close
Nuga Life

Langkah Terbaik Mengusir Rasa Malas

Siapapun di antara Anda pasti pernah mengalami rasa malas yang tidak “ketulungan.”

Rasa malas yang menyerang dan kemudian mengendap dalam diri seseorang yang kemduain menjadikannya sebagai manusia tidak produktif.

Dan untuk Anda tahu juga, rasa malas ini  sering disebut dengan istilah “mager” alias malas gerak.

Meskipun sepele, namun rasa malas dapat menghambat aktivitas yang dilakukan dan membuat Anda justru terbiasa dengan kemalasan jika Anda tidak mencoba untuk melawannya.

Biasanya, rasa malas muncul karena tidak ada motivasi yang dapat membuat seseorang bergerak atau melakukan sesuatu.

Namun, peneliti mengatakan bahwa kurangnya motivasi ini ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biologis, bukan sekadar sikap dan kebiasaan saja.

Lantas, muncul pertanyaan, kenapa  rasa malas bisa muncul pada otak kita?

Menurut hasil penelitian yang seperti ditulis laman Live  Science, para peneliti telah melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging untuk meneliti motivasi dan rasa malas.

Hasil scan menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu, korteks pra-motor pada otaknya cenderung menyala sesaat sebelum titik lain di otak yang mengendalikan gerakan menjadi aktif.

Namun pada orang yang malas, korteks pra-motor ini justru tidak menyala karena koneksinya terputus. Peneliti menduga bahwa koneksi otak yang menghubungkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi tindakan nyata menjadi kurang efektif pada orang yang malas.

Akibatnya, otak mereka harus melakukan upaya yang lebih keras untuk mengubah keputusan yang diambil otak menjadi tindakan aksi yang nyata.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cerebral Cortex pada 2012 menemukan bahwa tingkat dopamin di otak juga dapat berdampak pada motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu.

Tingkat dopamin akan memberikan dampak yang berbeda di berbagai area otak.

Peneliti menemukan bahwa para pekerja keras memiliki dopamin paling banyak di dua area otak yang memainkan peran penting dalam penghargaan dan motivasi; tapi memiliki tingkat dopamin yang rendah di insula anterior atau wilayah yang terkait dengan penurunan motivasi dan persepsi.

Tentu saja rasa malas tentu tidak boleh dibiarkan. Rasa malas dapat membuat produktivitas Anda menurun. Oleh karena itu, ia harus dilawan

Langkah pertama melawan rasa malas itu dengan mengingat kembali “why” Anda

Rasa malas biasanya disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu. Kehilangan “why” atau alasan Anda melakukan sesuatu, dapat membuat Anda kehilangan arah tujuan.

Jadi, jika Anda mulai merasa malas, coba tanyakan “why” atau “kenapa” pada diri Anda. Misalkan, “Kenapa saya harus segera menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah?”,

“Kenapa saya harus menyelesaikan skripsi secepatnya?”, “Kenapa saya harus mempelajari hal ini?”, “Kenapa dulu saya memilih tempat ini sebagai tempat saya bekerja?”, dan lainnya.

Kemudian lakukan langkah dengan menanyakan apa yang salah

Terkadang, rasa malas muncul ketika Anda merasa tidak melakukan sesuatu yang Anda sukai. Jika Anda merasa malas, maka coba tanyakan pada diri Anda, “Apakah ini yang saya inginkan?” atau, “Apa yang sebenarnya ingin saya lakukan?”

Coba tanyakan pada diri Anda untuk mengenal apa yang kurang dari diri Anda, dan dengarkan hati Anda.

Untuk mengusir sacara efektif rasa malas ini tanyakan pada diri Anda, “apa yang harus saya lakukan?”

Jika Anda sudah tahu apa yang salah dan apa “why” Anda, harusnya Anda sudah tahu apa yang harus Anda lakukan sekarang.

Lakukanlah! Jika Anda sudah tahu apa “why” Anda, maka lakukanlah dengan penuh keyakinan dan semangat. Jika Anda sudah tahu apa yang salah, maka perbaikilah.

Perubahan kecil yang Anda lakukan akan membuka jalan lain yang dapat mengantarkan Anda pada perubahan positif dalam hidup; termasuk perubahan seperti merapikan ruangan, makan makanan yang sehat, dan berolahraga yang tidak jarang dapat meningkatkan semangat Anda dalam beraktivitas.

Tags : slide