close
Nuga Life

Mudah Mengatasi Penyakit Aglonema

Tanaman hias aglonema Anda terserang penyakit busuk akar dan layu daun?

Jangan panik. Tenang aja. Mudah kok mengatasinya.

Anda sih pasti sulkt mengetahui  awal serangan penyakit busuk akar pada tanaman aglonema karena kondisi fisik pada daun dan batang atas tidak menunjukan tanaman sedang terserang penyakit

Namun begitu penyakit ini mulai menampakan tanda-tanda  jika batang bawah dan akar telah mengalami kerusakan di atas enam puluh persen

Tanda-tanda tanaman aglaonema terserang busuk akar adalah batang tanaman terlihat tidak kokoh atau mudah goyah saat di terpa angin, daun mulai dari pangkal bawah mulai menguning dan rontok,

Akibatnya tertumbuhan tanaman tidak maksimal, serta daun pada batang atas akan layu pada siang hari dan segar kembali pada malam hari.

Busuk akar dan batang pada tanaman hias aglaonema ini disebabkan  serangan jamur akibat media tanam yang terlalu basah atau lembab serta tidak steril. Penggunaan media tanam yang tidak tepat juga menjadi salah satu penyebabnya.

Maka dari itu langkah pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum tanaman terserang dengan menggunakan media tanam yang tepat, yaitu porous dan steril.

Adapun cara membuat media tanam yang baik untuk tanaman aglaonema bisa anda simak seperti di bawah ini

Akan tetapi bagaimana jika tanaman aglaonema kesayangan anda sudah terlanjur terserang penyakit busuk akar ini, apakah masih bisa disembuhkan?

Bagaimana cara mengatasinya?

Jangan khawatir, karena dengan melakukan sedikit teknik sederhana sebagaimana yang biasa dilakukan para pembudidaya aglaonema, penyakit busuk akar ini dapat diatasi.

Dan ini langkah awalnyaU

Bongkar atau cabut tanaman dari pot untuk memastikan keadaan akar. Jika memang benar terlihat akar tanaman membusuk segera lakukan penanganan.

Terlebih dahulu bersihkan akar aglaonema dari sisa media tanam yang menempel dengan cara mencucinya hingga bersih agar memudahkan dalam penanganan.

Pangkas semua akar yang telah membusuk dan juga batang tempat tumbuhnya akar jika terdapat tanda-tanda pembusukan seperti bercak merah kecoklatan hingga tersisa akar dan batang yang sehat.

Akan tetapi terlebih dahulu oleskan fungisida pada pisau yang akan digunakan.

Pangkas pula daun-daun yang layu dan tidak produktif.

Oleskan fungisida pada penampang bekas potongan dan luka bekas pemangkasan akar dan daun. Kering anginkan olesan fungisida hingga benar-benar kering.

Oleskan pula ZPT seperti Root Up atau sejenisnya pada pangkal batang untuk mempercepat pertumbuhan akar baru.

Kalau udah selesai lakukan penanaman kembali Dan siapkan media tanam dan pot, masukkan media tanam pada pot dengan terlebih dahulu meletakkan kerikil, sterefoam dan sebagainya agar sirkulasi air dan udara baik.

Syarat pot yang digunakan adalah memiliki lubang-lubang kecil yang cukup untuk mengalirkan sisa air siraman agar air tidak menggenang di dalamnya yang dapat memicu busuk akar.

Sebelum ditanam gulung daun tanaman secara perlahan dan ikat menggunakan karet gelang, pengikatan jangan terlalu erat, tujuannya agar kelembaban daun tetap terjaga dan daun tetap segar dan tidak layu hingga akar tumbuh.

Tanam pada media dalam pot hingga tanaman erat tertanam dan tidak mudah goyah.

Setelah selesai penanaman, siram menggunakan air yang telah dicampur dengan sedikit fungisida, dosisnya setengah sendok teh untuk satu gayung air.

