Site icon nuga.co

Tumbal Anfield Itu Bernama “Stevie G”

Laga “enam” poin Liverpool melawan Manchester United di Anfield Stadion, Minggu malam WIB, 22 Maret 2015, menghasilkan “tumbal” untuk Steven Gerrard, atau akrab di sapa dengan “Stevie G,” lewat kartu merah memedihkan dari wasit Martin Atkinson atas kelancangannya, yang sengaja, menginjak paha Ander Herera.

Empat puluh detik berada di lapangan, setelah absen di babak pertama, sang legenda harus “out” dari lapangan dan sejak itu Liverpool “merana” dihajar Manchester, dan kalah dua gol berbanding satu.

Gerrard yang baru masuk di awal babak kedua menggantikan Adam Lallana langsung diusir dalam satu lambaian kartu merah saat pertandingan berjalan empat puluh detik karena menginjak kaki Ander Herrera.

Seperti dikutip dari Infostrada Live, Gerrard yang hanya melakukan enam sentuhan bola di lapangan, menjadi pemain pengganti yang mendapat kartu merah tercepat di pentas Liga Inggris.

Sementara itu, Mister Chip melansir, torehan empat puluh detik adalah waktu terpendek bagi Gerrard memperkuat Liverpool sepanjang kariernya.

Rekor sebelumnya adalah dua menit, ketika Gerrard mendapatkan kartu merah di laga debutnya bersama Liverpool saat melawan Blackburn Rovers tujuh belas tahun lalu.

Ini adalah kartu merah keenam bagi Gerrard di Liga Primer sepanjang kariernya bersama Liverpool.

Usai pertandingan, Gerrard mengaku telah melakukan kesalahan. Namun, gelandang tiga puluh empat tahun itu tidak memiliki alasan yang jelas menginjak kaki Herrera.

“Saya harus menerimanya, itu keputusan yang tepat dari wasit. Saya sudah membuat rekan setim saya kecewa, dan juga suporter. Saya tidak tahu apa penyebabnya. Saya ke sini hanya untuk minta maaf kepada rekan setim dan suporter,” ujar Gerrard.

Ini menjadi pertandingan terakhir Gerrard menghadapi MU dengan seragam Liverpool.

Sebab, musim depan mantan kapten timnas Inggris itu sudah dipastikan hengkang dengan memperkuat Los Angeles Galaxy.

Kehadiran Gerrard di babak kedua , sebenarnya, ingin memenuhi harapan Liverpudlian, sebutan untuk publik Anfield.

Sebab laga menghadapi MU harusnya jadi pertandingan yang ditunggu-tunggu dan dipersiapkan dengan sangat baik oleh fans Liverpool.

Liverpool memang sudah tertinggal satu gol saat Gerrard masuk di awal babak kedua, tapi kartu merah atas ‘tindakan bodohnya’ dengan menginjak Ander Herrera menjadi pukulan telak buat sepuluh pemain Liverpool lainnya.

Apa yang dilakukan Gerrard sulit diterima.

Dalam kapasitasnya sebagai kapten, sosoknya yang dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik Premier League, dan jam terbangnya yang meliputi ratusan laga, dia sangat ceroboh untuk lepas kendali dan menginjak Herrera yang sudah terjatuh.

Kartu merah – seperti diakui sendiri oleh Gerrard – pantas diterima.

Kartu merah yang didapat Gerrard membuat Liverpool kesulitan menyamakan skor. Daniel Sturridge kemudian memang bisa mencetak gol, namun itu terjadi setelah Mata menggandakan keunggulan ‘Setan Merah’.
Berbagai komentar hingga tulisan ini dimuat, tertuju pada kecerobohan Gerrard.

“Saya pikir dia bertindak bodoh, Steven Gerrard – dia menginjak Herrera,” ungkap pundit Sky Sports, yang juga mantan bek MU, Gary Neville.

“Tekel pertamanya pada Mata bisa dibilang cukup fair tapi kemudian ada injakan dan wasit melihatnya. Gerrard tahu, dengan segala pengalaman yang dia punya, kalau itu adalah sebuah kebodohan.”

“Kadang itu adalah emosi yang muncul saat Anda menjalani pertandingan seperti ini. Dia masuk lapangan dengan hal besar dalam kepalanya: dia mengawalinya dengan tekel Mata, dia jelas sekali ingin menggelorakan suporter dan Gerrard-lah orangnya,” lanjut Neville di Telegraph.

Soal aksi injak Gerrard yang sulit dipahami tersebut, mantan rekannya, Jamie Carragher, menyebut ada rasa frustrasi yang dirasakan. Cuma jadi pemain pengganti dan masuk lapangan saat timnya dalam posisi tertinggal membuat Gerrard melakukan aksi tersebut.

“Anda ingat pertandingan-pertandingan terbaik Gerrard untuk Liverpool – final Piala FA 2006 menghadapi West Ham, Istanbul final Liga Champions 2005, dia bukan pemain yang tampil menggunakan kepalanya, penuh perhitungan dan tenang. Itu adalah dia bermain dengan hatinya. Dia pemain yang emosional,” ujar Carragher.

“Saya pikir rasa frustrasi karena tidak bermain, berada di bangku cadangan, dan tekel kerasnya, itu membuat dia melakukan hal tersebut,” lanjut Carragher.

‘Blunder’ Gerrard dalam laga dengan MU lantas mengingatkan kesalahan yang sama saat dia terpeleset dalam duel menghadapi Chelsea musim lalu.

Jika musim lalu terpelesetnya Gerrard berperan dalam kegagalan Liverpool jadi juara, tak terbayangkan kalau injakan Gerrard harus dibayar The Reds dengan lepasnya tiket ke Liga Champions.

“Saya tidak tahu apa penyebabnya. Saya tidak tahu. Mungkin hanya reaksi dari tekel sebelumnya. Saya tidak bisa berkata lebih banyak lagi, saya ke sini hanya untuk meminta maaf pada para pemain di ruang ganti dan suporter,” Gerrard meminta maaf.

sumber : sky sports, mirror, guardian dan telegraph

Exit mobile version