Site icon nuga.co

Bila Jadi ke City Guardiola Bisa Gagal

“Daily Mail,” media raksasa Inggris terbitan London, pada edisi Selasanya, 12 januari 2016, mengingatkan Joseph “Pep” Guardiola,” bahwa ia akan mengalami kesulitan bila bertarung sebagai pelatih di Premier League .

“Kami mengingatkan Pep untuk tidak terlalu ambisius untuk melatih di Manchester City. Premier League akan bisa merusak prestasi kepelatihannya,” tulis “daily mail,” mengutip analisa Martin Keown, mantan pemain Arsenal.

Rumor kedatangan Pep Guardiola ke Manchester City mulai mendapat reaksi negatif dari pengamat sepakbola di Inggris.

Selain Martin Keown, agen pemain Dimitri Seluk, menakutkan Guardiola bisa gagal di Liga Inggris.

Pep, setelah memastikan meninggalkan Bayern Munich akhir musim ini, santer dikabarkan akan berlabuh di Manchester City musim depan.

Pelatih asal Spanyol itu akan menggantikan posisi Manuel Pellegrini.

Rumor kedatangan Guardiola secara umum mendapat sambutan positif dari suporter ManCity.

Namun, tidak semua pihak berharap rumor tersebut menjadi kenyataan.

Seluk menjadi salah satu pihak yang menolak kedatangan Guardiola.

Seluk mengklaim Guardiola bukan pelatih yang hebat, karena suksesnya diraih bersama dua klub besar dengan memiliki banyak pemain hebat: Barcelona dan Bayern Munich.

Seluk takut Guardiola akan gagal bersama ManCity.

“Pep merupakan pelatih yang hebat, tapi dia memenangi trofi bersama Barcelona dan Bayern.”

“Sejujurnya, kakek saya juga akan meraih gelar bersama Barcelona dan Munich karena keduanya klub besar dengan pemain-pemain hebat,” ujar Seluk kepada Sunday Mirror.

“Saya ingin melihat Pep mengambilalih tim yang berada di peringkat kedelapan atau kesembilan dan membuatnya menjadi tim juara,” sambungnya.

Tak hanya itu, potensi kedatangan Guardiola juga membuat Seluk khawatir dengan masa depan Toure di ManCity.
Pasalnya, Guardiola merupakan sosok pelatih yang melepas pemain asal Pantai Gading itu pergi dari Barcelona pada enam tahun lalu.

“Saya tak tahu apa rencana Guardiola. Tapi setelah apa yang terjadi di Barcelona, tentunya muncul kekhawatiran jika dia datang, Toure akan segera hengkang. Saya dan Toure berharap hal itu tidak terjadi,” ujar Seluk.

Sementara itu, mantan pelatih Dortmun, yang kini menjadi manajer di Liverpool, Juergen Klopp, memperingatkan Pep Guardiola tentang keistimewaan Liga Inggris dibandingkan liga Jerman dan lainnya.

Guardiola sudah pernah menjadi pelatih di Spanyol dan Jerman. Namun hal itu diyakini Klopp tetap tidak banyak menolong Guardiola untuk tidak terkejut saat menghadapi Liga Inggris.

“Di Jerman bila dirimu diberitahu bahwa Piala FA akan menjalani pertandingan ulang bila hasil seri, maka mereka akan terkejut.”

“Di sini tetap akan ada perpanjangan waktu dan penalti, namun itu semua setelah laga kedua. Intinya, di sini banyak sekali jumlah pertandingan sepakbola,” ujar Klopp.

Di Liga Inggris, tiap klub memang akan menjalani dua piala domestik, Piala Liga dan Piala FA, berbeda halnya dengan di Jerman yang hanya mengenal DFB Pokal atau di Spanyol yang hanya mengenal Piala Raja.

Selain itu, Liga Inggris tak mengenal libur musim dingin.

Di saat klub Bundesliga menjalani libur musim dingin lebih dari sebulan, maka klub Liga Inggris justru sedang bertarung dengan jadwal ketat di pengujung tahun.

“Dengan sebuah pramusim yang sempurna, maka sebuah tim akan mempersiapkan perjalanan yang sangat panjang. Semua tim sudah mengetahui hal itu, namun merasakannya secara langsung tentu merupakan hal yang berbeda.”

“Pep adalah pelatih yang berpengalaman. Saya rasa dia akan membeli sedikit pemain dan memiliki tim yang bagus. Mungkin tiga puluh lima pemain dalam skuatnya,” ujar Klopp.

Guardiola telah menegaskan bahwa dirinya ingin melanjutkan kariernya di Inggris pada musim depan.

Sejumlah klub dikabarkan berminat untuk mendapatkan sentuhan dingin Guardiola, mulai dari Manchester United, Manchester City, hingga Chelsea

Exit mobile version