Sungkup menggunakan plastik transparan untuk menjaga kelembaban tanaman.

Letakkan tanaman di tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari secara langsung.Tanaman akan tumbuh baik dan memiliki akar setelah kurang lebih satu bulan sejak penanaman kembali.

Lantas bagaimana kalau aglonema Anda terserng bakteri kala musim penghujan Kondisi seperti ini dapat berakibat pada tanaman aglaonema terserang penyakit layu bakteri.

Dari namanya dapat diketahui bahwa penyakit aglaonema ini disebabkan oleh bakteri. Layu bakteri ditandai dengan daun dan batang yang melunak, berair serta bau yang tak sedap, akan tetapi bagian tanaman lain yang tidak terinfeksi masih tumbuh baik dan segar.

Tanaman aglaonema  merupakan tanaman hias daun, dimana daunnyalah yang merupakan daya tarik tanaman tersebut, lalu apa jadinya jika daunnya membusuk karena terserang bakteri, sangat menjengkelkan tentunya.

Bagi anda yang sudah mahir dalam budidaya aglaonema tentunya tidak panik apalagi khawatir, akan tetapi bagi pemula yang masih minim pengetahuan serta pengalaman pasti akan khawatir dan panik bagaimana mengatasinya.

Tindakan yang tidak tepat justru akan memperparah kondisi ini.

Maka dari itu agar tanaman aglaonema dapat tumbuh sehat dan optimal dalam kondisi lingkungan lembab serta terbebas dari busuk daun karena bakteri, pencegahan harus dilakukan sejak dini.

Ini dia tindakan pencegahan yang harus dilakukan

Pertama lakukan penyiraman secukupnya, jangan berlebihan, hindari letak tanaman yang terlalu rapat dan usahakan sirkulasi udara dan drainase berlangsung dengan baik.

Selain itu hindari kerusakan-kerusakan fisik pada tanaman, seperti luka tergores saat melakukan perawatan, karena tempat yang luka dapat menjadi tempat masuknya bakteri dan jamur.

Jika terdapat tanaman yang terinfeksi segera pisahkan dengan tanaman yang lain dan jika menyentuh bagian yang terinfeksi, tangan harus dicuci sebelum memegang tanaman yang lain.

Dan, jika akarnya masih sedikit, jangan menggunakan pot yang terlalu besar juga lakukan penyemprotan dengan fungisida atau bakterisida secara berkala.

Akan tetapi jika tanaman sudah terlanjur terserang, harus segera dilakukan penanganan

Segera pangkas daun yang terinfeksi, dan segera buang jauh atau dibakar, karena penyakit ini mudah menular sehingga sangat bahaya bagi tanaman lain.

Akan tetapi sebelum memangkas terlebih dahulu sterilkan gunting atau pisau yang akan digunakan untuk memotong.

Oleskan fungisida seperti fungisida dengan merek dagang Antracol 70 WP pada bekas potongan daun. Fungisida antracol berupa serbuk, maka dari itu tambahkan sedikit air terlebih dahulu, aduk hingga menjadi pasta agar memudahkan dalam aplikasinya.

Semprot tanaman menggunakan bakterisida seperti bakterisida dengan merek dagang Agrept 20 WP, sedangkan untuk dosisnya sesuaikan dengan dosis yang tertera pada label kemasan.

Semprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman mulai dari permukaan daun, bawah daun, batang dan juga permukaan media tanam, lakukan penyemprotan pada tanaman yang terinfeksi dengan interval empat  hari sekali.

Semprotkan pula pada tanaman-tanaman aglaonema yang lain untuk pencegahan.

Letakkan tanaman yang telah disemprot bakterisida dibawah naungan paranet yang masih mendapatkan cahaya matahari hingga jam sebelas siang.

Jika intensitas hujan masih tinggi, maka untuk mengurangi kelembaban pada tanaman gunakanlah kipas angin pada sore hari dan diarahkan dimana tanaman-tanaman aglaonema diletakkan.

Tags : slide