close
Nuga Life

“Wabah” Keladi Naik Kasta Tanaman Hias

Tanaman keladi kini menjadi “wabah” penyuka tanaman hias danb sedang naik kelas dengan mensejajarkan dirinya dengan aglaonema dan janda bolong.

Di banding harga, keladi memang tak sefantastis janda bolong dan aglaonema. Tapi dari segi menarik dan estetikanya, so pasti keladi tak kalah amat.

Kini para mak-mak mulai  menggilai keladi sebagai “obat” stres yang pada gilirannya meningkatkan imunitas tubuh.

Dalam bulan-bulan terakhir ini harga keladi  meningkat secara drastis.

Keladi  kini menjadi incaran para pecinta tanaman hias.

Keladi  sudxah  ‘naik kasta’. Tanaman yang biasanya tumbuh liar di sekitar pekarangan lembab atau got-got saluran air itu, kini bersolek di antara tanaman-tanaman hias lain.

Harganya berkisar antara lima puluh ribu rupiah hingga satu juta rupiah. Makin rimbun daunnya, maka makin mahal juga harganya.

Nah, untuk mengenal tanaman yang berasal dari genus caladium mari  simak beberapa fakta menariknya

Pertama tentu saja bentuk daunnya yang unik seperti hati

Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati atau jantung. Inilah yang juga membuatnya dikenal sebagai Heart of Jesus.

Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Karena itu, tanaman inu tidak pernah tumbuh lebih daripada satu meter.

Beberapa jenis dan hibridanya juga sering dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.

Keladi juga terdiri dari beragam jenis dengan kecantikan berbeda. Asal tumbuhan ini dari hutan Brasil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Diyakini ada tujuh jenis tumbuhan bernama latin Caladium ini, dengan warna dan corak yang berbeda satu sama lain.

Namun, kultivar dari tanaman ini ternyata bisa mencapai seribu jenis tanaman.

Mulai dari keladi strawberry, keladi baret, keladi wayang, keladi tengkorak, keladi sexy pink, keladi infinity dan keladi susu yang memiliki kecantikannya masing-masing. Wah banyak banget ya.

Selain itu keladi memiliki corak daun yang eksotis. Tanaman hias keladi juga bisa dikatakan sebagai tumbuhan cantik nan eksotis. Ini bisa terlihat dari warna daunnya yang memiliki corak khusus.

Mulai dari warna campur, putih dan merah hingga yang menyerupai batik atau stroberi.

Keistimewaan itu pula yang membuat keladi begitu menarik dan telah digunakan sebagai tanaman hias sejak akhir abad ke 18 di Eropa.

Meski tanaman ini memiliki daun yang cantik dan eksotis, namun ternyata seluruh bagian keladi beracun.

Menurut laman resmi Children’s Health Queensland Hospital and Health Service di Australia, racun pada tanaman keladi masuk kategori dua  dan tiga.

Untuk itu, tanaman keladi ini berbahaya bagi hewan peliharaan seperti kucing dan anjing serta anak-anak kecil, karena jika daun atau bagian lainnya yang tidak sengaja tergigit, maka bisa menimbulkan rasa terbakar pada mulut.

Yang paling menarik dari keladi adalah mudah dirawat.  Keladi dapat bertahan pada cuaca panas maupun di tempat yang memiliki kelembapan tinggi.

Saat musim hujan sekali pun, tanaman ini bisa berkembang dengan pesat jika dibanding tanaman lain yang mudah mati.

Begitu pun untuk urusan media tanah, keladi tidak terlalu pemilih, asalkan ditanam pada tanah gambut maka pertumbuhannya akan sehat dan semakin cantik.

Selain itu keladi juga hanya membutuhkan sedikit pemupukan yang membuatnya semakin subur.

Unutuk Anda tahu, keladi hias adalah tanaman dedaunan yang eksotis dan mencolok.

Daunnya memiliki kombinasi warna yang luar biasa termasuk putih, hijau, merah muda, dan merah. Bentuknya seperti hati.

Tanaman keladi hias berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Mereka adalah tanaman hias yang sangat populer tetapi bukan berarti saat merawat tanaman cantik ini para pecinta keladi hias tidak menghadapi masalah tanaman keladi.

Seperti tanaman lain, keladi hias juga bisa bermasalah. Masalah tanaman keladi ini berkisar dari yang disebabkan oleh praktik perawatan yang tidak tepat hingga penyakit dan hama.

Keladi hias sendiri tumbuh dari umbi yang bentuknya seperti bonggol, dan jika umbi terluka di penyimpanan, tanaman bisa kerdil.

Simpan umbi dengan hati-hati di garasi atau teras pada suhu antara sedang. Suhu yang lebih dingin atau lebih panas akan membuat pertumbuhan tanaman terhambat.

Keladi hias juga menyukai sinar matahari, tetapi tidak tiba-tiba. Jika kultivar tumbuh saat cuaca mendung dan tiba-tiba terkena cahaya terang, mereka mungkin terbakar matahari.

Seseorang akan melihat bercak coklat pada daun. Jika ini terjadi, cukup tingkatkan naungan tanaman seperti menggunakan paranet.

Terlalu banyak air atau pupuk di dekat umbi tanaman juga dapat menyebabkan masalah tanaman keladi. Berhati-hatilah dengan irigasi dan pemupukan dan ini mencegah masalah untuk keladi hias.

Dari berbagai sumber, ada masalah  yang umum sekaligus musuh terbesar keladi hias

Pertama, hama tanaman Tanaman keladi hias biasanya tidak diganggu oleh serangga, tetapi terkadang hama tanaman keladi menggigit daun atau getah selnya. Ulat dan kutu daun bisa menjadi masalah.

Pertahanan terbaik yang bisa dilakukan seseorang terhadap hama tanaman keladi adalah kewaspadaan. Jika mulai melihat tepi dedaunan mulai ada bekas gigitan, cari makhluk-makhluk itu dan ambil sendiri dari tanaman.

Apabila tidak terkendali, gunakan produk insektisida untuk membasmi hama-hama seperti ulat, semut, atau kutu-kutu sisik sebelum mereka menyebar dan berkembang biak pada tanaman eksotis ini.

Kutu daun bisa mengganggu, meski umumnya tidak menimbulkan ancaman nyata bagi tanaman. Cuci bersih dengan selang atau, jika perlu, gunakan sabun hortikultura untuk mengendalikannya.

Selanjutnya penyakit tanaman keladi Keladi hias tumbuh dari umbi dan penyakit tanaman keladi adalah yang menyerang umbi.

Biasanya penyakit ini disebabkan oleh jamur patogen, seperti spesies Rhizoctonia dan Pythium. Terkadang, masalah ini ada di umbi yang tidak aktif.

Apabila ingin mencegah masalah keladi dari jamur, rendam umbi dalam air panas sebelum ditanam atau disimpan. Biarkan  beberapa saat untuk membunuh jamur berbahaya. Dan pastikan umbi benar-benar kering.

Tags : slide