close
Nuganomics

Emas Antam dalam Tren Menurun

Hari ini, Senin, 04 April 2016, harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali turun sebesar Rp 2.000 per gram dan bertengger diposisi harga Rp 562 ribu per gram.

Sebelumnya atau pada Jumat, 01 April 2016, harga emas Antam berada di angka Rp 564 ribu per gram.

Penurunan ini merupakan dampak dari melemahnya harga di New York di akhir pekan lalu. Bursa logam baru aktif hari ini menurut waktu Amerika Serikat setelah libur akhir pekan.

Menurut rilis dari Antam, untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” emas Antam juga turun Rp 2.000 menjadi Rp 513 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 513 ribu per gram.

Adapun pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.14 hanya emas ukuran 100 gram yang sudah habis terjual. Emas ukuran lainnya masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Diakhir pekan lalu harga emas melemah pada perdagangan setelah keluarnya laporan ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan penguatan untuk periode Maret kemarin.

Mengutip Wall Street Journal, harga emas untuk pengiriman Juni ditutup turun satu persen di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Ekonomi AS pada kuartal I 2016 kemarin menunjukkan penguatan yang terlihat dari membaiknya data tenaga kerja dan juga data manufaktur.

Para pengusaha terus menambah pekerjaan dan aktivitas pabrik terus berkembang untuk pertama kalinya sejak musim panas tahun lalu.

Selain itu, penjualan kendaraan bermotor terutama mobil terus meningkat dan merupakan penjualan terbaik dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya, sama seperti properti, penjualan mobil terus menurun.

Angka ekonomi yang kuat tersebut mendorong argumen dari beberapa pejabat Bank Sentral AS atau The Fed yang menyatakan bahwa perekonomian AS telah pulih.

Dengan pemulihan ekonomi AS tersebut membuat perkiraan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga atau menjalankan kebijakan pengetatan moneter dalam waktu dekat ini semakin besar.

Dengan kenaikan bunga tersebut membuat emas harus berjuang keras. Pelaku pasar lebih memilih untuk berinvestasi di obligasi karena memberikan imbal hasil yang lebih menguntungkan.

“Harga emas terbebani dengan data yang keluar,” jelas broker LOGIC Advisors Bill O’Neill. Dengan data yang baik tersebut beberapa orang mengambil aksi jual agar memperoleh keuntungan sehingga menekan emas.

Sepanjang kuartal I 2016 ini harga emas telah mengalami kenaikan enam belas setengah persen. Keuntungan yang terbaik yang mampu dibukukan oleh emas dalam tiga puluh tahun terakhir