close
Nuga Region

Bandara Kualanamu Ditargetkan Selesai Akhir Juli

Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara,   menyisakan target waktu  penyelesaian pekerjaan selama tiga bulan kedepan, atau hingga Agustus,  untuk menggantikan fungsi Bandara Polonia,  sekaligus menjadikannya sebagai pelabuhan udara yang terhubung dengan jalur kereta api  bandara pertama di Indonesia.

Hingga pekan lalu,  ketika “nuga.co,” mendatanganinya, pekerjaan fisik dan sarana pendukungnya ,masih menyisakan penyelesaian detail. Secara keseluruhan, penyelesaian pekerjaan bandara Kualanamu sudah mencapai 97 persen. Tapi secara kasat mata,  bandara yang kelak akan tercatat sebagai  salah satu lapangan udara paling modern di Asia Tenggara tgersebut, sepertinya,  masih teronggok di tengah hamparan lahan kosong  karena rerumputan masih belum dibersihkan dan phpn-pohon rindang masih kerontang.

Dengan kondisi yang ada di lapangan, banyak pihak mengkhawatirkan target waktu itu akan molor kembali. Bandara ini sudah dua kali mengalami perubahan waktu penyelesaian. Semula bandara yang akan menjadi “hub” di kawasan Indonesia bagian barat ditargetkan selesai Desember tahun lalu.

Tapi karena pekerjaan masih berantakan ditarget ulang April 2013. Namun hingga kini pekerjaan detail belum juga selesai sehingga otoritas proyek menjadwal ulang Agustus mendatang. Penyelesaian pekerjaan bulan Agustus, menurut sebuah sumber, akan disinkronkan dengan masa puncak arus mudik.

Direktur Utama PT Angkasa Pura, Tri Sunoko mengakui pekerjaan Bandara Kualanamu masih kurang dari tiga persen lagi. Tri optimis seluruh pekerjaan detail itu bisa dirampung tepat waktu pada akhir Juli sehingga bandara bisa difungsioptimalkan Agustus menjelang lebaran.

Selain pekerjaan detail bandara, pekerjaan pendukung juga sedang dikebut terutama stasion kereta bandara. Kalau, kelak, berfungsi kereta bandara yang menghubungkan Kualanamu-Medan akan mampu mengangkut penumpang sampai 30 persen. Dengan jarak sepanjang 30 kilometer Bandara Kualanamu bisa dicapai selama 30 menit. Begitu juga sebaliknya.

Untuk mendukung kelancaran penumpang, Bandara Kualanamu nantinya juga dihubungkan dengan jalan tol. Pekerjaan jalan tol ini sudah ditenderkan dan akan segera dikerjakan begitu nama pemenangnya diumumkan.

Kualanamu juga bisa dicapai dengan akses jalan raya. Jalan ini masih belum selesai sepanjang 800 meter lagi akibat terkendala ganti rugi dengan pemilik tanah. Hingga “nuga.co” berkunjung penyelsaian pekerjaan jalan akses sedang dikebut karena gantiruginya baru saja disepakati.

Kalau beroperasi penuh nantinya, Bandara Kualanamu akan menjadi bandara dengan terminal tunggal tertbesar di Asia Tenggara. Bandara seluas 1.365 hektar itu mempunyai kapasitas 8,1 juta penumpang per tahun. Luas terminalnya mencapai 118.930 meter per segi dan luas gedung kargo mencapai 13.000 meter per-segi.

Untuk landasan pacunya, Bandara Kualanamu bisa didarati pesawat jenis Airbus A-380, atau pesawat paling besar di dunia sekarang. Landasan pacunya sendiri memiliki  panjang 3.750 x 60 meter.

Bandara ini, menurut Tri Sunoto akan dirimbuni oleh pohon kelapa sawit. Ini untuk mencirikan bahwa Bandara Kualanamu memang dulunya adalah kebun sawit milik salah satu perusahaan perkebunan BUMN.

Selain fasilitas infrastrukturnya, Bandara Kualanamu juga dilengkapi dengan cuonter cek dan bagasi yang sangat modern. Para penumpang akan dilayani secara cepat dengan sistem komputerisasi.

Bandara Kualanamu nantinya akan dilengkapi pula dengan tempat “shopping,” hotel dan kafe-kafe yang memudahkan penumpang memenuhi selera kulinernya.