close
Nuganomics

Emas Kembali Menguat di Ujung Pekan Ini

Hari ini, Sabtu, 23 Desember,  di awal libur panjang natal dan tahun baru harga emas menguat seiring transaksi perdagangan positif selama sepekan.

Penguatan ini ditambah rilis data ekonomi Amerika Serikat  bervariasi.

Seperti diketahui, data ekonomi AS positif dapat dorong bank sentral AS atau the Federal Reserve kembali perketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga.

Rilis data ekonomi keluar antara lain, data pesanan barang tahan lama naik 1,3 persen pada November lalu

Sementara itu, konsumsi melompat pada November.

Diikuti penjualan rumah baru menguat pada November.

Indeks harga PCE juga naik  dari Oktober di kisaran satu koma enam persen.

Inflasi inti di luar harga makanan dan energi menguat nol koma satu persen. Penguatan itu dorong secara tahunan, inflasi menjadi satu setengah5 persen pada November.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik  nol koma enam persen per ounce.

“Secara teknikal harga emas berjangka masih cenderung tertekan seiring aksi ambil untung dalam jangka pendek. Namun harga emas sudah berada di bawah.”

“ Secara teknikal mendorong harga emas berada di level resistance US$ 1.300,” ujar Analis Kitco.com Jim Wyckoff, seperti dikutip laman Marketwatch, Sabtu pagi WIB.

Harga emas naik satu koma tujuh persen selama sepekan. Sedangkan sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik sebelas persen.

Harga emas mampu menguat di tengah indeks dolar AS naik nol koma satu persen

Sedangkan harga saham secara mingguan menguat usai pembuat kebijakan di AS menyetujui anggaran pemerintah.

Adapun pergerakan harga emas turut dipengaruhi pergerakan nilai tukar dolar AS. Dua aset ini biasanya cenderung berlawanan.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor sepuluh tahun sedikit berubah Sebelumnya imbal hasil surat berharga AS naik ke level tertinggi selama sembilan bulan. Hal itu seiring optimisme pertumbuhan ekonomi usai reformasi pajak AS disetujui.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat) atau wall street tergelincir sebelum masa libur Natal. Penurunan wall street didorong tertekannya saham unggulan termasuk saham Nike.

Pada penutupan perdagangan saham Sabtu pagi WIB, indeks saham Dow Jones turun  Indeks saham S&P 500 melemah tipis  Indeks saham Nasdaq juga  tergelincir .

Transaksi perdagangan saham juga cenderung tipis jelang liburan Natal. Bursa saham akan tutup untuk peringati Natal.

“Ini minggu yang kuat. Apakah pasar sedikit naik dan turun setidaknya menunjukkan tren lebih besar. Sangat mudah untuk mendongkrak harga ketika tidak banyak orang melakukan perdagangan,” jelas Mark Lushini, Chief Investment Strategist Janney Montgomery Scott, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu pekan ini.

Sebelumnya, wall street menguat juga diukung pelaksanaan reformasi pajak AS. Presiden AS Donald Trump menandatangani perombakan pajakn.

Rancangan Undang-Undang  pajak itu sudah disetujui termasuk anggran pemerintah dalam jangka pendek yang mencegah penutupan operasional pemerintah.

Untuk perdagangan bitcoin, nilai bitcoin turun

Ini berdampak terhadap saham perusahaan yang membawahi transaksi mata uang digital di wall street melemah. Saham Long Blockchain Corp, Overstock Com, Riot Blockchain Inc, dan Marathon Patent Group Inc  juga turun.

Dari rilis data ekonomi menunjukkan belanja konsumen Amerika Serikat meningkat pada November. Diikuti pengiriman pesanan barang modal utama.

“Data ini relatif bervariasi namun bias. Sentimen konsumen terus menguat dan menjadi pertanda baik bagi kekuatan ekonomi pada tahun depan,” ujar Matthew Miskin, Market Strategist John Hancok Investments.