close
Nuga Life

Tren Rumah Sebagai Tempat Usaha

Rumah sebagai tempat usaha?

Ya, kenapada nggak!!

Dan itulah tren, yang kini, berkembang pesat dan diminati oleh banyak orang.

Apa pertimbangannya

Menurut seorang pengamat bisnis, pertimbangannya  biasanya terkait dengan lokasi rumah yang strategis atau sering dilalui orang.

Memiliki tempat usaha di rumah  bahkan sudah menjadi hal lazim.

Alasannya, selain harga menyewa toko relatif mahal, budget yang dikeluarkan pun pasti besar.

Tak heran, sejumlah orang memilih menjadikan hunian mereka sebagai tempat usaha ketimbang harus menyewa tempat baru.

Memiliki tempat usaha di rumah juga berarti meniadakan jarak antara keduanya.

Dengan begitu, secara otomatis ini akan memangkas banyak hal, mulai biaya, mobilisasi, hingga meminimalkan waktu tempuh ke lokasi kerja.

Arsitek Briyan Talaosa mengatakan, membuat tempat usaha di rumah bakal memudahkan pemilik rumah yang juga pemilik usaha untuk mengendalikan usahanya. Dalam arti sambilan alias serius tapi santai.

Lebih dari itu, untuk masalah lahan, tentu bila diterapkan di rumah, si empunya rumah bisa memanfaatkan ruang yang ada. Kendati demikian, tetap perhatikan jenis usahanya.

Sebelum memutuskan untuk membuat usaha di rumah, sebaiknya putuskan atau tentukan terlebih dahulu jenis usaha apa yang ingin Anda jalankan. Bila tidak ingin merusak keadaan eksistingnya, maka yang di-setting adalah furnitur.

“Maksudnya, furnitur disesuaikan dengan kebutuhan jenis usaha yang dilakukan di rumah,” imbuh Briyan. Ambil contoh counter handphone atau usaha makanan. Jenis usaha tersebut biasanya mengharuskan kita untuk berhubungan langsung dengan konsumen.

Karena itu yang mesti dilakukan adalah siapkan counter-nya. Biasanya area yang sering digunakan adalah garasi. Area ini paling mudah untuk dialihfungsikan sebagai tempat usaha.

Sebab, intensitas pemakaiannya lebih sering kosong daripada digunakan dan bersinggungan langsung dengan area luar.

Konsepnya pun didesain moveable agar fungsi carport-nya atau posisi counter tadi bisa dipakai sesuai fungsi awal.

Contoh lain, usaha warung internet. Usaha ini membutuhkan furnishing ulang. Sebab, warung internet umumnya membutuhkan meja dan kursi yang harus disiapkan.

Meski demikian, tidak harus konsep meja dan kursi yang digunakan.

Banyak juga usaha internet yang memilih konsep lesehan. Selain lebih luas, cara ini meminimalkan penggunaan furnitur yang berlebihan.

Hal penting lain adalah jaringan instalasi kabel untuk menunjang aktivitas di area tersebut.

Briyan mengatakan, yang digunakan tentu yang praktis diekspos, namun harus tertata rapi. Atau bisa menggunakan cable protector yang fabrikasi atau bisa juga disembunyikan di lantai yang ditinggikan.

Jika memang tidak mau merusak dinding atau lantai eksistingnya, Briyan menyarankan agar mencari pemecahan yang bersifat menambahkan. Misalnya cover instalasi kabel yang dibentangkan di lantai.

Agar tidak mengganggu aktivitas, ketinggian lantai ditambahkan dengan panggung-panggungan, bisa dari kayu maupun plywood.

“Jadi,kabel tersembunyi di bawahnya. Selain itu,dari segi keuntungan, bila kita mau mengembalikan ke posisi ruang sebelumnya, tidak akan merusak kondisi sebelum kita memulai usaha rumahan tersebut,” ujar Briyan.

Bersinggungan dengan kenyamanan kurang lebih sama saat Anda mendesain ruang-ruang lain yang ada di dalam hunian.

Namun, jika ada aktivitas yang melibatkan orang dalam jumlah banyak, maka penekanan flow atau space ruang gerak pengguna aktivitas pada ruang tersebut mesti diperhatikan. Jangan sampai mengganggu aktivitas orang lain yang ada di dalam rumah.

