close
Nuga Life

Orgasme Bukan Ditentukan Organ Intim

Siapa yang bilang orgasme ditentukan oleh organ?

Para peneliti  di Laboratorium Sexual Psychophysiology and Affective Neurosciences dari University of California, Los Angeles, seperti dilansir Science of Us, Rabu, 13 Juli 2016, mengungkapkan dengan setengah canda,” Tidak ada orang yang benar-benar ahli di ranjang”

Nicole Prause, salah seorang peneliti menyatakan,  “Seks sepenuhnya tergantung pada masing-masing pasangan.”

Ia mencontohkan, bila Anda menyukai suatu jenis permainan seks tertentu sementara pasangan Anda tidak suka, maka bisa dipastikan seks akan jadi pengalaman yang tidak menyenangkan”

Dengan kata lain, pengetahuan tentang berbagai posisi seks sampai masalah teknik atau permainan, tidak serta merta menjadikan seseorang mampu memberikan pengalaman seks terbaik.

Menurut para ahli, saling mendengarkan dan memperhatikan keinginan pasangan tentang yang disuka atau tidak, membantu kedua pihak belajar memahami aktivitas bercinta lebih dalam.

“Bila Anda menyukai yang dilakukan pasangan Anda, jangan sungkan untuk katakan kepadanya,” kata Prause.

“Itu akan membantu terciptanya orgasme.”

Namun bila malu mengutarakannya pada pasangan, para peneliti menyarankan menggunakan metode bernama Sensasi Fokus.

Metode ini menyarankan untuk saling mengeksplorasi tubuh pasangan guna mengetahui titik kenikmatan masing-masing.

Tapi, soal komunikasi ini pun harus dilakukan dengan berhati-hati, seperti memulai dari percakapan umum kemudian mengarah pada hal spesifik tentang hal yang tak disuka.

“Jangan sampai menjatuhkan bom yang mengejutkan pasangan dan justru menimbulkan persepsi negatif,” tutur Prause.

Juga diungkapkan ukuran organ intim seseorang juga tidaklah menjadi patokan utama penentu kenikmatan atau pun kecakapan kinerja seksual.

Pasalnya, penis sebesar apa pun belum tentu terbebas dari serangan gangguan seksual.

Banyak pria mempertanyakan pada diri sendiri, apakah ukuran penis mereka sudah sesuai dengan apa yang diinginkan?

Kenyataannya, ukuran bukanlah sesuatu yang harus Anda khawatirkan lebih lanjut.

Lebih utama, faktor kesehatan dari penis Anda menjadi hal yang patut diprioritaskan.

Fungsi penis bukan hanya sebagai salah satu organ untuk menciptakan kenikmatan seksual.

Di luar itu, penis juga menjadi salah satu organ intim untuk Anda buang air kecil dan kegiatan seksual.

Mengingat fungsinya yang banyak dan beragam, maka ukuran bukanlah tolak ukur utama dalam menakar kecakapan kinerja.

Dalam hal ini, ukuran penis tidak berkaitan dengan kemampuannya untuk menghasilkan kegiatan seksual yang nikmat bersama pasangan. Jika penis Anda sehat dan mampu miliki kinerja yang baik, tentu ukuran bukanlah masalah, demikian yang dilansir Livestrong.

Kinerja penis umumnya dikaitkan dengan kemampuan penis untuk mempertahankan ereksi atau memberikan kenikmatan seksual dengan atau tanpa ereksi.

Bahkan, ejakulasi dini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal ukuran penis. Karenanya, tidak benar jika kinerja penis dihubungkan dengan ukuran penis.

Hal sesungguhnya adalah bagaimana penis Anda memiliki otot sehat yang dapat menyuplai darah pada saraf ke organ reproduksi juga bagaimana Anda bisa membuat pikiran Anda tetap positif

Umumnya saat bercinta, pasangan suami istri mengharapkan mencapai titik klimaks di mana masing-masing pasangan sukses memperoleh kepuasan bercinta.

Nah, sekarang pertanyaannya, apa saja sih yang memengaruhi kualitas orgasme?

Menurut terapis seks, Ava Cadell PhD, ada beberapa hal yang memengaruhi keberhasilan Anda dan pasangan dalam mencapai puncak kenikmatan, salah satunya adalah suara.

Cadell mengungkapkan, suara adalah layaknya pijatan dari dalam tubuh.

“Suara memengaruhi sel-sel di dalam tubuh Anda yang merespon getaran dan melepaskan energi. “

“Jadi, meskipun Anda dan suami melakukan hubungan seks dengan penuh gairah, Anda mungkin tak menyadari bahwa kekuatan di baliknya adalah suara-suara yang Anda atau suami keluarkan,” ujar Cadell.

Selanjutnya, Cadell menjelaskan, suara, desahan, atau erangan yang Anda keluarkan dapat menjadi informasi bagi suami bahwa Anda merasa sangat puas dan bergairah.

Selain itu, suara-suara tersebut juga membantu Anda dan suami mencapai kenikmatan yang intens.

Oleh karena itu, Cadell tidak menyarankan untuk “tutup mulut” saat bercinta.

Mengapa demikian? Sebab, tidak mengeluarkan desahan atau erangan saat bercinta sangat ampuh dalam mengurangi kenikmatan bercinta dengan suami.

“Untuk mencoba sesuatu yang baru, saat mulut Anda menempel di tubuh suami, mengeranglah atau berdehamlah sedikit untuk menciptakan getaran.”

“ Bercintalah sambil mendesah atau mengerang. Mungkin sensasi ini terdengar aneh, namun sangat luar biasa bagi banyak pria,” jelas Cadell.