close
Nuganomics

Emas Antam Melorot Rp 2.000 Per Gram

Lesunya harga emas global dalam pembukaan perdagangan hari ini, Senin, 27 April 2015, terutama di bursa-bursa komoditi logam mulia di Asia, menyebabkan harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam turun Rp 2.000 per gram dan untuk satu gramnya bertengger pada angka Rp 545.000.

Penurunan harga jual ini juga diikuti harga pembelian kembali, atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam, yang tergerus Rp 2.000 per gram dan menjadikan harganya ke Rp 485.000 per gram.

Hingga pagi ini Antam masih memiliki seluruh pecahan emas yang dijualnya mulai ukuran satu gram hingga 500 gram. Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi nomor antreannya hingga seratus lima puluh per hari.

Dengan jatuhnya harga emas yang dijual Anta mini maka harga-harga berbagai pecahannya menyesuaikan dengan harga baru.

Untuk Pecahan 1 gram Antam menjual Rp 545.000, 5 gram Rp 2.580.000, 10 gram Rp 5.110.000, 25 gram Rp 12.700.000, 50 gram Rp 25.350.0000, 100 gram Rp 50.650.000, 250 gram Rp 126.500.000 dan 500 gram Rp 252.800.000

Di pasar global, harga emas bergerak ke posisi terendah terbaru selama lima minggu ketika pembicaraan antara Yunani dan pihak kreditor di Latvia gagal menghasilkan terobosan apapun.

Kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan apapun yang mungkin dapat menyelamatkan Yunani dari risiko default.

Ketidakmampuan pasar emas untuk menterjemahkan kondisi pasar telah menyebabkan investor melikuidasi posisi menjelang perdagangan akhir pekan dan pertemuan FOMC pekan depan.

AS melaporkan data pesanan barang tahan lama untuk bulan Maret naik empat persen. Namun, kenaikan itu tidak didorong oleh “permintaan yang tinggi pada mobil, jet komersial dan perangkat keras militer”.

Ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa GDP AS Q1 akan berada di area yang cukup lemah.

Semua data yang telah dirilis telah membuat banyak ketidakpastian tentang kapan Fed akan memulai menaikan suku bunga.

Banyak sudah yang menyerukan bahwa akan terjadi rebound dalam pertumbuhan ekonomi di Q2, yang akan membuat The Fed berada di jalur untuk mengambil keputusan menaikkan suku bunga.

Tetapi pasar masih cukup skeptis ketika data barang tahan lama diluar transportasi dirilis turun banyak dan ada kemungkinan The Fed malah meluncurkan QE3.

Sementara itu, berbeda dengan banyak negara lainnya, Kazakhstan terus meningkatkan cadangan emas selama tiga puluh bulan berturut. Dilaporkan Rusia juga kembali membeli emas, menurut laporan Dana Moneter Internasional.

Kazakhstan menambah cadangan emas sebanyak 198,4 metrik ton pada bulan Maret dibanding 196,1 ton pada bulan Februari, menurut data di website IMF.

Rusia yang merupakan pemegang emas terbesar kelima di dunia, menambah cadangan sebanyak 1238.3 ton dibandingkan bulan sebelumnya 1,207.7 ton.

logam mulia dan reuter