close
Nuga Kolom

Pelihara Tubuh Lewat Cairan Secukupnya

Iklim dan cuaca yang semakin tak menentu seperti sekarang ini adalah hasil dari pemanasan global.

Hal ini turut dialami masyarakat di Midwestern dan Amerika Serikat bagian Timur.

Melansir dari laman Philly Trib, sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience menunjukkan bahwa akan ada gelombang panas yang melintasi kedua daerah itu.

Gelombang panas tersebut diperkirakan akan berlangsung selama lima puluh hari berturut-turut hingga akhir bulan September.

Sebelumnya para ahli klimatologi telah memperkirakan bahwa tahun ini akan menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah.

Terlebih lagi, fenomena El Nino dan pemanasan global semakin menunjukkan adanya lonjakan temperatur yang begitu tinggi.

Efek dari suhu panas ini tentu akan sangat terasa pada tubuh manusia. Saat suhu udara menjadi panas, maka tubuh akan berusaha keras untuk bisa menyesuaikannya.

Misalnya melalui keringat, suhu napas yang panas, dan meningkatkan aliran darah ke kulit. Namun tetap saja suhu panas tersebut bisa menimbulkan beberapa masalah dalam tubuh, bahkan mengancam jiwa manusia.

Saat suhu udara panas, biasanya suhu tubuh manusia akan normal kembali setelah berkeringat.

Namun, apabila suhu dan kelembapan udara tinggi, berkeringat tidaklah efektif untuk mempertahankan suhu normal tubuh.

Justru yang terjadi adalah senyawa kimia dalam darah bisa merusak organ internal, termasuk otak dan ginjal.

Jika suhu sudah sangat panas, maka satu-satunya cara untuk menetralisir suhu tubuh adalah dengan berkeringat, dan berkeringat hanya bisa terjadi jika Anda memiliki cairan yang cukup di dalam tubuh.

Jika Anda kekurangan cairan, maka bisa mengakibatkan pusing, pingsan, gangguan pencernaan, bahkan kematian.

Untuk itu, penting bagi Anda untuk menghindari dehidrasi, lantaran hal ini bisa merusak sistem kontrol jantung sehingga sulit untuk mengusir panas dalam tubuh.

Tubuh manusia ibarat sebuah tungku kecil yang di dalamnya terdapat aktivitas memompa darah, pernapasan, dan aktivitas pencernaan.

Apabila Anda berada dalam situasi dengan suhu panas, maka aktivitas tersebut akan menghasilkan lebih banyak energi.

Nantinya, jika dalam tubuh kekurangan cairan maka jaringan dan organ di dalam tubuh mulai runtuh dan hancur, dan suhu dalam darah akan semakin meningkat.

Saat suhu darah meningkat, darah bisa membakar otot dan mengakibatkan rusaknya otot. Jika Anda terus memaksa diri untuk melakukan sirkulasi dalam tubuh dengan minimnya cairan, maka Anda bisa merasakan kesulitan bernapas.

Ini tak boleh dibiarkan karena bisa mengakibatkan sakit kepala, timbulnya bintik-bintik di mata, dengungan di telinga, dan pingsan.

Untuk mengatasi masalah panas, cara yang bisa digunakan adalah dengan banyak minum air putih. Anda tak boleh hanya mengandalkan rasa haus saja untuk minum.

Jangan sampai Anda mengalami dehidrasi hanya karena Anda tidak minum air putih lantaran tak merasa haus.

Setiap harinya, Anda dianjurkan untuk minum enam hingga delapan gelas. Terlebih lagi jika Anda berada pada lingkungan yang panas, maka lebih baik jika mengonsumsi air putih dua hingga empat gelas setiap jamnya

Tubuh manusia membutuhkan sedikitnya lima persen kandungan mineral. Jenis mineral tersebut beragam, begitu pula sumbernya. Salah satu sumber mineral adalah air.

Namun sebagian besar masyarakat yang tinggal kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, sehari-hari terbilang kurang mengonsumsi air yang kerap disebut air putih—sekalipun bening.

Lalu, bagaimana dengan masyarakat yang belum mendapatkan kemudahan akses air putih?

Soal ini, air putih dalam kemasan maupun air pegunungan sama baiknya.

Keduanya sama baik apabila berasal dari sumber yang sama

Mineral dibutuhkan oleh tubuh sebanyak lima persen..

Meski jumlah yang dibutuhkan sedikit, namun peran dari mineral itu sangat lah penting.

Ragam mineral yang begitu banyak juga membuat setiap orang membutuhkan kandungan mineral yang berbeda-beda.

Misalnya, penderita gagal ginjal, tidak boleh diberikan terlalu banyak kalsium dan natrium, karena akan semakin merusak ginjal.

Sedangkan untuk ibu hamil, justru harus banyak mengonsumsi kalsium untuk menghindari terjadinya pendarahan saat melahirkan.

Ciri-ciri orang yang kekurangan mineral, tergantung dari jenis mineral yang dibutuhkan. Misalnya, kekurangan magnesium dapat mengakibatkan tubuh yang mudah capek dan lelah.

Kelebihan mineral pun bisa berdampak buruk bagi tubuh, misalnya kelebihan kalsium bisa mengakibatkan batu ginjal, dan kelebihan natrium bisa menimbulkan penyakit darah tinggi.

Tentu saja, kebutuhan mineral masing-masing orang juga berbeda.

Maka, penting bagi kita untuk selektif dalam memilih makanan serta minuman.

Kita harus mengetahui kandungan mineral apa yang kira-kira dibutuhkan oleh tubuh.

Hal ini bisa dibantu dengan konsumsi buah yang kaya akan serat dan juga cairan yang cukup.

Selain itu, berolahraga rutin setiap harinya juga membantu pencegahan penyakit dalam tubuh.