close
Nuganomics

Setelah Naik Emas Antam Turun Lagi

Setelah naik Rp 2.000 per gram pada hari Rabu kemarin, hari ini, Kamis, 18 Desember 2014, harga jual emas batangan Logam Mulia, anak usaha milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, kembali tuurun tipis sebesar Rp 1.000 per gram, dan bertengger pada angka Rp 530.000 per gram.

Penurunan harga emas Antam ini melengkapi rotasi harga yang terjadi sepanjang pekan ketiga Desember.

Setelah tergerus sebesar Rp 4.000 per gram dalam dua hari pertama di awal pekan, masing-masing, Senin Rp 1.000 per gram dan Selasa, Rp 3.000 per gram, dan hari Rabu, 17 bangkit kembali sebesar Rp 2.000 per gram, maka hari ini turun lagi Rp 1.000 per gram .

Seperti dikutip “nuga” dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu pagi, harga emas Antam tercatat Rp 530.000 per gram. Naik dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yaitu Rp 531.000 per gram.

Sedangkan harga buyback emas Logam Mulia Antam juga turun dari Rp 480.000 per gram menjadi Rp 479.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, 500 gram Rp 245.300.000, 250 gram Rp 122.750.000, 100 gram Rp 49.150.000, 50 gram Rp 24.600.000, 25 gram Rp 12.325.000.

Dalam ukuran yang lebih kecil, 10 gram Rp 4.960.000, 5 gram Rp 2.505.000 danm satu gram Rp 530.000.

Walau pun harganya gonjang ganjing, emas masih menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk berinvestasi karena dinilai aman. Selain ada emas batangan dalam bentuk Logam Muliadikenal dengan sebutan “LM” atau emas fisik, ada jenis lain berinvestasi di emas yaitu dalam bentuk berjangka.

Apa perbedaan dua jenis investasi emas ini?

Bila Anda memilih berinvestasi di LM, cukup membeli fisik emas di harga tertentu. Fisiknya disimpan sendiri dan bisa dijual kapan pun. Investasi LM lebih cocok untuk jangka panjang.

Sementara emas kontrak berjangka adalah suatu instrumen yang diperdagangkan di bursa berjangka tanpa ada bentuk fisik. Perubahan harganya lebih fluktuatif karena ditransaksikan setiap saat, layaknya jual-beli saham.

Di bursa berjangka ini, yang diperjualbelikan adalah emas dalam bentuk nilainya, bukan fisik. Transaksi di bursa berjangka bisa dilakukan sendiri atau melalui pialang

Lalu, apa keuntungan berinvestasi di kedua jenis emas tersebut? Mana yang lebih menguntungkan?

“Kalau investasi di emas di LM itu transaksi fisik, jadi dana yang dibutuhkan sebesar 100% dari harga barangnya. Keuntungannya kita pegang fisiknya. Sedang kelemahannya bila harga naik baru mendapatkan keuntungan,” papar Direktur Jakarta Futures Exchange Bihar Sakti Wibowo .

Sementara berinvestasi di emas berjangka, Bihar mengatakan, seseorang tidak harus membeli seratus persen ari nilai emas yang diperdagangkan.

Jenis-jenis kontrak emas di JFX antara lain emas satu kg, 250 gram, 100 gram, KGE Loco London, dan lain-lain. Investor bisa saja membeli hanya satu hingga dua persen dari harga barang.

“Transaksi berjangka adalah transaksi atas kontrak berjangka. Kelebihannya hanya perlu margin sebesar satu hingga dua persen dari harga barang, jadi sangat efisien. Peluang keuntungan bisa direalisasikan pada saat harga naik atau turun,” jelasnya.

Namun, kelemahan berinvestasi di emas berjangka adalah ada kemungkinan kerugian sebesar dana yang kita investasikan. Sementara di emas fisik, keuntungan atau kerugian bisa dipantau dengan melihat perkembangan harga emas saat itu.

Sementara itu, Manajer Pemasaran Logam Mulia Bambang Widjanarko menyebutkan, investasi LM ditujukan untuk investasi jangka panjang. Karenanya, dalam jangka pendek investasi emas hasilnya belum bisa terlihat signifikan.

“Emas dari dulu dikenal sebagai lindung nilai dan menjaga dari inflasi. Emas lebih untuk investasi jangka panjang bukan untuk jangka pendek atau spekulasi,” tuturnya.

Menurut Bambang, dalam jangka pendek investasi emas memang belum akan terlihat keuntungannya. Harga emas yang fluktuatif mengikuti pergerakan harga emas dunia akan bisa terlihat keuntungannya saat dilakukan untuk investasi jangka panjang. Karena secara tren, harga emas terus naik dalam jangka panjang.

“Dalam jangka waktu 1 tahun ini memang masih mencatatkan negatif. Namun kalau jangka menengah-panjang, misalnya 3-5 tahun, masih menarik karena trennya harga emas terus naik,” jelas dia.