close
Nuganomics

Harga Jual Emas Antam Tidak Menggeliat

Setelah bergerak ringan ke atas sehari sebelumnya, geliat harga emas batangan milik PT Aneka Tambang atau Antam mengambil jeda kembali pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 14 Oktober 2014.

Kemarin harga emas batangan yang dijual Logam Mulia milik Antam menguat Rp 1.000. Hari ini harga itu tidak mengalami perubahan. Masih tetap gan harga Rp 526.000.

Mengutip situs “Logammulia,” Selasa pagi ini, “nuga” mencatat harga pembelian kembali atau dikenal dengan istilah “buy back” juga belum bergerak dari Rp 475.000 per gram. Sedangkan emas dua gram dihargai Rp 1.012.000 per bar atau Rp 506.000 per gram.

Selanjutnya, Logam Mulia menjual emas tiga gram dengan banderol Rp 1.500.000 per bar atau Rp 500.000 per gram. Lalu, harga jual emas lima gram dihargai Rp 2.485.000 per bar atau Rp 497.000 per gram. Untuk emas 10 gram dijual Rp 4.920.000 per bar atau per gram Rp 492.000.

Emas 25 gram dijual Rp 12.225.000 per bar atau Rp 489.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp 24.400.000 per bar atau Rp 488.000 per gram. Sedangkan, harga emas 100 gram sebesar Rp 48.750.000 per bar atau Rp 487.500 per gram.

Sementara harga emas 250 gram mencapai Rp 121.750.000 per bar, dengan harga per gramnya dihargai Rp 487.000. Harga emas ukuran 500 gram dibanderol Rp 243.300.000 per bar, dengan harga per gramnya Rp 486.600.

Harga emas di pasar global, pada hari kedua pekan kedua Oktober ini melonjak hampir dua persen ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir di Bursa New York, Amerika Serikat.

Ini untuk pertama kalinya selama enam belas pekan harga emas mempertahankan keuntungan dari empat hari reli dan menuju untuk minggu terbaiknya. Setelah hampir empat bulan terjadi kemerosotan ekuitas dan meningkatnya kekhawatiran atas perekonomian global menarik tawaran safe haven untuk logam.

Emas telah meningkat selama lima sesi dalam enam hari terakhir. Data ekonomi dari Tiongkok juga mendukung emas. Data menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok mungkin tumbuh pada kuartal ketiga di laju paling lambat dalam lebih dari lima tahun; dan impor komoditas industrial Tiongkok “rebound” kuat pada September.

Namun demikian, penurunan harga minyak mentah ke tingkat terendah sejak 2010 membatasi kenaikan harga emas lebih lanjut pada Senin.

Meskipun short covering atau pembelian saat harga dianggap rendah, telah memberikan beberapa dukungan untuk emas baru-baru ini, analis pasar percaya bahwa reli emas akan berumur pendek. Mereka memperkirakan bahwa harga emas bisa turun lebih lanjut karena prospek ekonomi AS membaik.

Singapura pada Senin meluncurkan kontrak emas 25 kilogram, yang bertujuan untuk memberikan harga patokan regional.

Sepaeti yang dikutip “nuga” dari laman kantor berita “Reuters,” harga emas di perdagangan spot naik selama empat sesi berturut-turut.

Harga Logam telah meningkat lebih dari dua persen untuk minggu ini, yang terbaik sejak akhir pekan tanggal 20 Juni 2014, setelah pulih dari lima belas bulan terendah mencapai awal pekan ini.

Sementara itu, silver, platinum, dan paladium yang siap untuk mematahkan rekor lima minggu beruntun.

Kenaikan harga emas ini dipicu oleh kecemasan tentang pertumbuhan ekonomi global, sementara harga minyak jatuh ke level terendah dua tahun.

Awal pekan ini, Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk ketiga kalinyai, dan memberi peringatan tentang pertumbuhan lemah di negara-negara zona euro inti, Jepang dan pasar negara berkembang besar seperti Brasil.

Hal itu mendorong investor menumpuk ke emas, yang sering dipandang sebagai aset safe haven. Serta lemahnya dolar membuat emas menjadi lebih menarik.

Sementara itu, CME Group menurunkan margin awal Emas Berjangka Comex 100 untuk spekulan ssekitar tiga belas persen menjadi USD4.400 per kontrak, serta memotong margin awal perak Comex 5000 di perdagangan futures..

Seperti dilansir dari laman CNBC, kenaikan harga emas itu juga dipicu oleh pertemuan pejabat Federal Reserve yang memberikan sinyal bahwa bank sentral akan memperpanjang waktu untuk menaikkan suku bunga.

Risalah pertemuan Federal Reserve yang dirilis Rabu menyatakankeprihatina n mereka tentang ancaman ganda dari kenaikan nilai dolar dan perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia.

Hal itu mendorong investor untuk bertaruh bahwa Federal Reserve tidak akan mengambil langkah buru-buru untuk menaikkan suku bunga.