Site icon nuga.co

Chelsea Telah Kehilangan Motivasi

Kolomnis anyar “Goal,” raksasa media sepakbola global, Carlo Ancelotti, Rabu pagi WIB, 21 Oktober 2015, menilai Chelsea telah kehilangan motivasi di semua pertandingannya bersamaan dengan hasil seri yang diperolehnya dari Dinamo Kiev di laga matchday ketiga Liga Champions.

Ancelotti menilai awal buruk Chelsea musim ini disebabkan oleh hilangnya motivasi di antara para pemain – tetapi ia tak sepakat kalau Jose Mourinho harus dipecat karena penurunan performa yang dramatis.

Seperti telah diketahui, musim lalu The Blues merajai Liga Primer Inggris, unggul delapan poin atas Manchester City yang ada di peringkat kedua.

Namun nasib itu berubah hampir di semua laga yang mereka mainkandan di Premier League mereka justru dampar di papan bawah.

Ancelotti yang menyaksikan laga Chelsea melawan Dinamo Kiev melihat The Blues kehilangan “toucn”nya untuk kemudian menjalarkan rasa frustrasi di kalangan pemain.

Bahkan, Jose Mourinho, seperti setiap pertandingan sebelumnya, limbung dan menyalahkan wasit Damir Skomina, yang memimpin laga, ketika itu, Cesc Fabregas dilanggar oleh Serhiy Rybalka di kotak terlarang.
Skomina tak memberikan hadiah penalti kepada Chelsea.

“Wasit bersikap lemah dan naif terhadap penalti. Saya tak memahami apa yang dilakukan asisten wasit di belakang gawang. Sebab, dia juga tak mengambil keputusan jelas,” tutur Mourinho setelah pertandingan.

Terlepas dari kepemimpinan wasit, Mourinho mengapresiasi penampilan timnya, yang dinilai cukup berbahaya. Menurut UEFA, mereka menghasilkan 12 peluang sepanjang pertandingan, empat di antaranya mengarah ke gawang.

“Dua peluang kami juga membentur tiang. Dalam pertandingan ini, saya melihat perkembangan. Kami juga menunjukkan pertahanan solid menghadapi tim yang berbahaya,” tutur Mourinho.

Sebelum laga Mourinho sudah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi Dynamo Kyiv dan menyampaikan niatnya untuk merengkuh kemenangan.

“Hal yang terpenting bagi saya saat ini adalah mengubah hasil kami. Kami harus memenangkan laga baik di Liga Primer maupun Liga Champions. Kami harus mendapatkan poin di sini dan lolos ke babak selanjutnya,” ungkap sang manajer.

“Saya menyaksikan kekalahan Dynamo dari Shakhtar Donetsk di video dan saya juga mengirim asisten saya ke pertandingan itu.”

“Kami telah menganalisis pertandingan Dynamo melawan Porto dan Maccabi Tel-Aviv, jadi kami sudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” tandas Mourinho di konferensi pers

Tentang performa buruk Chelsea ini, Carlo Ancelotti yang pernah melatih di Stamford Bridge selama dua musim empat tahun lalu, tidak akan berdampak pada pemecatan Mourinho.

“Dukungan resmi kepada Mourinho telah diberikan pemilik klub, selama Mou bisa membangkitkan para pemainnya,” tutur Ancelotti.

“Saya tak berpendapat Mourinho bakal dipecat, jelas tidak mungkin,” ungkap pria Italia itu pada Goal.
“Ia hanya sedikit berubah dibandingkan musim lalu dan ia berada di klub yang ia kenal dengan baik.Plus, klub tahu betul tentang Mourinho.”

“Jose masih merupakan salah satu pelatih top sepanjang masa dan jika seseorang bisa membalikkan keadaan, ia adalah orangnya.”

“Saya yakin kalau masalah utamanya adalah motivasi di Chelsea. Dari sudut pandang teknis, tim ini sama kuatnya dengan tim yang mendominasi liga musim lalu, tetapi motivasi mereka telah menurun.”

“Mereka melakoni awal yang sangat buruk dan mereka harus menemukan kembali gairah mereka. Liga Champions, dalam konteks ini, bisa membantu mereka, karena kompetisi itu bisa memberikan mereka suntikan kepercayaan diri dan membantu mereka menemukan determinasi yang tepat.”

Malahan, mantan pelatih AC Milan dan Real Madrid itu mengaku menikmati masanya di Inggris, seiring ia menemukan lingkungan yang jauh lebih bersahabat untuk bekerja.

“Saya berada di Chelsea selama dua tahun dan tak ada masalah besar ataupun perdebatan,” ungkapnya, sembari menambahkan, “Lalu, setelah dua tahun, mereka memutuskan untuk mengganti pelatih.”

“Namun harus saya akui kalau di Inggris, tekanannya lebih ringan. Kami bisa katakan kalau bekerja di Inggris lebih mudah karena sekalipun ada tekanan, itu jelas lebih ringan dibandingkan dengan tempat lain.”

Ada keraguan besar terhadap klub-klub Inggris di Eropa selama beberapa tahun, apalagi musim lalu, tak ada satupun klub Liga Primer yang berhasil menembus perempat-final Liga Champions dan keempat perwakilan dari kompetisi musim ini sudah kalah minimal satu kali dari dua laga pembuka.

Ancelotti sepakat kalau standar telah merosot dan ia merasa kalau klub-klub Inggris masih butuh waktu untuk menemukan kembali performa terbaik mereka di antara raksasa-raksasa Eropa.

“Alasan dari penurunan ini adalah, klub-klub besar Inggris telah memperbarui skuat mereka besar-besaran, kecuali Chelsea, yang memiliki lebih banyak pemain berpengalaman dan pemimpin,” ungkap Ancelotti.

“Yang lain, seperti Manchester United, telah mendatangkan pemain-pemain muda minim pengalaman. Tak heran, mereka telah mengubah tim dan ada beberapa kesulitan. Mereka harus menunggu beberapa tahun untuk bisa kompetitif di Eropa.”

Exit mobile version