close
Nuganomics

Emas Ambil Untung Kelemahan Dolar

Emas global mengambil keuntungan pada perdagangan Rabu pagi WIB, 09 Desember 2015, di pasar komoditi Comex New York, bersamaan dengan melemahnya dolar Amerika Serikat di bursa saham.

Kenaikan harga emas ini tidak menghapus bayangan akan ambruknya komoditi ini bila kenaikan suku bunga bank sentral AS benar-benar terjadi di pertengahan bulan Desember ini.

Di pasar spot harga emas naik sangat tipis. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik Cuma sepuluh sen per ounce.

Sementara itu, bursa saham global tergelincir yang dibebani angka perdagangan China yang melemah. Hal itu turut mempengaruhi harga emas.

Sentimen positif lainnya dari dolar AS turun. Juga, sangat tipis terhadap sejumlah mata uang utama.

Analis ABN Amro, Georgette Boelle menuturkan kenaikan harga emas hanya berjangka pendek. Hal itu lantaran dolar AS cenderung turun tipis untuk sementara.

Ada pemulihan di data tenaga kerja AS mendukung harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015.

“Untuk emas sekarang hanya menunggu dan menanti keputusan kenaikan suku bunga bank sentral AS,” ujar Kepala Riset Saxo Bank Ole Hansen, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu, 09 Desember 2015.

Sedangkan riset Commerzbank menyebutkan enaikan suku bunga bank sentral AS masih membayangi harga emas.

Sehari sebelumnya, mengawali pekan kedua di bulan Desember, harga emas melemah hingga satu persen dari sesi sebelumnya setelah dolar Amerika Serikat terangkat oleh data tenaga kerja AS pada Jumat pekan lalu.

Harga emas tertekan ini juga dipicu dari penurunan harga minyak dunia ke level terendah dalam tujuh tahun.

Sepanjang tahun ini harga emas telah susut sembilan persen.

Hal itu dipicu dari harapan rencana kenaikan suku bunga bank sentral untuk pertama kali pada Desember 2015.

Pelaku pasar pun fokus terhadap rencana pertemuan bank sentral AS pada pekan depan.

“Kebanyakan orang melihat potensi kenaikan suku bunga di AS, dan mengabaikan semua berita lainnya,” ujar Kepala Riset the Bank of Nova Scotia, Simon Weeks seperti dikutip dari laman Reuters.

Dalam riset Citi menyatakan, reli harga emas pada pekan lalu didukung aksi beli jangka pendek sehingga mengangkat harga emas.

Harga emas diperkirakan masih dalam tekanan bila dilihat secara teknikal.

Selain itu, analis juga menilai dengan suku bunga bank sentral AS meningkat membuat emas menjadi tidak menarik.

“Kami tetap melihat harga emas masih tertekan”