close
Nuga Bola

Lionel Messi Plymaker Terbaik di Musim Ini

Lionel Messi dinobatkan sebagai playmaker terbaik 2019. Gelar itu menjadi yang keempat diraih La Pulga.

Status playmaker terbaik diberikan International Federation of Football History & Statisticsatau federasi internasional pencatat rekor dan statistik sepakbola dunia. Messi menyisihkan Kevin De Bruyne dan Eden Hazard

Dalam perolehan poin, Messi menjadi pemenang dengan total mengoleksi poin tertinggi. Pemain Argentina itu mengungguli jauh De Bruyne  dan Hazard Gelar itu diberikan pakar sepakbola yang berasal dari sembilan puluh negara.

Bagi Messi, status playmaker terbaik dunia ini menjadi yang keempat -dengan tahun lalu gelarnya sempat direbut Luka Modric

Empat gelar playmaker tersebut membuat Messi menyamai torehan eks rekannya di Barcelona, Xavi Hernandez. Total, Messi sudah mengumpulkan sepuluh gelar dari IFFHS dalam sembilan tahun terakhir, yang menjadi rekor tersendiri IFFHS.

Selain pemain pria, IFFHS juga menunjuk Megan Rapinoe sebagai playmaker putri terbaik. Duo Liverpool, Juergen Klopp dan Alisson Becker mendapat jatah gelar pelatih dan kiper terbaik.

Fernando Santos (Portugal) menjadi pelatih tim nasional terbaik, dan Sari van Veenendaal menjadi kiper tim nasional terbaik. Kemudian, Stephanie Frappart menjadi wasit wanita terbaik serta Damir Skomina  yang menjadi wasit putra terbaik IFFHS.

Sementara itu,  Steven Gerrard mendukung Virgil Van Dijk untuk memenangi penghargaan Ballon d’Or . Meski ia menyukai Lionel Messi, tapi bek Liverpool itu disebut lebih pantas menang tahun ini.

Van Dijk difavoritkan bisa mendapat penghargaan bergengsi tersebut. Penampilannya yang impresif di musim lalu saat membawa Liverpool menjuarai Liga Champions dan menjadi runner-up Liga Inggris menjadi alasannya. The Reds juga tengah tampil bagus di musim ini dan belum terkalahkan di Liga Inggris.

Pemain asal Belanda itu diyakini bisa mengalahkan Messi dan Cristiano Ronaldo tahun ini, dan hal itu diamini oleh Gerrard. Diwawancarai usai memimpin timnya, Rangers FC, menahan imbang Feyenoord  di Liga Europa, Gerrard pun menjatuhkan pilihannya pada Van Dijk.

“Ya, persen Van Dijk pantas menang,” ujar Gerrard, seperti dikutip Sportskeeda.

“Saya fans nomor satu Messi, itu sudah jelas. Saya menyukai Messi. Sebuah angka yang gila jika membicarakan gol dan assist yang ia buat sepanjang karirnya. Saya sudah jelas masuk kelompok pengemar Messi.”

“Tapi jika kamu bicara soal konsistensi seorang pemain selama setahun terakhir, yang meraih Liga Champions dan selalu tampil tanpa cela di setiap pertandingan, itu artinya ia pantas meraih Ballon d’Or,” ujar eks kapten Liverpool tersebut.

Seremoni penyerahan Ballon d’Or akan diselenggarakan di Paris pada Minggu pertama Desember mendatang. Sebanyak tiga puluh pesepakbola top dunia masuk nominasi tahun ini, termasuk Van Dijk, Messi, Ronaldo, hingga Kylian Mbappe.

Lain lagi dengan bintang muda Paris St. Germain Kylian Mbappe

Ia sadar diri tidak pantas memenangi Ballon d’Or . Mbappe mendukung bomber Barcelona Lionel Messi.

Mbappe masuk dalam tiga puluh kandidat penerima Bola Emas, yang akan diumumkan pada awal Desember mendatang.

Menyusul suksesnya membawa PSG menjuarai Ligue 1 musim lalu. Meski begitu, beberapa nama lebih dijagokan untuk menang daripada Mbappe. Sebut saja Virgil van Dijk, Lionel Messi, Sadio Mane, ataupun Cristiano Ronaldo.

Van Dijk dan Messi diyakini akan bersaing ketat. Pasalnya, Van Dijk tampil solid di sepanjang tahun untuk menginspirasi Liverpool memenangi Liga Champions, yang diakui dengan penghargaan Pemain Terbaik UEFA.

Sedangkan Messi sukses menceploskan total lima puluh satu gol untuk Barcelona di musim lalu sekalipun hanya mengantongi titel Liga Spanyol. Megabintang sepakbola Argentina tersebut belum lama ini diganjar Pemain Terbaik FIFA.

“Dalam level individual dia [Messi] adalah pemain terbaik pada tahun ini,” kata Mbappe kepada Spiegel dikutip AS.

“Tahun ini? Anda harus realistis, aku tidak pantas mendapatkannya. Ada pemain-pemain yang sudah tampil lebih baik,” dia mengucapkan yang dikutip Marca.

“Dengan PSG kami tidak memenangi semua titel domestik dan di Liga Champions, kami mengecewakan. Memang betul di level individu aku sudah memenangi banyak trofi, tapi sepakbola kan tidak dimainkan sendiri.”

“Aku masih punya banyak waktu untuk memenanginya kok. Aku tidak buru-buru, dan itu bukanlah sesuatu yang membuatku terobsesi,” terang pesepakbola  ini.