Briyan menyarankan, jika berhubungan dengan orang luar, sebaiknya pilih ruangan yang bersifat publik atau bersinggungan dengan area luar seperti halaman, garasi, maupun ruang tamu.

Sementara, bila jenis usaha tidak perlu melibatkan orang luar sebagai pengunjung tetap bisa kita manfaatkan ruang di area belakang atau malah di dalam rumah. Misalnya jasa jahit pakaian.

Sebaiknya kegiatan produksi dilakukan di ruangan yang posisinya agak ke dalam. Bahkan, tidak jarang ruang tamu menjadi ruang yang tepat untuk usaha.

Galeri, misalnya.

Ruang tamu menjadi tempat yang tepat untuk jenis usaha yang bersifat mengekspos seperti lukisan.

Selain sebagai objek usaha, lukisannya bisa sekaligus dijadikan hiasan di ruang tersebut. Untuk membagi fungsinya, Briyan menuturkan, cukup digabungkan saja. Sebab, bila dibagi malah akan membutuhkan space atau lahan yang cukup luas.

“Dengan catatan, penggabungan fungsi hanya bisa berlaku untuk jenis usaha tertentu yang cenderung dekoratif. Bila jenis usahanya tidak bisa sejalan dengan fungsi ruang awal, terpaksa dibagi pemisahannya, boleh dengan partisi atau sejenisnya,” sebut Briyan.

Adapun yang terpenting, Anda dituntut untuk cermat dalam membidik jenis usaha yang adaptatif terhadap kondisi hunian. Soal menyiasatinya, pasti ada seribu satu cara yang bisa Anda terapkan di ruang yang ingin digunakan sebagai tempat usaha.

Beberapa contoh usaha yang banyak dipilih orang antara lain toko kelontong, laundry, warung makan, toko baju, praktek jasa dan usaha foto copy, hing ga cafe.

Meski bersifat praktis dan bebas biaya sewa, ternyata ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membangun usaha di rumah.

Pasalnya, membuka rumah pribadi sebagai tempat usaha berarti sama dengan mempersilahkan banyak orang untuk berkunjung ke rumah Anda.

Namun hal ini bukan berarti privasi dan kenyaman Anda bersama keluarga harus dikorbankan.

Faktor utama dalam membangun lapak usaha adalah membedakan antara area hunian dan area bisnis.

Untuk itu Anda mungkin perlu mengubah desain bangunan rumah. Hal ini penting jika Anda hendak mendirikan ruang usaha yang nyaman dan berkesan profesional.

Sebagian orang memanfaatkan ruang garasi atau teras rumahnya, namun ada juga yang melakukan renovasi total misalnya pada ruang tamu atau bahkan satu lantai sekaligus.

Semua ini harus disesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda

Tentukan area yang paling tidak mengganggu aktivitas rumah.

Usahakan ada akses keluar masuk yang mudah untuk dilalui anggota keluarga.

Selain itu siapkan pula area parkir setidaknya satu mobil atau beberapa motor jika pengunjung diperkirakan dapat menghabiskan durasi yang cukup lama saat berkunjung di lapak usaha Anda.

Karena luas areanya tidak sebesar ruko atau rukan sewa, maka Anda perlu memperhatikan atmosfer atau interior yang nyaman untuk ditempati.

Sebagai alternatif, gunakan desain minimalis dengan memilih furnitur yang bergaya simpel dan multifungsi.

Selain itu, beri nuansa ruang yang berbeda dengan interior rumah dengan memberi wallpaper dan hiasan lampu yang unik.

Buat bagian depan atau tampilan depan bagian ruang usaha terbuka sehingga terlihat mencolok bagi siapapun yang melintas di depan rumah Anda.

Caranya bisa dengan membuat etalase kaca, papan nama, atau neon box yang cukup besar. Jika ingin lebih tematis Anda juga bisa mengubah fasad arsitektur dengan lebih modern.

Bila harus melakukan renovasi, pertimbangkan membuat ruang yang cukup besar dengan memilih partisi ketimbang menembok sebagai sekat.

Dengan pertimbangan, jika ruang usaha ingin kembali dialihkan sebagai bagian dari hunian maka tidak perlu merenovasi strukturnya.

Perhatikan faktor sanitasi, jangan menutup bagian depan tempat atau saluran air dengan cor beton atau rabatan.

Anda bisa menyiasatinya dengan jembatan dari besi berlubang yang masih bisa dilewati mobil atau motor dan tetap tidak mengganggu sanitasi atau selokan air.