close
Nuganomics

Emas Global Semakin Gonjang Ganjing

Emas global, hari ini, Kamis, 04 Mei, di Comex Merchantil Exchange, New York, makin gonjang ganjing bersamaan dengan ambruknya kembali harga jualnya.

Sehari sebelumnya, Rabu WIB, harga emas di pusat perdagangan dunia itu sempat naik setelah sepuluh pekan tertekan.

Emas merosot hingga di bawah level harga rata-rata dalam lima puluh hari.

Penurunan harga emas imbas dari rilis data ekonomi Amerika Serikat  the Institute for Supply Management  atau ISM.

ISM menyatakan untuk indeks non manufaktur

Angka ini naik dari periode Maret

Konsensus analis perkirakan indeks non manufaktur bakal turun .

Dengan indeks non manufaktur di atas lima puluh menunjukkan tanda pertumbuhan ekonomi. Ini menjadi indikator berapa besar dan kecil perubahan aktivitas ekonomi.

“Pada April sektor non manufaktur mencerminkan pertumbuhan yang kuat usai melambat pada bulan sebelumnya. Komentar responden sebagian besar positif mengenai kondisi bisnis dan ekonomi secara keseluruhan,” tulis dalam laporan ISM, seperti dikutip dari laman Kitco, Kamis, 04 Mei.

Menjelang laporan itu, harga emas sempat berada di level terendah. Harga emas pun terus berjuang di tengah rilis pertumbuhan sektor tenaga kerja di swasta.

Harga emas untuk pengiriman Juni turun setengah  persen.

Terkait rilis data ekonomi lainnya, indeks aktivitas bisnis naik

Indeks pesanan baru juga  naik

Kenaikan inii lebih tinggi ketimbang Maret .

Selain itu, pasar juga sedikit bereaksi terhadap keputusan bank sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserve mempertahankan suku bunganya

Ini sesuai dengan harapan pelaku pasar.

Harga emas akan tertekan bila bank sentral AS tetap menaikkan kembali suku bunganya pada tahun ini

The Federal Reserve menyatakan pihaknya akan tetap menaikkan suku bunga sambil mencermati perkembangan data ekonomi.

The Federal Reserve menilai fundamental ekonomi masih kuat di tengah rilis pertumbuhan ekonomi kuartal pertama, dan cenderung melambat.

Namun, data tenaga kerja dinilai masih kuat.

Pasar pun juga akan mencermati laporan gaji di sektor non pertanian pada Jumat pekan ini

Analisis lainnya juga memprediksi harga emas  berpeluang melemah pada pekan ini seiring ada sejumlah sentimen yang pengaruhi pasar yaitu pertemuan bank sentral Amerika Serikat

Kepala Riset Saxo Bank Ole Hansen menuturkan, pasar mencermati ketidakpastian geopolitik.

Ini dapat mendukung kenaikan harga emas. Namun, ada sentimen yang akan ganjal kenaikan harga emas yaitu kenaikan imbal hasil obligasi atau surat utang terkait harapan kenaikan suku bunga the Fed.

Hansen menambahkan, sentimen lain yang akan membatasi potensi kenaikan harga emas yaitu sejumlah faktor musiman.

“Dalam lima tahun terakhir, Mei dipandang sebagai bulan terburuk untuk emas,” ujar dia.

Ia menambahkan, agar harga emas naik maka perlu melihat imbal hasil obligasi turun. Yen juga dapat melawan dolar AS. Namun, kedua sentimen itu belum terjadi.

Selain itu, pelaku pasar menghadapi sejumlah sentimen yang penting pada pekan ini. Mulai dari hasil pertemuan the Federal Reserve pada Rabu pekan ini.