close
Nuga Bola

Guardiola Ngamuk di Bangku Cadangan City

Manajer Pep Guardiola mengamuk di bangku cadangan Manchester City saat timnya menghadapi Atalanta di laga ketiga Grup C Liga Champions,

Kemarahan Guardiola muncul setelah gelandang Rodri Hernandez yang bermain sebagai bek tengah mengalami cedera di babak pertama dan terpincang-pincang di pinggir lapangan.

Mantan pelatih Bayern Munchen itu pun menghampiri bek John Stones yang masih duduk di bangku cadangan. Setibanya di bangku cadangan timnya, Guardiola justru marah besar lantaran Stones tidak siap menjadi pemain pengganti.

Guardiola sempat memegangi kepala bagian belakangnya sebelum memukul bagian belakang kursi di bangku cadangan The Citizens.

Kemarahan Guardiola itu sempat menyita perhatian ofisial Man City lainnya. Sedangkan pemain Man City lainnya yang mengetahui insiden itu seperti David Silva, Nicolas Otamendi, dan Joao Cancelo hanya bisa terdiam.

Tidak lama Guardiola kembali ke lapangan dengan diikuti Stones yang menggantikan Rodri  Usai pertandingan Stones mengatakan alasan kemarahan Guardiola.

“Saya hanya memperbaiki pelindung kaki. Aku hanya perlu memasangnya dengan benar, waktu sangat penting dan itulah yang dia [Pep Guardiola] inginkan,” ujar Stones dikutip dari Daily Mail.

Dalam pertandingan itu Man City menang telak atas Atalanta. Sempat tertinggal lewat gol Ruslan Malinovckiy di menit ke-28 lewat tendangan penalti, Man City bisa membalasnya dengan lima gol.

Winger Raheem Sterling menjadi bintang bagi timnya setelah mencetak hattrick . Sedangkan dua gol lainnya dicetak Sergio Aguero

Kemenangan atas Atalanta menempatkan Manchester Biru berada di puncak klasemen sementara Grup C dengan 9 poin dari tiga pertandingan.

Kabar laing menyatakan  Pep Guardiola  siap mundur dari Manchester City jika prestasi The Citizens tidak berjalan sesuai keinginan presiden klub Khaldoon Al Mubarak.

Pernyataan itu diungkapkan Guardiola melalui buku autobiografi terbaru pelatih asal Spanyol itu yang berjudul ‘Pep’s City: The Making of a Superteam’.

Dalam buku tersebut Guardiola mengaku punya hubungan yang dekat dengan Khaldoon Al Mubarak. Mantan pelatih Barcelona itu mengatakan siap mundur jika tidak mampu memenuhi harapan Al Mubarak.

“Dia tahu saya akan mundur jika semuanya berjalan tidak sesuai rencana. Saya akan melakukan segala cara untuk menghindari hal itu dan melakukan segala usaha untuk memajukan semuanya. Tidak berubah arah,” ujar Guardiola dikutip dari Daily Mail.

Lewat buku yang terbit pada  Oktober lalu tersebut Guardiola juga memastikan akan menerapkan jam malam untuk skuat Man City pada Natal tahun ini. Guardiola tidak ingin insiden tahun lalu terulang.

Musim lalu sejumlah pemain Man City ketahuan pesta hingga dini hari. Hal itu terjadi satu hari sebelum kekalahandari Crystal Palace di Stadion Etihad,

Man City mengalami kesulitan di Liga Inggris awal musim ini. Sergio Aguero dan kawan-kawan sudah kehilangan delapan poin dari delapan pertandingan setelah ditahan imbang Tottenham Hotspur dan dikalahkan Norwich City serta terakhir Wolverhampton Wanderers, akhir pekan lalu.

Kekalahan dari Wolves membuat Man City yang merupakan juara bertahan Liga Inggris dalam dua musim terakhir tertinggal delapan poin dari Liverpool di puncak klasemen sementara.

Pep Guardiola juga  menegaskan tak akan bunuh diri demi meraih gelar Liga Champions bersama Manchester City.

Guardiola memang berambisi untuk mempersembahkan trofi Si Kuping Besar di Man City. Namun, petinggi klub tidak pernah meletakkan beban berlebihan di pundaknya.

“Sejak konferensi pers pertama kali di sini saya dihadapkan dengan pertanyaan yang sama. Anda di sini untuk menjuarai Liga Champions. Tapi, pemilik klub Khaldoon  tidak pernah mengatakan itu kepada saya,” kata Guardiola seperti dikutip ESPN.

Al Mubarak, lanjut Guardiola, memintanya melanjutkan sebuah proyek besar untuk mengembangkan permainan dan memenangkan pertandingan sambil melihat seberapa jauh bisa melangkah.

“Tentu saja kami ingin menjuarai Liga Champions tapi jika itu tidak terwujud, saya tidak akan bunuh diri,” tutur pria asal Spanyol.

Guardiola memang punya prestasi gemilang di awal karier kepelatihannya bersama Barcelona. Dua gelar Liga Champions berhasil direngkuh bersama Barca.

Namun, Guardiola memutuskan keluar dari zona nyaman dan mencoba melanjutkan karier keluar kandang. Hanya saja ia belum berhasil meraih trofi Liga Champions di luar Spanyol.

Pria berkepala plontos itu gagal mempersembahkan trofi Liga Champions bersama tim raksasa Bayern Munchen. Kini, Guardiola juga belum mampu meraihnya bersama City sejak tiba di Etihad tiga tahun silam.

Musim lalu Man City hanya mampu melangkah ke babak perempat final usai disingkirkan Tottenham Hotspur.

Tags : slide