close
Nuga Life

Mengusir Hama Pengganggu Si Aglonema

Anda so pasti tahu tentang tanaman hias aglonema kini benar-benar sedang berada di puncak ketenarannya.

Ia menempati peringkat  tanaman hias favorit karena corak warna daunnya yang indah

Meski indah, tanaman  ini cukup berbahaya sebab mengandung racun. Aglonema atau seri reseki atau chinese evergreens memiliki daya tahan hidup yang tangguh.

Tanaman hias aglonema mudah tumbuh,  baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Namun, tempat yang paling disukai adalah tempat yang teduh

Tanaman bernama latin aglaonema modestum ini sama seperti tanaman lainnya yang tak bisa lepas dari ancaman hama, meski agak jarang dihinggapi.

Pun jika dihinggapi, hamanya tidak berpotensi mematikan tanaman hias aglonema. Hanya membuatnya kurang subur

Ada beberapa jenis hama yang bisa menyerang tanaman ini

Sebut saja kutu daun.  Aglonema yang terkena hama jenis kutu daun membuat pertumbuhannya terhambat karena daunnya mudah rusak.

Kutu daun adalah jenis hama yang suka  berada di bagian bawah daun dan bertubuh lunak.  Untuk bertahan hidup hama ini akan  memakan cairan vital yang mengalir pada daun aglonema.

Cara membaski kutu daun terbilang mudah,  kamu hanya perlu menyekanya   dengan bola kapas yang dibaluri alkohol.

Namun, jika serangan kutu daun telah parah bisa menggunakan  sabun insektisida untuk mengatasinya.

Lainnya apa yang dinamakan nematoda

Hama jenis ini biasanya terdapat pada pada akar. Jadi, nematoda  menyerang aglonema  dengan cara memakan akarnya.

Aglonema yang sering mendapat serangan hama jenis ini adalah yang berada di luar ruangan. Untuk mengatasinya  gunakan mensteril dua belas inci teratas tanah dengan solarisasi atau sinar matahari.

Setelah itu, area tanah kemudian dibasahi dan ditutup dengan plastik bening atau terpal selama empat hingga enam minggu.

Hal ini paling cocok dilakukan pada musim kemarau, sebab  setelah suhu tanah naik selama kurang tiga puluh menit. nematoda akan mati.

Ada lagi hama tungau laba-laba.  Ukuran tungau laba-laba  kecil. Kehadirannya  sulit dilihat mata. Hama jenis ini paling suka menempel  pada batang dan daun.

Jika sudah menempel, hama ini akan  memakan isi sel tanaman. Itu menyebabkan tanaman kurang sehat.

Tungau laba-laba memiliki beragam warna, ada yang  hijau, merah, kuning, coklat atau oranye. Hama ini menyukai udara kering, sehingga umumnya tumbuh subur di dalam ruangan.

Ciri-ciri tanaman yang dimakan tungau laba-laba adalah  daun akan  mengeluarkan bintik-bintik dan berubah warna. Jika diserang cukup parah, daun akan berubah warna menjadi kuning dan layu.

Cara membasmi hama jenis ini, yakni dengan menyeka dengan lap basah. Daun yang sudah layu bisa diobati dengan minyak hortikultura dan sabun insektisida.

Karena hama ini menyukai udara yang kering, maka aglonema yang sering disiram bisa terhindar darai hama tungau laba-laba.

Lain lagi dengan hama kutu busuk

Warnanya putih  menyerupai kapas. Senang   berkumpul di batang dan daun. Hama ini menyedot getah tanaman dan memasukkan stilet ke dalam tubuh.

Ciri-ciri tanaman  aglonema yang diserang hama ini,  daun akan mulai berubah warna dan rontok. Kutu putih yang sudah dewasa juga dapat ditemukan terbang mengelilingi tanaman.

Cara membasminya, gunakan bola kapas yang dilumuri alkohol dan seka hama dari tubuh tanaman.

Selain itu ada kutu sisik.  Biasanya jika hama ini menyerang akan diabaikan saja. Kehadirannya kurang diperhatikan. Padahal bisa membuat aglonema kurang sehat.

Kutu sisik terlihat seperti benjolan kecil yang bergerak melintasi daun dan batang tanaman. Hama ini memakan getah floem dan menyebabkan cabang mati, tanaman gundul dan penurunan vitalitas.

Cara membasmi hama ini, kamu bisa menggunakan  minyak hortikultura atau sabun insektisida.

Setelah menganal berbagai hama ini lantas muncul pertanyaan mendasar, bagaimana cara merawat Aglonema yang benar?

Pertanyaan ini sering diajukan banyak pencinta ‘sang ratu daun’, khususnya pemula.

Aglonema atau aglaonema alias sri rezeki memang idola banyak orang khususnya ibu-ibu muda.

Si ratu daun ini tiada henti-hentinya jadi incaran para penggemarnya. Memajangnya di rumah, tentu satu kebanggaan tersendiri plus beragam manfaat terbaiknya.

