close
Nuganomics

Hari Ini Emas Kembali Ambruk

Harga emas lokal dan global hari ini, Rabu, 25 Januari 2017, kembali mengalami “kebangkrutan”  setelah delapan  pekan terakhir mengalami kenaikan yang terus menerus dan menjadi pilihan investasi.

“Hari ini harga emas terkoreksi tipis setelah mencapai level  tertinggi,” tulis laman situs media ekonomi terkenal “bloomberg”

Pergerakan dolar masih tetap defensif sehingga mendukung pergerakan emas ketika indeks saham Dow menuju level dua puluh ribu dan terus membasahi risk appetite para investor.

Wall Street terus berusaha agar Dow berada di levelnya yang akan menyedot banyak investor baru untuk masuk kembali ke saham.

Janji-janji deregulasi dan kembalinya pekerjaan manufaktur ke Amerika menawarkan dorongan, tetapi hal itu belum pasti.

Sementara yang mungkin membatasi pergerakan emas adalah emas sebagai investasi safe haven di tengah ketidakpastian yang sedang terjadi.

Meningkatnya pekerjaan manufaktur sudah barang tentu menarik, tetapi gaji tenaga kerja AS lebih mahal daripada di negara-negara berkembang.

Perusahaan-perusahaan AS akan bersedia membayar lebih untuk tenaga kerja AS dengan memotong biaya yang muncul di tempat lain agar tetap lebih kompetitif.

Pemerintah AS dapat mendorong mata uang dolar agar lebih lemah untuk mengimbangi biaya-biaya tenaga kerja yang tinggi ketika inflasi akan menjadi hasil dari kebijakan tersebut.

Jika peningkatan pengeluaran defisit digunakan untuk memungkinkan perluasan belanja infrastruktur dengan kondisi sektor pajak dipotong secara bersamaan maka dolar AS berpotensi akan melemah dan sudah pasti utang akan semakin bertambah karena perluasan manufaktur.

Jika inflasi naik maka yang perlu diingat bahwa emas adalah alat lindung nilai klasik.

Penurunan harga emas ini jugsa disebabkan kenaikan dolar

Analis juga memperingatkan bahwa permintaan emas dari China akan sedikit melambat karena perayaan Tahun Baru China pada hari libur akhir pekan ini.

Melansir Marketwatch, Rabu [agi WIB, harga emas dalam sesi perdagangan sempat menyentuh level tertinggi dalam sepuluh pekan.

Namun kembali bergerak turun di akhir sesi perdagangan.

Emas mengalami kenaikkan dalam empat pekan terakhir.

Emas mulai bereaksi positif pada pernyataan Presiden Donald Trump, di mana dia keluar dari Trans Pacific Partnership dan akan melakukan renegosiasi Aerican Free Trade Agreement.

Selain karena kenaikan dolar yang membuat emas lebih murah untuk pemegang mata uang lain, penurunan harga emas ini juga dipengaruhi permintaan yang turun dari China.

“Dalam dua pekan terakhir, permintaan China telah mengarahkan harga emas naik, namun menjelang tahun Baru Lunar pada akhir pekan ini, kondisi akan berubah karena orang China akan berlibur,” tutur Julian Phillips, Pendiri GoldForecaster.com.

Sementara itu harga emas PT Aneka Tambang Tbk  atau Antam juga turun Rp 3.000 per gram menjadi Rp 590 ribu per gram pada perdagangan Rabu pagi WIB

Kemarin Antam menjual emas di harga Rp 593 ribu per gram.

Harga pembelian kembali atau buyback juga turun Rp 3.000 menjadi Rp 517 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 517 ribu per gram.

Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan harga di butik emas logam mulia lainnya bisa berbeda.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menyediakan emas ukuran 1 gram sampai dengan 500 gram. Hingga pukul 08.30 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam tersedia. Hanya ukuran 250 gram yang tak tersedia.