close
Nuga News

Orang Berkacamata Terkesan Lebih Pintar

Apakah Anda pemakai kacamata?

Kalau jawaban iya maka ada kesan mendalam bahwa Anda termasuk salah seorang yang pintar.

Ya, itulah kesan dari seorang pemakai kacamata

Ya juga, bagi kebanyakan orang, mereka yang berkacamata dianggap terlihat lebih pintar dibandingkan mereka yang tidak. Namun, apakah anggapan ini benar?

Pada tahun lalu, terdapat sebuah penelitian yang hendak mengidentifikasi mengapa kecerdasan dapat muncul pada gen tertentu.

Penelitian tersebut melibatkan sekitar  tiga ratus ribu peserta yang diharuskan menjawab soal agar para peneliti dapat menentukan tingkat kecerdasan mereka.

Para peserta yang mengikuti penelitian tersebut memiliki keturunan nenek moyang yang berasal dari negara-negara di Eropa dengan rentang usia  enam belas hingga seratus tahun.

Pada kelompok ini terlihat bahwa mereka memiliki tingkat kecerdasan dua puluh delapan persen lebih tinggi, dan membutuhkan kacamata atau lensa kontak. Selain itu, lebih dari tiga puluh dua persen peserta menderita rabun jauh).

Akan tetapi, penelitian ini masih sangat terbatas karena semua pesertanya berasal dari negara di Eropa. Akibatnya, sulit memperkirakan kecerdasan manusia yang berasal dari benua lain selain Eropa, seperti di Indonesia atau negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

Hal tersebut dikarenakan terdapat perbedaan antara orang Eropa dan Asia, mulai dari latar belakang budaya, wilayah geografis, dan iklim juga ikut berpengaruh.

Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dengan pasti mengapa orang berkacamata terlihat lebih pintar.

Pada dasarnya, tidak semua orang berkacamata ingin terlihat pintar dan menggunakannya semata bagian dari fashion. Alasan utama mereka memakai benda tersebut adalah penglihatan yang buruk.

Banyak gangguan penglihatan yang membutuhkan kacamata, mulai dari rabun dekat, rabun jauh, hingga presbiopia atau penglihatan buram terutama saat membaca karena faktor usia di atas  empat puluh tahun.

Faktor penyebabnya pun beragam, tetapi karena kini sudah memasuki era komputer, kebanyakan orang mulai memakai kacamata karena terlalu sering menggunakan komputer.

Maka itu, perlu dipahami buka berarti orang yang berkacamata pasti pintar atau memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Bila Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini, mungkin Anda membutuhkan kacamata sebagai pendukung indera penglihatan Anda.

Penglihatan buram dan kabur, sakit kepala, merasakan sakit pada daerah sekitar mata, sensitif terhadap cahaya terang, harus menyipitkan mata agar dapat melihat, penglihatan berbayang dan memiliki kesulitan saat menyetirJika Anda memang membutuhkan kacamata karena penglihatan yang semakin buruk, silakan pilih kacamata berdasarkan bentuk wajah Anda.

Pilih bingkai kacamata yang tidak menyentuh pipi dan bulu mat, pastikan posisi mata Anda berada di tengah lensa dan cobalah untuk menyesuaikan kaitan bingkai kacamata di belakang telinga dan pangkal hidung untuk ukuran yang pas

Selanjutnya bila perlu, tambahkan nose pads pada kacamata untuk mencegah kacamata berubah posisi di hidung dan memberikan kenyamanan.

Setelah berhasil menemukan kacamata yang tepat, pastikan untuk menggunakannya saat dibutuhkan saja. Jika saat beraktivitas, seperti berolahraga, penggunaan kacamata membatasi ruang gerak Anda, mungkin lensa kontak adalah pilihan yang tepat.

Meski anggapan orang berkacamata lebih pintar masih dipercaya bahkan mulai ada penelitian ilmiah yang mendukung, bukan berarti Anda bisa memakainya sembarangan dan tak sesuai dengan kondisi Anda. Daripada itu, perbanyaklah wawasan Anda dari berbagai sumber.

Menjaga kesehatan mata juga tetap baik karena tetap lebih nyaman jikah hidup tanpa gangguan penglihatan, bukan?