Namun demikian, tidak sedikit yang punya pengalaman kurang happy saat menanam aglonema. Misalnya, pertumbuhannya terganggu, layu bahkan mati. Ini berarti ada yang salah dalam perawatannya.

Yuk, cari tahu cara merawat aglonema agar tanaman ini dapat bertumbuh-kembang sebagaimana mestinya. Bila perlu, dan bila sudah semakin piawai, budidaya aglonema tentu bisa menghasikan rupiah, ditengah massifnya peminat tanaman ini.

Seperti pengalaman  seorang pegiat aglonema, pencahayaan satu aspek penting dalam tanaman ini.

Tanaman yang bisa tumbuh ideal di kawasan dataran rendah hingga ketinggian  ini memang menyukai lingkungan yang teduh dengan pencahayaan sedang.

Sebaiknya sinar matahari tidak langsung mengenai tanaman

Aglonema harus ditanam memakai media tanam yang tepat. Umumnya memakai media tanaman yang memiliki porositas yang baik dengan komposisi yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir malang dan humus.

Seluruh media tanam tersebut harus steril dan bebas dari penyakit dengan tingkat pH 7 yang kaya akan unsur hara.

Intinya adalah media tanam tidak boleh mengeras/memadat atau menggumpal. Ada pula pegiat tanaman aglo yang memakai campuran sekam mentah, sekam bakar, pakis oven halus dan cocopeat.

Yang menarik jadi pertimbangan, ternyata tanaman aglo tidaklah terlalu memerlukan penyiraman intens dengan kadar air berlebihan.

Mengapa demikian?

Alasan utamanya karena media tanamnya poros, jadi penyiraman berlebihan atau keseringan justru akan membuat akarnya membusuk.

Disarankan menyiram aglonema dengan tidak langsung yakni dengan menggunakan spray pada daunnya agar tetap lembat.  Ada baiknya, aglo Anda tidak ditaruh di tempat yang terkena desiran air hujan berlebihan.

Kebanyakan pegiat tanaman aglo hanya mengandalkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) untuk nutrisi tanaman ini. Untuk perawatan maksimal, jagalah kebersihan lingkungan dan media tanam agar tanaman tidak terserang penyakit.

Ini pengalaman menarik  dan juga telah diterapkan banyak penggemar aglonema. Tampaknya sepele, tapi bagian pot termasuk sisi yang paling elementer untuk tanaman bertumbuh maksimal.

Ada yang mengira bahwa memakai pot yang besar akan mendukung pertumbuhannya. Faktanya, pemakaian pot kecil ukuran 20 cm (bahkan disarankan pot lebih kecil yakni 10,12,15 atau 17 cm) ternyata lebih tepat untuk perkembangan aglonema.

Logikanya sederhana, semakin besar pot yang digunakan semakin banyak pula media tanam yang dipakai. Hal ini berpotensi terjadinya penyimpanan air dalam pot yang juga banyak yang justru berdampak pada pembusukan akarnya.

Untuk mendeteksi terjadinya kerusakan pada akar, perhatikanlah dengan seksama dedaunnya. Aglo yang akarnya tak sehat biasanya terlihat dari daun paling bawahnya yang  menguning.

Kemudian disusul lagi daun di atas berikunya dan seterusnya, hingga tanaman aglo Anda mati perlahan.

Itulah cara  merawat aglonema yang penting diperhatikan untuk si ratu daun yang menyegarkan. Tutorial sederhana ini penting diperhatikan agar manfaatnya dapat dirasakan.

Di balik penampilan cantiknya, agonema menyimpan manfaat istimewa yang membuatnya diburu para pencinta tanaman hias. Berikut beberapa manfaat terbaiknya yang dapat Anda peroleh dengan menanam aglonema.

Bentuk daun warna daun yang beragam dan menarik menjadikan tanaman ini salah satu pilihan utama para dekorator untuk memperindah ruangan.

Kelebihan lain yang dimiliki tumbuhan sri rejeki adalah daya tahannya terhadap lingkungan ber-AC maupun tidak, oleh sebab itu tanaman ini dapat ditanam di dalam ruangan maupun di ruang terbuka.

Tingginya minat masyarakat untuk menanam dan mengoleksi tanaman sri rejeki menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi para pembudidaya tanaman hias.

Hingga saat ini, semakin banyak orang yang budidaya aglonema karena potensi bisnisnya yang menjanjikan.

Terdapat penelitian yang mengatakan jika tanaman aglaonema dikombinasikan dengan tanaman lidah mertua dapat menggantikan fungsi dari AC dalam memfilter udara.

Perpaduan keduanya dapat menyerap polutan di udara, seperti asap rokok dan menetralisirnya. Sri rejeki juga bisa jadi anti bakteri yang dapat menekan jumlah populasi spora jamur

Benar atau tidak tentu tergantung pada pemilikya, namun banyak yang percaya bahwa aglonema atau sri rezeki merupakan satu tanaman hoki.

Tags : slide