close
Nuganomics

Harga Emas Global Melandai di Comex

Harga emas dunia pekan ini sangat fluktuatif, Naik turun.

Pada pembukaan pekan harga emas sempat ambruk dan sehari kemudiannya melonjak lagi.

Hari ini, Jumat, 06 April, harga emas gagal “terbang,” dan melandai di berbagai pusat perdagangan logam mulia.

Diawal perdagangan hari ini harga emas turun karena permintaan investor akan instrumen safe haven mulai berkurang.

Pendorong penurunan harga emas karena adanya indikasi kesediaan Amerika Serikat  dan China untuk melakukan negosiasi dalam sengketa perdagangan.

Seperti ditulis laman “bloomberg,”  pagi Jumat WIB,  emas merupakan salah satu instrumen safe haven.

Dengan berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar akan adanya perang dagang membuat investor kembali mengoleksi instrumen investasi dengan risiko tinggi seperti saham dan mulai melepas emas.

Selain itu, kembalinya investor mengoleksi saham membuat nilai tukar dolar AS menguat dan berdampak kepada harga emas.

Dengan penguatan dolar AS, harga logam mulia tersebut akan lebih mahal bagi mereka yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS.

“Ketegangan perdagangan AS-China yelah mereda sehingga ekuitas mulai kembali bergairah. Hal tersebut membuat logam mulia tertekan,” jelas Chris Gaffney, analis di Everbank.

Harga emas di pasar spot emas turun setengah  persen  per ounce  siang  waktu New York.

Selama sesi awal, harga emas mencapai level terendah dalam satu minggu

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun ampir satu

Pada perdagangan Rabu,  harga emas menguat usai China mengatakan akan memberlakukan tarif hingga dua puluh lima persen untuk seratus enam kategori produk Amerika Serikat termasuk kedelai.

Ini meningkatkan ketegangan konflik perdagangan antara AS dan China.

Sentimen tersebut membuat emas sebagai portofolio aset yang cenderung menarik di tengah ketidakpastian global.

Harga emas untuk pengiriman Juni naik tipis.

Harga emas dunia dalam pekan ini mengalami gonjang ganjing bersamaan dengan  kebijakan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Cina yang belum juga akur.

Setelah terpelanting hampir satu persen pada Rabu kemarin, hari ini, Kamis, 05 April harga emas kembali melonjak bersamaan dengan kencangnya “perang” dagang Cina versus Amerika serikat.

China mengatakan akan memberlakukan tarif hingga dua puluh lima persen untuk seratus enam kategori produk Amerika Serikat,  termasuk kedelai.

Ini meningkatkan ketegangan konflik perdagangan antara AS dan China.

Sentimen tersebut membuat emas sebagai portofolio aset yang cenderung menarik di tengah ketidakpastian global.

Harga emas untuk pengiriman Juni naik nol koma persen  per ounce pada awal perdagangan.

Sementara itu, harga perak terpukul di tengah kekhawatiran perang dagang.

Indeks dolar AS sedikit turun juga mendukung harga emas. Indeks dolar AS turun nol koma satu  persen. Sementara itu, bursa saham AS atau wall street cenderung menguat.

China mengusulkan seratus enam produk AS kena tarif usai pemerintahan AS di bawah pimpinan Donald Trump memberikan rincian barang impor China kena tarif hingga dua puluh lima persen.

“Situasi perdagangan dengan China jika memburuk, dan pasar saham terus goyah, kemungkinan harga emas dapat menahan kenaikan.”

“ Harga logam kemungkinan sideway jika pelaku pasar menunggu mengenai data ekonomi,” ujar Analis Kitco, Jim Wyckoff, seperti dikutip dari laman Marketwatch

Rilis data ekonomi AS menunjukkan data tenaga kerja sektor swasta meningkat dua ratus empat puluh satu ribu pada Maret.

Hal itu berdasarkan data Automatic Data Processing Inc

Angka tersebut jauh di atas perkiraan para ekonomi yang disurvei Econoday sekitar seratus delapan puluh lima ribu.

Analis CMC Markets, David Madden menuturkan, pelaku pasar mungkin mengabaikan rilis data tenaga kerja dari ADP tersebut.

Pelaku pasar akan menunggu laporan nonfarm payroll atau data tenaga kerja di sektor nonpertanian pada Jumat pekan ini.

“Laporan AD mungkin diabaikan dan saat ini lebih tertuju pada perang dagang. Pedagang mungkin khawatir,” ujar Madden.