close
Nuga Life

Anda Perlu Tahu Apa Itu Kecanduan Seks

Kecanduan seks?

Apa benar ada mereka yang kecanduan seks?

Dan lantas bagaimana mengatasinya.

Bila hasrat seksual sulit dikendalikan bisa irulah dia awalnya gejala kecanduan seks.

Dan tak  banyak riset yang mengungkap cara terbaik mengatasi kondisi ini.

Namun para ahli mengatakan konseling, bergabung dalam kelompok pendukung, dan memiliki perencanaan adalah kunci terlepas dari kecanduan seks..

Konseling dengan psikolog atau psikiater merupakan awal baik seseorang bisa lepas dari kondisi tersebut.

Konselor akan mencoba menggali informasi dari pecandu seks dan memberikan saran.

Para konselor biasanya menggunakan terapi perilaku kognitif.

Lewat terapi ini orang yang kecanduan seks dibantu untuk mengenali pemicu yang membuat perilaku seksual mereka begitu besar dan mengevaluasi perilaku mereka.

Diharapkan hal ini mampu membuat pecandu seks keluar dari penyimpangan seksual ini seperti dikutip laman Medicine Net, Minggu,04 September 2016

Salah satu cara yang dilakukan psikolog dengan mendorong pasien kecanduan seks menentang pikiran yang menyebabkan ke arah hubungan seksual seperti dituturkan Rory Reid dari UCLA Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, Amerika Serikat.

“Jika seorang pasien mengatakan ia memiliki keinginan bercinta dan tidak bisa mengendalikannya.”

“ Saya akan bertanya lagi kepadanya, ‘Memang apa yang akan terjadi bila tidak melakukan itu? Apakah penis Anda akan jatuh?’. Saya akan mengajakanya berbicara lebih realistis,” kata Reid seperti dikutip Web MD.

Lalu, banyak pecandu seks merasakan manfaat dengan tergabung dalam sebuah grup yang berisi orang-orang pendukung yang membantu mereka keluar dari perilaku tersebut.

Kadang kala, beberapa orang kecanduan seks juga diberikan obat yang berfungsi menekan sifat kompulsif.

Biasanya obat yang digunakan jenis seroetoninergic.

Ini obat yang sama digunakan untuk mengatasi depresi maupun gangguan kecemasan.

Pada umumnya seroetoninergic aman dengan efek samping ringan seperti mual, diare, sakit kepala.

Namun ada beberapa pasien alami tremor dengan obat ini. Sehingga jangan asal membeli obat, namun wajib berdasarkan resep psikater Anda.

Selain itu ada juga obat naltrexone yang biasanya digunakan untuk mengatasi efek dari narkotika.

Obat ini kemungkinan bisa berguna mengurangi dorongan seksual orang yang kecanduan seks.

Kata “kecanduan seks” tentunya bukan hal baru di telinga.

Laman  situs Medicalnewstoday menulis, kecanduan seks yang juga dikenal dengan nama hiperseksual, nymphomania terutama bagi wanita, satyriasis bagi lelaki, adalah perilaku seksual kompulsif yang mengarah pada ketidakmampuan individu untuk mengelola hasrat seksual mereka.

Tetapi apa penyebab seseorang menjadi kecanduan seks? Penyebab seseorang mencandu seks bukan semata-mata disebabkan oleh seks itu sendiri.

Melansir laman WebMD, pecandu seks biasanya memiliki masalah yang lebih serius di balik kecanduannya terhadap seks, seperti misalnya stres, kecemasan, depresi, serta memandang rendah diri sendiri, yang kemudian memicu perilaku seksual mereka.

“Ada kekeliruan umum, ini bukan tentang seks, sama seperti masalah gangguan makan yang masalahnya tidak terletak pada makanan itu,” ujar Rory Reid, PhD, LCSW, psikolog peneliti di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, UCLA.

Stres, depresi, serta kecemasan sebagai masalah utama kecanduan seks juga diungkap oleh John Hoster seorang  konselor kecanduan bersertifikat di Menninger Clinic, Houston, Amerika Serikat.

Oleh karena itu seseorang orang yang kecanduan seks tidak akan didiagnosis dengan  metode yang biasa dipakai untuk mendiagnosis gangguan mental.

Laman WebMD juga menulis, para ahli lebih suka menggunakan kata “kelainan hiperseksual” ketimbang “kecanduan seks”.

Apa pun sebutannya, hal itu merujuk pada individu dengan kebiasaan seksual yang merusak diri mereka dan atau keluarga mereka.

Reid memberi contoh, individu yang kecanduan seks bisa menghabiskan setengah dari pendapatan mereka untuk menyewa jasa prostitusi, atau pegawai yang kerap berselancar di dunia maya mengunjungi situs-situs porno hingga kehilangan pekerjaan mereka.

“Siapa yang melakukan hal-hal seperti itu? Tentunya orang-orang yang memiliki masalah,” ujar Reid.

Hal ini tentu saja berisiko besar tak hanya pada kehidupan pribadi individu yang kecanduan seks, melainkan juga bagi kehidupan sosial dan pekerjaan mereka

Menurut Reid, individu yang kecanduan seks memiliki perilaku yang tampak serupa dengan mereka yang mengalami kelainan obsesif kompulsif

Ini juga bisa dikaitkan dengan kadar kimiawi otak seperti dopamin atau serotonin yang tidak normal. Selain itu juga terkait dengan masalah perhatian, kontrol impulsif, atau masalah emosional.

Bila Anda atau orang yang Anda sayangi mengalami kecanduan seks, kemungkinan besar Anda akan merasa terasing, terisolasi, depresi, marah, atau merasa malu, hingga bukan tak mungkin Anda pun memerlukan bantuan.

Tapi bila Anda kecanduan seks, Anda bisa jadi mudah terlibat hubungan dengan orang lain secara seksual atau emosional meski Anda belum mengenal mereka dengan baik, demikian menurut Sex and Love Addicts Anonymous.

Melansir laman PsychGuides,  umumnya para pecandu seks kerap khawatir ditinggalkan sehingga tetap berada dalam hubungan yang tak sehat atau terlibat dari satu hubungan ke hubungan lainnya.

Ketika sendirian, mereka akan merasa kosong atau kesepian.

Dampak kecanduan seks bisa parah.

Dalam sebuah survei terungkap, hampir tujuh puluh persen wanita yang kecanduan seks melaporkan mereka mengalami setidaknya satu kali kehamilan yang tidak diinginkan karena perilaku mereka.

Kecanduan seks juga seringkali menimbulkan efek negatif pada beberapa aspek kehidupan seseorang