atas.

Periset Patrick Aebischer mengatakan,”Ini benar-benar zat alami dan efeknya kuat serta dapat diukur.”

Sementara rekannya Johan Auwerz berkata,”Pendekatan nutrisi membuka daerah yang belum pernah dieksplorasi oleh obat tradisional.

Perubahan sejati yang terjadi dalam paradigma sains.”

Delima, buah berwarna merah muda segar ini mungkin lebih terkenal sebagai pelengkap rujak acara tujuh bulanan ibu hamil. Padahal, seharusnya buah ini rutin kita konsumsi.

Delima merupakan salah satu sumber antioksidan dan antiperadangan yang manfaatnya sering disandingkan dengan red wine atau teh hijau.

Penelitian mengenai kandungan gizi delima memang tak sebanyak buah-buahan lain.

Tetapi salah zat aktif yang diketahui ada dalam delima adalah polifenol seperti elagitanin yang bermanfaat untuk menghambat aktivasi jalur peradangan.

Ada juga antosianin yang memberikan warna merah pada buah ini sekaligus menjadi antioksidan.

Bila kita sering mengonsumsi buah kaya antioksidan seperti ini risiko terkena penyakit jantung dan kanker bisa ditekan.

Penelitian delapan tahun silam menyimpulkan, jus delima memiliki aktivitas antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi dari pada red wine, jus anggur, blueberi, jus apel, dan jus jeruk.

Bahkan jika ekstrak biji delima dibuat jus kapasitas antioksidannya tiga kali lebih banyak dari teh hijau atau red wine.

Studi berskala kecil pada manusia juga menunjukkan, mereka yang rutin minum jus delima setiap hari risikonya terkena penyakit jantung lebih rendah.

Hal ini karena jus delima akan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar Kolesterol baik.

Saat ini zat aktif delima juga tengah diteliti untuk mengetahui apakah bermanfaat untuk memperlambat keganasan kanker prostat.

Tags : slide