close
Nuga Bola

Preview Big Match Liga Primer, City-Chelsea

Manchester City dan Chelsea, mala mini, Minggu, 16 Agustus 2015, melakoni duel penting “matchday” kedua Liga Primer di Etihad Stadium dengan prediksi akan ada laga seru di antara kedua tim mengingat materi pemain dari Citizen dan The Blues masuk kategori terbaik.

Selain itu faktor manajer dari masing-masing tim juga akan menjadi berita heboh bagi media yang suka menguntit ucapan keduanya.

Laga ini juga akan menjelaskan kualitas pemain di setiap lini dari masing-masing tim. yang memiliki di atas rata-rata.

Siapa yang tak mengenal Joe Hart, penjaga gawang nomor satu Inggris di kubu City.

Siapa pula yang bisa mengabaikan kualitas John Terry di lini belakang Chelsea.

Akan menarik melihat persaingan kedua tim dan pemain untuk membawa skuatnya meraih tiga angka, yang bisa saja berarti sangat besar di akhir musim dalam persaingan ke tangga juara Liga Primer

Bisa dikatakan di laga pertama Manchester City musim ini, Joe Hart minim ancaman.

Dari dua kali tendangan ke arah gawangnya, dua penyelamatan bisa dilakukannya. Gawangnya pun bisa mencatat clean sheets pertamanya.

Dengan pengalaman dan kemampuannya memimpin dan mengatur zona pertahanan di depannya, Joe Hart merupakan jaminan mutu dalam aturan menjaga gawang dan Manchester City bisa berharap banyak untuknya.
Tidak Joe Hart. City kini juga punya Asmir Begovic.

Setelah diprediksi hanya akan menjadi cadangan abadi Thibaut Courtois, kiper asal Bosnia-Herzegovina ini langsung menjalani peran krusial di awal kariernya di Stamford Bridge kala melawan Swansea.
Ini tak lepas dari kartu merah Courtois di laga pembuka kontra Swansea.

Beruntung, Begovic tampil apik sebagai pengganti Courtois di partai tersebut. Atas dasar itu, publik Chelsea tak perlu cemas untuk menyerahkan pos kiper kepada Begovic dalam meredam tembakan-tembakan di Etihad.

Setelah kembali fit dan pulih dari masalah cedera, Kompany terbuki menjadi batu karang tangguh di lini pertahanan Citizen. Ditunjang posturnya yang tinggi besar dan karakternya yang tangguh, Kompany bisa memimpin timnya dengan baik.

Statistiknya di laga pertama juga bagus.

Dua sapuan, dua intersep dengan akurasi passing yang nyaris sembilan puluh persen, plus kapabilitasnya mengejutkan di depan gawang lawan dengan sundulan menjadikan Kompany tak hanya bisa diandalkan di lini belakang, tapi juga mampu mengambil tugas tambahan bila dibutuhkan di lin depan.

Lantas bagaimana dengan Terry? Di usia yang “gaek,” Terry ternyata belum habis.

Di musim lalu, ia tampil starter di seluruh partai EPL untuk mengawal Chelsea menjadi juara.

Jose Mourinho bahkan mengakui tak bisa membedakan Terry yang sekarang dengan Terry sepuluh tahun yang lalu.
Sayang, performanya di laga pembuka kemarin masih perlu evaluasi.

Minim koordinasi, perangkap off-side gagal, dan membiarkan banyak tembakan on target. Ini tidak boleh terulang, sebab City bakal menghadirkan daya rusak yang lebih menghancurkan.

Dua gol di laga pertama musim ini menunjukkan kualitas Yaya Toure.

Performa semacam itu yang diharapkan bisa kembali ditunjukkan gelandang asal Pantai Gading tersebut kembali muncul di akhir minggu ini.

Tapi bukan hanya gol yang dibutuhkan dari Yaya Toure.

Manchester City membutuhkan semua kemampuan dan kapabilitas Toure untuk memimpin skuatnya meraih tiga angka lain. Kualitasnya sebagai pemain sudah terbukti, kini tinggal melihat saja kapabilitas Yaya Toure menghadapi laga besar.

Bagaimana tugas Matic. Ternyata tidak melulu sebagai perusak serangan lawan. Teknik dan penguasaan bola mumpuni memberikan keleluasaan bagi Chelsea untuk menyerang via Matic.

Sayang, partner setianya, Cesc Fabregas, tidak mampu memberikan aspek defensif sekuat Matic. Oleh karena itu, Matic dituntut berada di performa terbaik untuk melumpuhkan pemain kreatif City seperti David Silva & Yaya Toure.

Sterling dimainkan sebagai pemain sayap di laga pertama, tapi ia juga tak canggung ketika mengambil inisiatif untuk lebih menyerang. Mengandalkan kecepatan dan penetrasi di lini pertahanan lawan, Sterling menjadi pemain yang pantas diwaspadai.

Namun, bila merujuk pada laga pertama melawan West Bromwich Albion, harus diakui potensi Sterling belum sepenuhnya keluar. Manuel Pellegrini juga mengungkapkan hal yang sama.

Laga melawan Chelsea bisa menjadi momentum Sterling untuk menunjukkan kualitas yang sebenarnya sebagai pemain depan.

Bagaimana pula dengan Diego Costa . Ia belum mencapai kondisi seratus persen, Harzard diharapkan bisa menjawab permasalahan lini serang Chelsea.

Diberkahi agresivitas tinggi, dribel lengket, insting tajam, tak salah bagi The Blues untuk menggantungkan gol ke gawang City kepada kaki-kaki lincah milik pemain terbaik EPL musim lalu ini.

Berlainan dengan City yang safety menjelang laga, Chelsea kini sedang memiliki masalah internal yang melibatkan pelatih Jose Mourinho dengan staf medis klub.

Meski sudah mendengar berita tersebut, City mengaku tak ingin peduli dengan masalah tersebut.

Arsitek City, Manuel Pellegrini, mengaku sudah mengetahui kabar konflik antara Mourinho dengan salah satu dokter The Blues, Eva Carneiro. Meski demikian, ia merasa tidak perlu memberikan komentar dan perhatian apa pun terhadap hal tersebut.

“Saya tidak bisa memberikan Anda suatu opini tentang apa yang terjadi pada klub lain. Para pemain kami akan lebih tertarik dengan pertandingan,” ujar Pellegrini, seperti diberitakan The Irish News.

Menurut pelatih asal Cile itu, setiap pelatih tentu mempunyai cara sendiri untuk mengatur dan mengelola tim serta stafnya. Karena itu, ia tidak akan menceritakan seperti apa cara yang dimilikinya lalu membandingkan dengan cara Mourinho.

“Anda ingin saya membuat kontroversi. Saya tidak akan memberikan aturan untuk orang lain. Mereka semua memiliki banyak pengalaman dalam hal bagaimana mereka ingin melakukan sesuatu,” tandasnya

Tags : slide