close
Nuga Life

Payudara Wanita Itu Aset Kecantikan

Siapa yang bisa membantah bahwa payudara bukan  merupakan aset kecantikan wanita. Dan sebagai asset ia harus selalu dijaga  baik kecantikan dan kebersihannya.

Dan wanita mana pula yang ingin payudaranya kendur?

Nah, berbagai  upaya dilakukan  wanita untuk menjaga bagian tubuh yang satu ini untuk tetap kencang.

Suka atau tidak, tubuh manusia akan berubah seiring bertambahnya usia. Termasuk payudara yang akan kehilangan kepadatannya alias mengendur.

Hal yang paling dikhawatirkan sebagian besar wanita adalah penurunan kekencangan pada payudara, alias mengendur.

Kebiasaan buruk merupakan salah satu penyebab yang membuat payudara cepat kendur, misalnya ukuran bra yang tidak sesuai, baju terlalu ketat, dan banyak melakukan gerakan berlebihan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Portsmouth, payudar bergerak hingga tiga puluh tiga  persen sedari posisi awal ketika wanita sedang berjalan.

Nah, gerakan yang berlebihan tersebut menyebabkan otot payudara kehilangan kekuatan sehingga cepat kendur karena kulit mesti menahan pergerakan lemak yang berat.

Selain itu, gaya gravitasi juga membuat dorongan payudara ke arah jadi lebih besar.

“Hindari payudara cepat kendur dengan menggunakan bra yang tepat. Lalu, saat olahraga, kenakanlah bra khusus olahraga,” jelas Charlotte Elliston, Perancang Lingerie dari Rigby & Peller.

Elliston mengatakan bahwa gerakan selama olahraga memberikan kontribusi terjadinya kerutan dan kulit kendur.

“Bra olahraga dirancang untuk menyangga payudara lebih baik saat terjadi pergerakan. Bra olahraga bisa menahan delapan puluh persen gerakan ini,” pungkasnya.

Payudara mengendur artinya bentuknya pun turut berubah.

Kondisi ini bisa membuat si pemilik merasa tak percaya diri dan mulai melakukan berbagai upaya untuk mencegah payudaranya kendur.

Berbagai upaya tersebut kadang dilakukan tanpa bukti ilmiah. Hanya berdasar ucapan dari orang yang dianggap sukses mempertahankan kepadatan payudaranya.

Dr. Foued Hamza, ahli bedah kecantikan dari Queen Anne Street Medical Centre di London, Inggris mengatakan bahwa hal itu sangat bisa dimengerti.

Wanita cenderung mencari solusi untuk mengurangi efek mengendurnya payudara.

Dengan pengalaman lebih dari dua puluh  tahun, Dr. Hamza membagikan pengalamannya tentang mitos dan fakta upaya alami yang kerap dilakukan para wanita untuk mencegah payudara kendur.

Payudara kendur tak bisa dicegah? Ini jelas mitos.

Dr. Hamza berpendapat kalau payudara kendur bisa dicegah.

“Syaratnya, Anda harus dalam kondisi sehat, pola makan sehat, rutin olahraga, menghindari paparan langsung sinar UV, dan tidak merokok atau terpapar asap rokok,” jelas Dr. Hamza.

Yo-yo diet turut berpengaruh. Kulit di sekitar payudara jadi mengendur dan meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.

“Gunakan lotion atau krim kulit yang bisa meningkatkan kualitas kulit dan mencegah penuaan. Agar lebih jelas, konsultasikan dengan ahli medis,” ucap Dr. Hamza.

Untuk Anda sadari, olahraga bisa  meningkatkan kepadatan payudara Inii fakta. Dr. Hamza menjelaskan kalau olahraga yang berkaitan dengan dada seperti push up itu melatih otot pectoral yang berpengaruh pada kepadatan payudara.

Syaratnya, dilakukan dengan rutin.

Perlu dicatat, olahraga bisa menjaga kepadatan payudara. Tapi tidak ada olahraga yang bisa meniadakan risiko payudara kendur.

