close
Nuga Forum

Coldplay Rilis Album Ganda ‘Everyday Life’

Coldplay diumumkan bakal merilis album ganda pada  November mendatang. Sebelumnya, mereka telah mengeluarkan sejumlah petunjuk misterius yang segera disambut gembira oleh penggemar.

Kampanye jelang album baru itu sampai di banyak negara di seluruh dunia. Sejak pertengahan Oktober, tiba-tiba di Sao Paulo, Berlin, Hong Kong, Madrid, Munich dan Sydney tertempel poster-poster yang menggambarkan sejumlah pria dalam balutan jas formal dengan wajah serius.

Pria-pria itu, yang adalah personel Coldplay yang sedang duduk dengan seorang filsuf, penyair dan komposer legendaris Jerman Friedrich Nietzsche, terlihat memegang instrumen musik dan memandang ke depan.

Di bass drum, terpampang tulisan berbunyi ‘The Wedding Band Dance Orchestra’. Dengan nuansa hitam-putih, poster tersebut tampak seperti gambar lama yang sudah usang.

Dicetak dalam berbagai ukuran dan tertempel di mana-mana, terdapat tulisan tanggal dengan gaya penulisan berlekuk khas era terdahulu.   demikian kata tulisan itu.
NME menyebutkan, di saat bersamaan Coldplay mengganti foto profil di berbagai akun media sosial dengan gambar matahari dan bulan. Penggemar segera berspekulasi, ini adalah proyek terbaru dari Coldplay.

Sebelumnya, Chris Martin sang vokalis telah mengatakan bahwa mereka akan kembali dengan rekaman ‘bercita rasa seni tinggi’ sebelum tahun 2019 berakhir. Namun saat itu, ia tak mengatakan apa-apa soal album ganda.

Sebuah sumber dalam berkata, “Album pertama bakal menunjukkan lebih banyak sisi eksperimental Coldplay. Mereka kemungkinan tak menggelar tur sampai tahun depan  ketika album berikutnya sudah jadi.”

Mengutip Variety, album ganda itu diberi tajuk ‘Everyday Life‘. Mengiringi pengumuman album baru ini, Coldplay menulis sebuah surat, yang lagi-lagi disampaikan dengan gaya kuno, memakai gaya kartu pos yang diketik menggunakan mesin ketik, dan penulisan yang sengaja dibuat salah.

“Teman-teman tersayang, ketikan saya tidak sangat bagus, maafkan saya dan saya harap di manapun kau berada, kau baik-baik saja. Dalam seratus tahun terakhir atau sekitar itu, kami telah mengerjakan sesuatu yang disebut Everyday Life, yang mungkin akan kau tulis sebagai iklan baris ‘album ganda untuk dijual, pemilik sangat berhati-hati’,” tulis Coldplay dalam surat itu.

“‘Yang satu bernama Sunrise, yang lain [bernama] Sunset, keluar pada  November.  ini merupakan gambaran dari apa yang kami rasakan tentang banyak hal. Kami mengirimkan banyak cinta untukmu dari hibernasi kami. Chris, Jonny, Guy dan Will Champion.”

Coldplay memang terlihat menghilang beberapa bulan terakhir. Mereka mulai kembali bergerak dalam dua minggu terakhir, ketika poster mulai beredar.

Kini, penggemar menyambut kembali kedatangan sang idola yang baru tahun lalu merilis film dokumenter dan live album bertajuk Head Full of Dream.

Sebelumnya,Band Coldplay disebut berencana kembali ke studio , untuk mengerjakan album yang disebut ‘mengejutkan’.

Mat Whitecross, sutradara yang mengerjakan film dokumenter A Head Full Of Dreams sekaligus teman kuliah para personel Coldplay, mengungkapkan hal tersebut kepada NME.

“Mereka (Coldplay) sedang dalam cuti panjang saat ini, mereka sudah menginginkan masa tenang selama setahun ini,” kata Whitecross.

“Mereka belum pernah melakukan hal seperti ini. Saya tak tahu jika kau menyebut Chris (Chris Martin, vokalis) seorang pekerja keras karena dia mencintai pekerjaannya, dia sudah masuk dan keluar studio, menulis tiga atau empat lagu sehari,” lanjutnya.

“Tahun ini mereka memutuskan untuk berhenti sejenak. Sejauh yang saya tahu, mereka belum melakukan apa-apa, tetapi sudah ada rencana untuk tahun depan. Bagaimanapun, saya bukan bagian dari band,” tutur pria yang juga mengerjakan dokumenter Oasis: Supersonic tersebut.

Whitecross mengakui, dirinya sudah mendengar ‘beberapa hal’ dan mengambil beberapa gambar saat para personel Coldplay sedang membicarakan ‘hal-hal’ itu.

Namun menurutnya, bukan haknya untuk membagikan informasi tersebut.

“Coldplay adalah band sukses dengan potret narasi yang selalu sama, ‘oh, mereka sedang mencoba melakukan sesuatu’. Terlepas dari kau menyukai mereka atau tidak, setiap album merupakan hasil eksperimen dan selalu berbeda satu sama lain.

Seperti Radiohead. Mereka belum menuliskan Kid A di mana penggemar akan berkata ‘apa-apaan ini?’, tetapi jika kau memutar album pertama lalu album terbaru, kau akan menyadarinya,” ungkap Whitecross, merujuk album epik karya band Inggris Radiohead

“Mereka selalu menantang diri sendiri dan mengejutkan orang lain. Karena itu mereka bekerja bersama orang seperti Brian Eno. Secara logika, saya yakin apapun yang mereka lakukan akan membuat orang lain kaget,” katanya.

Whitecross yang telah mengikuti perjalanan Coldplay selama dua dekade menjelaskan, Chris Martin dan kawan-kawannya selalu bersemangat memulai hal baru.

“Setiap kali menyelesaikan album, mereka merasa sudah habis-habisan. Chris akan berkata, ‘oh, kita sudah selesai. Sebagai sebuah band, sudah tak ada lagi apa-apa untuk dikatakan’. Lalu secara bertahap, semua seperti dinyalakan kembali dan mereka mulai bersemangat tentang apa yang akan terjadi berikutnya,” ucapnya.

Baru-baru ini Coldplay melepas sebuah film dokumenter berjudul A Head Full Of Dreams, yang dilengkapi dengan album live dan film konser tur dunia untuk menggenapi konsep.