close
Nuganomics

Emas Dunia Kembali Meliuk, Ambruk

Setelah dua hari mengalami kenaikan tipis, hari ini, Jumat, 14 Juli, harga emas global jeblok karena dolar menguat terhadap beberapa mata uang lain

Selain ituekuitas AS kebanyakan diperdagangkan naik setelah Gubernur The Federal Reserve Jannet Yellen menawarkan testimoni kebijakan moneter pada kongres hari kedua.

Seperti ditulis laman “Marketwatch,” hari ini,  Jumat, 14 Juli, Dow  Jones, bursa Amerika, berada di jalur untuk mengambil sebuah rekor baru karena komentar Yellen telah cukup optimis untuk mempertahankan momentum kenaikan saham.

Selain itu juga membatasi kenaikan emas karena investor tetap hangat terhadap aset berisiko.

Kenaikan moderat di ICE A.S. Dollar Index DXY, juga membantu menekan harga untuk logam kuning.

Emas untuk pengiriman Agustus jatuh nol koma dua  persen  Turun dari kenaikan  tiga sesi sebelumnya.

“Perhatian utama bagi investor emas harus terus berfokus pada kenaikan suku bunga ‘Yellen’ dan pengurangan neraca, dan ini dapat diartikan sebagai kenaikan suku bunga lebih sedikit daripada yang diperkirakan sebelumnya,” kata Nico Pantelis, kepala penelitian di Secular Investor.

“Pada hari Kamis, Yellen menunjukkan bahwa tingkat dana federal tidak perlu naik secara signifikan untuk “mendapatkan sikap kebijakan yang netral.” imbuhnya.

Penguatan dolar AS membuat komoditas yang ditransaksikan menggunakan dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang di luar dolar AS.

Akibatkan, permintaan akan emas pun melemah sehingga harga emas tertekan.

“Penurunan harga emas baru-baru ini mencerminkan harga pasar sedang dalam tekanan karena adanya rencana pengetatan kebijakan bank sentral,” jelas analis Danske Bank, Jens Pederson.

“Namun dengan emas berada di level terendah ini menjadi kesempatan kita untuk terus membeli jika memang nanti ketegangan di Korea Utara kembali meningkat,” tambah dia.

Harga emas turun lebih dari 6 persen sepanjang perdagangan Juni lalu. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.300 per ounce.

Pada pekan lalu, harga emas juga tertekan karena data tenaga kerja AS menguat sehingga mendorong spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve pada tahun ini.

“Data tenaga kerja sektor non pertanian membawa berita negatif kepada pelaku pasar. Ini bukan soal angka tetapi spekulasi soal rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS lebih dari satu kali pada tahun ini,” ujar Naeem Aslam, Chief Market Analyst ThinkMarkets.

The Federal Reserve atau bank sentral AS sedang mempertimbangkan upaya menormalkan kebijakan.

Dalam sebuah laporan, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap dan menurunkan neraca..

Sementara itu harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk, kemarin, sempat naik Rp 2.000 menjadi Rp 582 ribu per gram

Sehari sebelumnya, emas Antam dijual di harga Rp 580 ribu per gram.

Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 522 ribu per gram.

Harga buyback ini artinya jika Anda menjual emas yang Anda miliki, Antam akan membayarnya di harga Rp 522 ribu per gram.

Harga ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan, harga di butik emas logam mulia lainnya bisa berbeda.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satukilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga di hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran 1 gram hingga 500 gram.

Antam juga menjual emas dengan corak batik.

Untuk harga emas batik dengan ukuran 10 gram, Antam menjualnya di angka Rp 5.930.000 atau Rp 593 ribu per gram.