Site icon nuga.co

Klopp Yakin Liverpool Bisa Atasi Tekanan

Manajer Liverpool Juergen Klopp yakin timnya bisa mengatasi tekanan dalam perburuan titel Liga Inggris musim ini.

Liverpool kembali mendapatkan peluang emas untuk jadi juara Liga Inggris di kompetisi musim ini. Di tangan Klopp, Liverpool menjelma jadi tim yang lebih matang dibandingkan tahun sebelumnya.

Kini, Liverpool jadi pemuncak klasemen dan nasib mereka untuk bisa jadi juara Liga Inggris sepenuhnya ada di tangan mereka. Klopp menyatakan bahwa Liverpool sudah sering menghadapi tekanan di musim sebelumnya.

“Senjata kami untuk menghadapi situasi ini adalah sepak bola. Itulah satu-satunya hal yang bisa kami lakukan.”

“Memang ada tekanan. Namun tahun lalu juga ada tekanan, ada tekanan saat menghadapi Manchester City di perempat final Liga Champions, dan kami berhasil mengatasinya. ‘

“Ada pula tekanan di Roma, dan ada banyak tekanan di banyak momen di Liga Inggris. Kami harus menang karena Chelsea terus mengejar [untuk posisi empat besar] dan kami berhasil melaksanakannya,” ucap Klopp seperti dikutip dari situs resmi klub.

Klopp mengakui bahwa antusiasme pendukung Liverpool untuk bisa jadi juara Liga Inggris sangat besar lantaran mereka belum pernah jadi juara sejak kompetisi memasuki era Liga Primer Inggris.

“Apakah akan ada momen ketika kami gugup? Ya tentu saja. Namun jangan membuat perasaan itu lebih besar dari situasi yang sebenarnya karena momen tersebut sudah ada tahun lalu, dua tahun lalu, dan tiga tahun lalu.”

“Kami dan pendukung sangat menginginkan gelar itu. Saya memahami itu dan kami akan berusaha dengan seluruh yang kami miliki,” ujar Klopp.

Sejak datang ke Liverpool, Klopp mampu mengantar The Reds masuk final Liga Europa, Piala Liga, dan Liga Champions. Namun kesemuanya selalu berujung jadi runner-up.

Tetapi Klopp tetap punya modal bagus berupa keberhasilan mengantar Borussia Dortmund jadi juara Bundesliga dan memutus dominasi Bayern Munich.

“Satu hal yang selalu saya tahu adalah melakukan hal yang tepat, fokus pada jalan sendiri, dan tidak terlalu banyak memikirkan hal lain.”

“Jika dirimu mampu melakukan itu, maka hal tersebut [juara] akan terwujud. Jika tidak, maka hal itu tak akan terwujud,” ucap pria asal Jerman ini.

Sebelumnya Liverpool gagal memang dari Liiceseter City. Kedua tim bermain imbang  pada laga Liga Primer Inggris di Stadion Anfield, berakhir tanpa kemenangan.

Sadio Mane memberikan gol pembuka untuk Liverpool. Sayangnya The Reds tidak bisa memaksimalkan peluang untuk meraih kemenangan di Anfield sendiri.

Klopp menilai salju yang berada di lapangan membuat permainan umpan-umpan mereka jadi terhambat.

“Kalian melihat bolanya tidak berputar kan? Hal tersebut memberikan perasaan tidak nyaman saat kalian memegang bola sebanyak 70 sampai 80 persen.”

“Satu-satunya masalah jika itu bertahan di dalam lapangan, dan hal itu memang terjadi,” ucap Klopp seperti dikutip dari ESPN.

Sebelumnya, petugas yang bertanggung jawab di Stadion Anfield sudah membersihkan salju di sana. Liverpool tampil lebih menyerang di babak kedua tapi tidak bisa memberikan hasil lebih baik.

Klopp juga mengomentari soal Naby Keita dilanggar oleh Ricardo Pereira di kotak penalti. Klopp mempertanyakan alasan wasit Martin Atkinson tidak memberikan penalti pada saat itu.

“Saya tidak tahu apa yang dia Atkinson pikirkan pada saat itu. Dia  berada di posisi yang sempurna untuk melihatnya.”

“Biasanya saya harus menjelaskan penalti yang seharusnya menjadi tendangan penalti, dan kalian bertanya apakah itu pelanggaran yang lemah. Penalti adalah penalti. Apakah aku merasa kecewa atas hasil tersebut? ya aku kecewa terhadap hal tersebut yang seharusnya menjadi kemenangan,” kata Klopp.

Walaupun dengan hasil imbang tersebut, Liverpool masih berbeda lima poin dengan Manchester City di posisi kedua. Pada laga berikutnya, The Reds bakal bertandang ke markas West Ham United, sedangkan City akan melawan Arsenal di Stadion Etihad

Sebelumnya Klopp juga memebela Mohammed Salah Ia mengatakan Salah bukan tukang diving.

“Tidak,” tegas  manajer Liverpool Juergen Klopp

Ia membela Mohamed Salah yang belakangan kerap dijuluki sebagai pemain yang gemar diving demi mendapatkan penalti dari wasit.

Salah dalam beberapa laga terakhir dianggap sebagai pemain yang mulai gemar mencari penalti. Dalam tiga laga lawan Brighton & Hove Albion, Arsenal, dan Newcastle United, Salah beberapa kali terjatuh. Dari momen-momen tersebut, ada yang berujung penalti namun ada pula yang diabaikan wasit.

Klopp menyatakan Salah tidak tepat disebut sebagai ‘tukang diving’ atas sejumlah aksinya di beberapa laga terakhir tersebut.

“Semua penalti yang terjadi karena Salah adalah penalti namun publik seolah melihat separuh dari itu sebagai diving,” ujar Klopp seperti dikutip dari SkySports.

“Ada sejumlah situasi lainnya, yang lebih jelas [sebagai diving], namun kami tidak membicarakannya. Kami tidak membicarakannya karena itu tidak melibatkan Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea.”

“Tim-tim lainnya bisa melakukan itu dari waktu ke waktu dan tidak ada satupun yang benar-benar mendiskusikan itu,” ujar Klopp.

Jelang duel lawan Leicester City, Klopp bahkan mengungkit aksi Jamie Vardy yang juga dianggap melakukan diving.

“Apakah ada orang yang berdiskusi ketika Jamie Vardy, saya lupa siapa lawan yang dihadapi, semua orang melihat, kalian ingat situasi itu?”

“Itu lebih jelas, dia melompat. Apakah Jamie jadi seorang yang buruk karena itu? Saya tak mengatakan dia saat ini sebagai seorang ahli diving,” tutur pelatih asal Jerman.

Klopp yakin pemain-pemain Liverpool tidak akan sengaja terjatuh hanya untuk mencari penalti.

“Seorang pemain mendapatkan penjagaan di belakang, kemudian merasakan sesuatu, apakah mereka harus terjatuh? Tentu tidak. Saya tak perlu mengatakan hal yang sudah jelas kepada para pemain. Jangan terjatuh di situasi seperti itu.

Exit mobile version