“Ini disebabkan karena payudara terbentuk dari jaringan lemak. Tingkat kepadatannya tergantung dari kualitas kulit dan ukuran kelenjar mammary. Keduanya cenderung menurun seiring usia,” papar Dr. Hamza.

Fakta lain, lari dapat mencegah payudara kendur

Olahraga selalu disarankan untuk menjaga kesehatan tubuh. Tapi, para wanita harus mengenakan bra yang dapat menunjang payudara selama berolahraga.

untuk melawan efek gravitasi dan lainnya yang bisa membuat payudara kendur.

Dan Anda jangan percaya memakai bra kebesaran membuat payudara kendur

Ini mitos.

Tak ada bukti ilmiah kalau memakai bra kebesaran akan membuat payudara kendur.

Anggapan ini didasari oleh bentuk payudara yang tidak terangkat atau cenderung jatuh ketika empunya mengenakan bra yang ukurannya lebih besar dari seharusnya.

Memakai bra kebesaran biasanya bertujuan agar ukuran payudara terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya.

“Meski demikian, saya menyarankan agar para wanita memakai bra yang sesuai ukuran. Tujuannya agar merasa lebih nyaman,” ujar Dr. Hamza.

Dr. Hamza menjelaskan kalau memakai bra saat tidur hanya menjaga bentuk payudara saat itu. Ketika bra dilepas, payudara akan kembali ke bentuk alaminya.

Malah kebiasaan ini bisa mempercepat payudara kendur. Alasannya, kawat penyangga bra menurunkan ‘daya angkat’ alami payudara.

Juga kebiasaan membasahi payudara dengan air dingin tak ada kaitannya dengan kepadatan payudara.

Tindakan ini bertujuan untuk mencegah jaringan mengerut hingga bentuk payudara terjaga. Terangkat, membusung, dan padat.

“Tindakan ini hanya berdampak pada elastisitas kulit. Tapi tak ada pengaruhnya pada payudara,” ujar Dr. Hamza.

Dan ada pertanyaan lain tentang idealnya payudara. Apakah besar, kecil, penuh, atau setengah penuh yang lebih ideal?

Ukuran dan bentuk payudara yang ideal kerap jadi pembahasan di kalangan pria dan wanita.

Menurut para ahli  belum ada ukuran atau bentuk payudara yang dianggap ideal secara medis.

Alasannya, hal tersebut sangat individual.

Sisi medis hanya mengukur pertumbuhan payudara untuk menentukan tanda pubertas. Tidak termasuk menentukan ukuran dan bentuk yang ideal secara medis

Meski demikian, ukuran tersebut tidak baku. Sebab kriteria payudara ideal di tiap negara berbeda.

American Society of Plastic Surgeons  menyebut kalau para ahli bedah kecantikan yang kerap menangani operasi payudara memiliki pandangan berbeda soal bentuk dan ukuran payudara ideal.

Terdapat perbedaan selera di antara mereka.

Misalnya, ahli bedah di India lebih menyukai bentuk payudara atas yang lengkap. Sedangkan di Perancis, payudara yang tidak terlalu penuh lebih disukai.

Di Brasil, areola yang besar lebih disukai. Sedangkan di Jerman, areola kecil justru lebih disukai.

Jurnal Plastic and Reconstructive Surgery juga mencatat sebuah penelitian mengenai ukuran dan bentuk payudara ideal.

Hasilnya, para partisipan menganggap kalau payudara besar bukan ukuran ideal.

Mereka juga menganggap kalau bentuk payudara yang bulat seperti buah melon adalah bentuk ideal. Payudara berlemak dengan putting agak ke bawah juga disukai.

Soal pertumbuhan ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi banyak faktor. Genetik, berat badan, olahraga, serta hormon.

Bicara hormon, estrogen memegang peranan penting dalam pertumbuhan payudara.

Dibantu dengan hormon progesteron, prolaktin, dan hormon pertumbuhan, keempatnya bekerja sama ‘menumbuhkan’ payudara, terutama ketika masa puber.

Berapa pun ukurannya, yang penting payudaranya sehat dan bisa mengeluarkan ASI yang cukup.