close
Nuga Life

Cemas? Ini Cara Hindari Efek Buruknya

Anda memiliki rasa cemas?

Berlebihan?

Wah, gawat! Tentu Anda merasakan kesulitan berkonsentrasi, menjadi sangat mudah lelah, tidaksabaran, mudah tersinggung, dan ketegangan otot yang amat singkat

Itulah dampak langsung dari kecemasan.

Bisa juga jantung berdetak lebih keras, perut tidak enak, diare, tangan basah, mulut kering, tenggorokan terasa tersumbat, dan sesak nafas

Dan bila cemas berlebihan berarti Anda mengalami Gangguan Anxietas Menyeluruh.

Gangguan Anxietas Menyeluruh yaitu terus menerus merasa cemas, sering kali tentang hal-hal kecil.
Kalau Anda penderita GAD pasti memiliki kekhawatiran yang kronis.

Pada mereka ini banyak menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan banyak hal dan menganggap kekhawatiran mereka sebagai sesuatu yang tidak dapat dikontrol.

Kekhawatiran yang paling sering dirasakan oleh penderita GAD adalah kesehatan mereka dan masalah sehari-hari, seperti terlambat menghadiri pertemuan atau terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Kekhawatiran yang bersifat tidak dapat dikendalikan pada penderita GAD dikonfirmasi oleh self report dan data laboratorium

Rasa cemas yang terus-menerus pada orang dengan GAD membuat mereka terus-menerus kesal, merasa tidak nyaman, dan berkecil hati.

Dalam satu penelitian, sumber kecemasan yang paling umum adalah, keluarga, pekerjaan, keuangan, dan kesehatan pribadi.

Tidak hanya membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan, tetapi setelah mereka mengambil keputusan, mereka khawatir terhadap keputusan yang sudah mereka ambil.

GAD umumnya mulai dialami pada pertengahan masa remaja, walaupun banyak orang yang menderita gangguan anxietas menyeluruh menuturkan bahwa mereka mengalami masalah tersebut sepanjang hidupnya

Percaya atau tidak gangguan ini terjadi dua kali lebih banyak pada perempuan dibanding dengan laki-laki, dan memiliki tingkat komorbiditas tinggi dengan gangguan anxietas lain dan dengan gangguan mood.

Dari sudut ini, generalized anxiety disorder adalah hasil dari konflik tidak sadar antara ego dan dorongan impuls yang tidak bisa dihadapi secara memadai karena mekanisme pertahanan orang tersebut rusak atau bahkan tidak pernah berkembang.

Freud percaya bahwa hal ini terjadi karena dorongan seksual dan agresi tertahan, atau dihukum jika di ekspresikan, hal ini bisa mengarah pada kecemasan yang tergeneralisasi.

Peran dari kejadian yang tidak terduga dan tidak terkontrol, lebih membuat stress jika dibandingkan dengan kejadian yang terduga dan bisa terkontrol sehingga kejadian seperti akan bisa dihindari, jadi tidak heran jika kejadian yang tidak terduga dan tidak terkontrol akan menyebabkan lebih banyak ketakutan dan kecemasan

Bias kognitif mengenai informasi yang mengancam, tidak hanya orang yang GAD sering memiliki pikiran yang menakutkan, mereka juga memproses informasi yang mengancam secara bias.

Banyak penelitian menemukan bahwa orang yang cemas cenderung lebih sering mengalokasikan perhatiannya pada isyarat-isyarat yang mengancam dibanding dengan isyarat yang tidak mengancam ketika keduanya diberikan oleh lingkungan.

Lebih lanjut, kewaspadaan untuk isyarat yang mengancam terjadi di tahap paling awal pemprosesan informasi, bahkan sebelum informasi itu masuk ke kesadaran seseorang.

Sumber kecamasan yang sebenarnya, yaitu hasrat-hasrat yang berhubungan dengan impuls-impuls id yang ditekan dan berjuang untuk mengekspresikan diri selalu hadir.

Dengan kata lain, tidak ada cara untuk menghindari kecemasan, jika seseorang meninggalkan id ia tidak lagi hidup.

Akan tetapi, kita tidak perlu khawatir karena kita bisa mengambil langkah untuk mengurangi dampak dari simptom, kita bisa melakukan beberapa cara seperti Cepat mencari pertolongan.

Kecemasan, seperti kondisi mental yang lain, akan sangat sulit diobati jika kita menunggu hingga kondisi ini bertambah parah

Hampir semua orang pernah mengalami rasa cemas yang berlebihan. Baik itu karena masalah kantor yang belum juga teratasi, problem keuangan, persoalan rumah tangga dan sebagainya.

Jangan biarkan kegelisahan menghantui Anda terus menerus karena bisa memicu depresi.

Cobalah beberapa tips mudah ini untuk mengatasi kecemasan Anda, yang dikutip dari Real Simple.

Ketika takut naik lift, Anda harus menghadapi ketakutan tersebut dengan berulangkali naik lift itu sampai Anda bosan.

Awalnya mungkin akan merasa panik, namun lama kelamaan Anda akan terbiasa menghadapi hal tersebut.

Begitu juga dalam mengatasi kecemasan, cobalah untuk mengatakan hal yang membuat Anda khawatir berulang-ulang sampai bosan. Maka otak akan merespon hal tersebut sehingga perlahan-lahan kecemasan Anda itu akan hilang.

Kadang Anda terlalu berlebihan dalam menanggapi perasaan tidak enak. Anda yakin perasaan tersebut dapat memicu terjadinya bencana atau masalah besar.

Abaikan perasaan tersebut, karena semakin Anda memikirkannya, justru musibah itu bisa hadir dari pikiran Anda sendiri.

Bukan menyarankan untuk menjadi ‘drama queen’, tapi anggap saja kekhawatiran sebagai sebuah drama di pikiran Anda, yang pasti akan berakhir.

Nikmati saja setiap cerita yang disuguhkan oleh pikiran Anda tersebut, dan anggap diri Anda sedang terlibat dalam pertunjukan itu.

Pilihlah momen tertentu yang Anda anggap sebagai waktu yang tepat untuk memikirkan masalah.

Ini adalah metode biasa, namun sangat ampuh untuk mengatasi kecemasan. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan.

Buang semua kepanikan Anda dan gunakan logika untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Panik bisa membuat Anda berpikir terlalu jauh, jadi tenangkan diri terlebih dulu agar solusi dari masalah bisa didapatkan.

Ketika rasa cemas sudah cukup mengkhawatirkan dan mengurangi kualitas hidup Anda, ada baiknya meminta bantuan profesional.

Anda bisa datang ke psikolog untuk berkonsultasi, sebanyak empat hingga lima sesi.

Utarakan apa yang menjadi kecemasan dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Jika belum bisa menemukan solusinya, umumnya psikolog akan merekomendasikan apakah Anda perlu ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan medis.