close
Nuga News

Si Aglo Rotundom

Apakah Anda kenal dengan aglonema rotundom?

Ya, tanaman hias dari spesies aglonema memiliki nama lain. Ia sering disebut sebagai si aglo Aceh.

Posisinya? Sejajar dengan tanaman hias aglonema linnya dan sering dikatakan sebagai  salah satu  tanaman hias  nomor satu adalah aglonema

Aglonema jenis ini  memang sering disebut si ratu daun karena memang keindahannya terletak  pada bentuk dan warna dari daunnya.

Bahkan harga dari aglonema ini juga ditentukan oleh jumlah daunnya.

Memang banyak jenis aglonema dengan pesona keindahan daunnya masing masing.

Diantaranya adalah dinamakan red sumatra atau red aceh

,Dan marilah kita berkenalan dengan  aglonema red sumatera ini.

Jenis ini sering disebut dengan pride of sumatera. Tanaman hias jenis aglonema ini sangat mempesona, warna merah, pink dan hijaunya. Sebuah tanaman hias yang pantas hadir dalam ruang rumah Anda.

Dikutip dari ornamentalplaninfo.blogspot.co.id, lahirnya pride of sumatera menjadi dalam dunia aglaonema hibrida. Istilah aglaonema hibrida untuk membedakan dengan aglaonema spesies yang jumlahnya mencapai tiga puluh jenis.

Pride of sumatera sebetulnya bukan aglaonema hibrida pertama yang dilahirkan dari persilangan. Padaperiode sebelumnya banyak dihasilkan aglonema hasil persilangan denga tipe daun hijau.

Pewaris warna merah adalah induk jantan Aglaonema rotundum.

Dan Anda harus ingat satu nama,Greg Hambali, sebagai bidan persilangan tanaman ini.

Rotundum yang asli Sumatera bagian utara seperti Bukitlawang dan Aceh berdaun hijau tua. Warna merah darah hanya di permukaan bawah daun. Spesies yang sama sebetulnya ada di tangan penangkar Thailand

Ada yang rutin mengirimkan Aglaonema rotundum ke Bangkok.

Dan  Greg juga mendapat dua  Aglaonema commutatum dari seorang peneliti sri rejeki dari Mindanao dan Luzon

Aglaonema commutatum sebetulnya juga terdapat di Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.

Sayang, tangkai Aglaonema commutatum domestik terlampau panjang dan corak daun samar-samar menghilang. Merah muda yang semula menghiasi tangkai memudar.

Kemolekan Aglaonema commutatum milik kita terkikis. Sudah begitu anakannya berkurang. Ini bukan fitnah! Jeleknya performa itu akibat pergaulan bebas dengan Aglaonema simplex yang berdaun hijau polos dan enggan beranak.

Lalat menjadi mak comblang perkawinan mereka. Padahal bunga aglaonema harum karena mengandung amil asetat.

Ia tahan di ruangan berpendingin, cahaya redup, dan kelembapan rendah. Ketimbang dieffenbachia, misalnya, yang sama-sama anggota famili Araceae, aglaonema jauh lebih unggul.

Getah dieffenbachia gatal dan anakannya tak sebanyak aglaonema. Populasi anakan jelas menentukan harga jual. Selain itu dieffenbachia bukan asli Indonesia, tetapi imigran asal Amerika selatan.

Padahal untuk persilangan, dibutuhkan indukan dalam jumlah banyak. Karena dieffenbachia dari negeri seberang maka relatif sulit untuk memperolehnya. dalam jumlah masal.

Gregori menyilangkan Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum. Masing-masing sebagai induk jantan dan betina. Inilah pengalaman pertamanya dalam menyilang aglaonema.

Greg sebelumnya lebih intens menjadi penghulu caladium dan alocasia yang masih sekerabat dengan aglaonema. Mereka bertiga sama-sama anggota famili talas-talasan alias Araceae.

Hasil silangan antara Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum, diberi nama precusor. Sosoknya menarik, sayang masih warna hijau. Karena itulah Greg kemudian menyialang balik dengan dua induk berbeda.

Pertama, kembali dijodohkan dengan sang ayah, Aglaonema rotundum dan menghasilkan tanaman berdaun merah menyala. Dialah pride of sumatera yang langsung mencuat dan menjadi ikon aglaonema lain sampai sekarang.

Lalu, Greg juga mendaulat Aglaonema brevispathum untuk menjadi induk jantan.

Persilangan ini menghasilkan donna carmen yang tak kalah sohor. Jadi, boleh dibilang antara pride of sumatera dan dona carmen masih sepupuan.