Site icon nuga.co

Militer Mesir Adili Mohammad Morsi

Militer Mesir akan segera memanggungkan peradilan “kontroversial” untuk menyidangkan kejahatan Presiden terguling Mesir Mohammad Morsi dengan tuduhan “menghasut untuk membunuh dan melakukan kekerasan”.

Televisi Pemerintah Mesir, yang berada dibawah otoritas tentara, Minggu malam WIB, 1 September 2013, menyiarkan berita mengejutkan tentang telah selesainya berkas untuk membawa Morsi ke pengadilan tanpa menyebutkan kapan persidangan dijadwalkan.

Morsi akan disidangkan bersama 14 tokoh Ikhwanul Muslimin. Mereka semua dikenakan tuduhan yang sama. Tuduhan disebut merujuk kekerasan pada Desember 2012 di depan istana kepresidenan, dan Morsi juga dikenakan dakwaan melarikan diri dari penjara pada 2011.

Setelah digulingkan pada 3 Juli 2013, Morsi ditahan oleh pemerintah yang didukung militer Mesir di tempat yang tak diketahui sampai sekarang. Sementara di antara 14 tokoh Ikhwanul Muslimin yang akan disidangkan bersama Morsi, terdapat Mohamed al-Beltagi dan Essam el Erian.

Beltagi adalah tokoh senior Ikhwanul Muslimin. Putri Beltagi, Asmaa el Beltagy, tewas pada Rabu , 14 Agustus 2013, saat menjadi relawan di rumah sakit darurat, menyusul penembakan terhadap para demonstran pendukung Morsi. Erian adalah Wakil Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan.

Pembunuhan dan kekerasan yang dituduhkan ke Morsi pada Desember 2012, merujuk pada demonstrasi menentang dekrit Presiden yang diterbitkan pada November 2012. Selain ke-15 tokoh ini, polisi juga menangkap lebih dari 2.000 tokoh lain dari Ikhwanul Muslimin sejak Morsi digulingkan.

Sebelumnya, Pemerintah Mesir telah menjadwalkan persidangan untuk para tokoh Ikhwanul Muslimin selain Morsi pada 25 Agustus 2013. Namun sidang itu dibatalkan dengan alasan keamanan. Jadwal baru sudah diumumkan, yakni pada 29 Oktober 2013, tetapi belum diketahui apakah akan ada perubahan.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir, dalam rilis terbarunya.membantah kematian pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie di penjara tentara. Menurut rilis itu Badie dalam kondisi sehat di dalam tahanan.

Pernyataan ini dikeluarkan untuk menepis kabar bahwa Badie meninggal dunia dalam tahanan karena serangan jantung. Sebelumnya, harian Al-Ahram mengabarkan bahwa Badie menderita serangan jantung dalam tahanan. Namun, kondisinya kini sudah membaik.

Bantahan juga datang dari kantor berita Pemerintah Mesir, MENA, yang mengarah pada kabar dari situs berita Al-Nahar, yang juga mengabarkan kematian Badie di dalam tahanan.

Badie dan sejumlah pemimpin Ikhwanul Muslimin ditahan dalam salah satu operasi penangkapan paling besar yang pernah dihadapi organisasi tersebut.

Badie kemudian didakwa terkait pembunuhan sebelum Muhammad Mursi digulingkan pada 3 Juli lalu.

Seharusnya, Badie menjalani pemeriksaan pada 28 Agustus lalu, tetapi batal karena otorita penjara mengatakan bahwa kondisi kesehatan Badie tidak terlalu baik.

Sementara itu, juru bicara Ikhawanul Muslimin, Gehad el-Haddad, mengatakan bahwa dia tidak memiliki informasi soal kondisi kesehatan Badie sehingga tidak bisa merespons kabar soal kematian pemimpinnya itu.

Exit mobile version