close
Nugatama

Pokemon Go Jawab Tantangan Gim Baru

Pokemon Go mulai ditinggalkan?

“Kata siapa,” tulis laman situs “niantic,” Rabu, 21 September 2016 menantang berbagai pendapat yang menyatakan gim ini mulai ditinggalkan karena jenuh.

Untuk menjawab tantangan spekulasi itu, Niantic Lab sedang mempersiapkan fitur-fitur baru untuk game fenomenal buatannya, Pokemon Go.

Tujuannya agar para pemain tetap antusias dan tak beranjak dari game yang baru dirilis pada Juli lalu tersebut.

“Dua bulan kemarin kami sangat sibuk. Sekarang kami senang karena kondisi sudah mulai stabil dan kami bisa fokus menggarap fitur-fitur berikutnya,” kata CEO Niantic, John Hanke.

Hanke mengaku bagian paling sulit adalah mempertahankan kesuksesan yang terlalu cepat diraih pada periode awal peluncuran Pokemon Go.

Hal itu jadi tantangan sendiri bagi timnya.

Ada satu fitur yang kata Hanke sedang gencar dibicarakan di internal tim. Fitur tersebut berpotensi dinamai player-versus-player battle.

Sesuai namanya, fitur itu memungkinkan pertarungan antar pemain yang diwakili dengan monster pokemon.

Hanke enggan menjabarkan lebih detail soal fitur tersebut.

Saat ini, pemain Pokemon Go sebenarnya sudah bisa bertarung, tetapi hanya sebatas di Gym.

Tampaknya, fitur baru tersebut mengizinkan pemain untuk bertarung di luar Gym, kapan dan di mana saja.

Salah satu fitur lain yang sedang dikembangkan, kata Hanke, bernama event.

Fitur itu memungkinkan para permain berkumpul di satu titik event alias acara dan bermain bersama, sebagaimana dilaporkan Recode. Rabu, 21 September 2016.

“Kami harus memastikan bahwa jika mengarahkan pemain pada sebuah acara, kami mampu menangani banyaknya pemain yang hadir di acara itu,” Hanke menuturkan.

Belum jelas kapan fitur itu akan diluncurkan resmi. Hanke juga enggan memberi tahu mekanisme detail fitur event.

Apakah cuma Niantic yang bisa mengadakan event?

Atau para pemain bisa membuat event sendiri dan mengundang pemain lainnya?

Pertanyaan-pertanyaan itu bisa terjawab ketika fitur event benar-benar dirilis.

Selain event, fitur trade yang sudah beberapa kali diungkit Hanke kembali digaungkan.

Menurutnya, tim sedang menggodok mekanisme fitur trade dengan lebih spesifik. Intinya, fitur itu memungkinkan pengguna saling bertukar Pokemon.

Kesuksesan instan Pokemon Go bisa dibilang sebagai fenomena budaya karena berpengaruh pada gaya hidup hingga cara pemasaran para brand, semisal mall, restoran, dan tempat wisata.

Pemain game yang dulunya hanya duduk di depan gadget, kini harus berlari dan mengeksplor sekelilingnya untuk menangkap Pokemon liar.

Kondisi ini dimanfaatkan para brand dengan memasang lure Pokemon di tempatnya agar banyak pemain yang berkunjung.

Di awal peluncurannya pada Juli lalu, Pokemon Go langsung menyita perhatian global.

Game keluaran Niantic dan Nintendo itu dimainkan berbagai kalangan, baik muda maupun tua, masyarakat biasa hingga selebritas papan atas.

Puncak kejayaan Pokemon Go tercatat pada pertengahan Juli lalu.

Jumlah pengguna aktif hariannya kala itu berada di kisaran 45 jutaan. Setelah itu, grafiknya mulai menurun.

Menurut data Apptopia yang dikutip i Ubergizmo,  pengguna aktif harian Pokemon Go saat ini tinggal tiga puluhan jutaan.

Tak ada tanda-tanda grafik itu bakal mendekati angka empat puluh lima jutaan lagi.

Meski demikian, Pokemon Go masih tercatat sebagai game mobile paling populer saat ini.

Hanya saja, tren penurunan yang tercatat mengindikasikan masyarakat luas mulai jenuh dengan game berbasis augmented reality tersebut.

Hal ini sesuai dengan prediksi beberapa pengamat di kala Pokemon Go masih di atas angin. Menurut mereka, kesuksesan instan yang diperoleh Pokemon Go bisa jadi tak bertahan lama.

Pasalnya, masyarakat di era teknologi mudah terpengaruh penyebaran informasi di internet. Ketika banyak yang membicarakan Pokemon Go, orang-orang bakal tergerak untuk mencoba permainan tersebut.

Lama-kelamaan, bakal tersaring sendiri pemain Pokemon Go sejati dan yang hanya ikut-ikutan. Hal ini yang perlu dipikirkan lebih lanjut oleh Niantic dan Nintendo.

Di industri teknologi, para pelaku dituntut untuk terus berinovasi. Pokemon Go pun telah beberapa kali diperbarui agar pengguna tak bosan dan kualitas permainan lebih baik.

Pembaruan itu antara lain dari segi antarmuka dan performa game. Niantic telah sesumbar bakal meluncurkan beberapa fitur baru yang menambah keseruan Pokemon Go.

Beberapa di antaranya meliputi kemampuan saling bertukar dan berdagang Pokemon (trade), bertarung dengan Pokemon lain di luar Gym, dan penambahan fungsi Gym. Belum jelas kapan fitur-fitur itu bisa dinikmati para pengguna.

Tags : slide