close
Nuga Sehat

Marah Itu “Bom” Waktu Kematian

Anda seorang pemarah? Emosional dan meledak-ledak?

Nah, menurut tulisan terbaru di dirubrik “healt,” media terkenal di Inggris, “daily mail,” Senin, 12 Oktober 2015, “penyakit” marah yang Anda derita dipastikan mempercepat kematian.

“Marah itu bagaikan bom waktu bagi kematian,” tulis “mail.”

Sebuah penelitian menyatakan bahwa sering marah-marah menyebabkan organ tubuh seperti hati, jantung, pembuluh darah, otak, perut dan kelenjar dalam tubuh mengalami perubahan dengan bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan.

Selain itu kondisi emosional yang terjadi saat marah-marah dapat menyebabkan kematian secara mendadak
Menurut sebuah penelitian, marah-marah bisa mempersingkat usia hidup seseorang.

Mengutip penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University, “mail,” menuliskan dengan gambling bahwa marah-marah bisa mempersingkat usia hidup seseorang.

Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Social Science & Medicine ini melihat, bahwa kemarahan bisa menyebabkan proses fisiologis tubuh menjadi negatif.

Salah satunya menyebabkan aterosklerosis, yaitu arteri yang tersumbat oleh zat lemak atau plak.

Penyumbatan pembuluh darah itu bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

Seorang psikolog di London Graham Price mengungkapkan, marah-marah bisa berdampak negatif bagi tubuh karena meningkatkan hormon kortisol atau hormon stres.

“Kemarahan merupakan salah satu bentuk stres dan stres meningkatkan kadar kortisol dalam aliran darah,” jelas Graham.

Penelitian menunjukkan, jika kemarahan terus terjadi, bisa saja menyebabkan IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau peningkatan risiko stroke, serangan jantung, dan masalah kesehatan jantung lainnya.

Psikoterapis Hilda Burke di London mengatakan, kemarahan dapat diredam dengan cara menarik napas panjang, kemudian mengembuskannya kembali. Buatlah tubuh menjadi lebih rileks.

Sementara itu, Psikolog dari Harley Street, dokter Becky Spelman mengatakan, ada banyak hal untuk mengelola emosi.

Misalnya, meluangkan waktu untuk menuliskan isi pikiran atau apa yang Anda inginkan dari hidup. Bisa juga dengan menjalani hobi seperti menjahit, mendesain, menggambar, dan hobi kreatif lainnya.

Menurut Becky, kegiatan kreatif merupakan cara untuk meningkatkan ketenangan dan kesejahteraan.

Selain itu, lakukan olahraga tiga kali per minggu, mengurangi asupan gula, dan minum alkohol.

Olahraga penting dilakukan untuk tubuh lebih sehat, bugar, dan membuat pikiran lebih rileks.

Orang yang sering marah-marah memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap perubahan kondisi disekitarnya.

Perubahan kondisi yang membuatnya tidak nyaman akan meningkatkan emosinya hingga memunculkan kemarahan.

Kurangnya kontrol diri terhadap perubahan emosi yang sering terjadi inilah yang menyebabkan rasa mudah marah.

Stres, tekanan, depresi juga bisa menjadi penyebab seseorang mudah marah dan selalu marah-marah.

Berbagai dampak negatifpun bisa terjadi akibat sering marah-marah seperti meningkatkan resiko terserang jantung, stroke, darah tinggi, dan kanker.

Penyakit marah juga bisa memicu proses penuaan Kondisi emosional yang terjadi saat marah-marah akan mengaktifkan hormon stres yang mempercepat kerja seluruh organ dalam tubuh, sehingga mempercepat pula proses penuaan yang terjadi.

Selain itu saat marah, otak dan otot menjadi lebih tegang sehingga mempercepat munculnya keriput pada wajah maupun pada bagian tubuh lain.

Tags : slide