close
Nuga Life

Wow…Si Bulu Halus

Bisakah kamu menebak seorang wanita yang memiliki seks yang lebih wow?

Mungkin laman situs “timeofindia” bisa membantu.

Dan situs itu mengindikasikan wanita yang tangannya, bibir, perut atau bagian tubuh lainnya ditumbuhi bulu, baik yang warnanya halus maupun lebih pekat bisa memiliki hasyrat seks lebih baik.

Sebuah penelitian, menurut situs itu, wanita yang memiliki lebih banyak bulu di sejumlah bagian tubuhnya, ternyata menjalani kehidupan seks yang lebih baik ketimbang rekan-rekan mereka yang kurang berbulu.

Rupanya, tubuh kita memiliki dua jenis rambut: vellus dan terminal.
The vellus rambut halus, bagus-bagus saja, non-berpigmen dan tidak responsif terhadap hormon.

Sedang rambut terminal, di sisi lain, umumnya panjang, kasar dan gelap. Hal ini juga bisa berubah berdasarkan hormon dalam tubuh kita.

Jadi, apakah wanita yang tumbuh kumis saat pasca-menopause disebut kurang beruntung?

Tapi yang itu adalah rambut terminal yang berkaitan pada hormon. Bagaimana hal ini berhubungan dengan seks, Anda pasti masih bertanya-tanya bukan?

Berikut adalah cara Times of India menggambarkan hubungannya:

“Karena wanita hirsutisme berambut terminal memiliki kadar testosteron, baik klitoris dan G-spot diperkirakan menanggapi hormon pertumbuhan rambut itu semakin banyak rambut dan hormon, maka makin berpeluang orgasme saat bercinta.

Wanita yang mampu orgasme saat berhubungan seks penetratif, memiliki area jaringan tebal di daerah antara vagina dan uretra, berarti itu sekarang mudah untuk medis membedakan antara yang ‘beruntung’ soal The Big O dan ‘tidak’. ”

Banyak wanita tidak mengalami orgasme dari hubungan seksual saja, maka kebanyakan gel, tembakan dan tips untuk mencoba dan mewujudkannya.

Tentu saja, peningkatan tingkat testosteron bukan satu-satunya faktor; kondisi menyakitkan seperti vulvodynia membuat seks, apalagi orgasme, hampir tidak mungkin bagi beberapa wanita.

Walaupun kasus ini dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan, biasanya terasa lebih mengganggu bila dialami perempuan.

Perempuan yang mengalami hirsutisme, wajah, dada dan punggungnya ditumbuhi bulu berwarna gelap, yang berbeda dengan bulu-bulu halus yang biasa tumbuh di atas bibir, pipi atau ada di seluruh tubuh.

Menurut para ahli, hirsutisme terjadi karena folikel rambut yang sangat sensitif terhadap hormon jantan, yaitu yang disebut hormon androgen, atau dapat disebabkan karena meningkatnya kadar hormon ini dalam tubuh pemiliknya.

Peningkatan kadar hormon ini dapat disebabkan oleh adanya tumor.

Mitos lain yang juga beredar adalah bahwa perempuan yang bulu tubuhnya tumbuh subur berarti ia memiliki dorongan seks yang tinggi.

Hal ini membuat perempuan-perempuan yang berbulu agak lebat sibuk mencukur dan menghilangkan bulu tubuhnya, dan malu memakai baju berlengan pendek.

Dijelaskan pada situs girlsaskguys.com, perempuan yang berbulu, tidak serta merta berarti bahwa ia memiliki dorongan seksual yang tinggi.

Karena sekali lagi, faktor genetis atau keturunan juga memegang peranan penting dalam pertumbuhan bulu dan rambut.

Makanya, selama bulu tubuh itu tidak mengganggu kesehatan kita, dan bukan karena masalah hirsutisme yang dibahas di depan tadi, biarin aja deh.

Bulu tangan dan kaki serta kumis tipis tidak usah dicabut, misalnya dengan teknik waxing, sebab dengan cara itu malah bisa membuatnya tumbuh lebih lebat lagi karena pencabutan bisa meningkatkan pasokan darah ke folikel rambut atau bulu tubuh dan membuatnya tumbuh lebih cepat dan lebat.