close
Nuga Bola

Tika Tiki Akan Hidup Kembali di Barcelona

Tika tiki akan hidup kembali di Barcelona?

Ya, itulah yang kini menjadi perhatian sepak bola dunia.

Lantas siapa aktornya?

Tak lain adalan Quique Setien

Sang pelatih baru ini akan menghadirkan kesan awal yang impresif dalam debutnya melatih Barcelona di Liga Spanyol.

Setien seolah mengembalikan kerinduan para fan dengan menghadirkan lagi permainan tiki taka Barcelona ala Pep Guardiola.

Meski hanya menang satu gol atas Granada di Stadion Camp Nou, Setien dianggap sukses mengembalikan permainan cantik gaya tiki taka Barcelona.

Gaya permainan itu yang dianggap mulai memudar, terlebih sejak ditangani Ernesto Valverde. Pelatih yang baru saja didepak itu dianggap ‘merusak’ esensi permainan Barcelona dengan tiki taka mereka.

Valverde lebih menekankan permainan pragmatis dalam menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan.

Bukan permainan umpan-umpan pendek dan cepat yang diutamakan. Permainan kombinasi umpan panjang dan pendek jadi pakem permainannya.

Perbedaannya ketika Barcelona dalam situasi ditekan tim lawan. Blaugrana di bawah arahan Valverde tak jarang memainkan umpan-umpan panjang langsung ke pertahanan lawan.

Permainan build-up play atau membangun serangan dari belakang ke depan, bukan lagi jadi pakem Barcelona saat itu.

Di era Luis Enrique, permainan yang diperagakan Barcelona pun juga tak lagi fanatik dengan permainan tiki taka dari belakang ke depan.

Bandingkan dengan di era Guardiola. Para pemain Barcelona tetap menampilkan permainan umpan-umpan pendek cepat di pertahanan sendiri meski dalam situasi ditekan tim lawan.

Permainan di era Valverde dianggap menyalahi pakem Barcelona yang fanatik dengan permainan bola-bola pendek.

Akibatnya, permainan Barcelona jadi dianggap membosankan. Tak lagi atraktif. Ditambah lagi Blaugrana mulai kedodoran musim ini setelah meninggalkan ciri khas mereka seperti yang pernah diperagakan Guardiola.

Kehadiran Setien di Barcelona pun diharapkan mampu mengembalikan ‘ruh’ permainan raksasa Catalunya tersebut.

Sama dengan Guardiola, Setien juga alergi dengan permainan umpan-umpan panjang atau direct ball.

Kesamaan lainnya, Setien selalu menampilkan permainan dengan garis pertahanan lebih ke depan atau sejak di pertahanan lawan. Taktik itu menuntut kreativitas pemain di lini tengah, dan jarak antara pemain depan wajib selalu merapat.

Dua bek sayap dituntut membantu serangan dari kedua sisi sehingga memecah konsentrasi pertahanan lawan.

Keberadaan dua bek sayap ini bisa dimanfaatkan untuk menjaga penguasaan bola di pertahanan lawan. Bola bisa diarahkan melebar ke satu dari dua bek sayap ini.

Trio lini tengah juga menjadi sentra bagi permainan menekan ala tiki taka Setien di Barcelona. Sama halnya dengan strategi Guardiola, dua gelandang dituntut bermain kreatif dalam menciptakan peluang.

Dari pergerakan dua gelandang ini pula assist maupun gol amat diharapkan tercipta. Sementara satu lagi gelandang bertahan yang harus mampu mengalirkan bola-bola ke depan.

Perbedaannya dengan Guardiola, Setien kerap menempatkan dua striker di depan. Satu striker berfungsi ‘menahan’ para bek tengah lawan sehingga terpaku menjaga pertahanan mereka. Satu lagi bergerak lebih bebas untuk mencetak gol dari segala celah.

Satu lagi perbedaan dengan Guardiola, Setien sering memakai tiga bek. Fungsinya menjadi penyangga terutama ketika tim menguasai bola.

Barcelona pernah menjadi korban Setien ketika masih menangani Real Betis. Blaugrana kalah tiga gol berbanding empat gol dari tamunya itu pada laga Liga Spanyol pada dua musim lalu di Camp Nou.

Kini, Setien menerapkan pakem tiki taka dengan skema tiga lima dua ketika menjalani debut melatih Barca.

Lionel Messi dan Antoine Griezmann diplot sebagai striker. Griezmann lebih berperan menjadi penahan bek tengah Granada, sementara Messi bergerak lebih bebas.

Di lini tengah, Arturo Vidal dan Ivan Rakitic jadi dua gelandang kreatif dalam melancarkan serangan ke pertahanan lawan. Sementara Sergio Busquets berperan menghancurkan upaya lawan melakukan serangan dari tengah.

Setien juga mengandalkan dua bek sayap cepat, Jordi Alba dan wonderkid Ansu Fati yang diubah perannya untuk menambah teror bagi pertahanan lawan.

Tags : slide