close
Nuga Tekno

Twitter Punya Fitur Simpan Cuitan Privat

Laman 9to5gooogle,” hari ini, Rabu, 24 Janurai, memberitahu bahwa Twitter dikabarkansedang menguji fitur baru pada platformnya yang dinamakan ‘Bookmarks’.

Bookmarks sendiri adalah fitur yang menampilkan daftar cuitan yang ingin disimpan oleh pengguna.

Bedanya, fitur ini tak akan menampilkan ke publik cuitan apa saja yang kita simpan.

Sebab, cara-cara menyimpan cuitan sebelumnya seperti membubuhkan like dan mencuit ulang akan menampilkan nama pengguna di linimasa pengguna lainnya.

Sebab, dua fitur ini sebenarnya bukan untuk menyimpan cuitan, tapi untuk memberitahu pembuat cuitan dan orang lain bahwa pengguna menyukai atau meneruskan sebuah cuitan.

Fitur yang tengah diuji coba ini menyebar dari akun salah satu pegawai Twitter, Tina Koyama. Fitur ini diuji pada Twitter versi beta untuk Android

Sebelumnya, Twitter sempat menguji fitur serupa dengan nama berbeda, ‘Save for Later’.

Opsi untuk menyimpan cuitan dengan ‘Bookmarks’ ini akan muncul saat kita mengetuk tanda panah ke bawah yang terletak di pojok kanan atas setiap cuitan.

Akses ke opsi tersebut juga bisa ditempuh lewat kolom navigasi yang bisa ditemukan dengan menggeser layar beranda Twitter ke arah kiri.

Opsi Bookmarks sendiri akan disematkan di bawah pilihan Moments.

Pengguna yang ingin menghapus satu cuitan dari daftar Bookmarks dapat kembali ke menu tersebut dan memilih pilihan hapus.

Layanan penyimpanan cuitan asli ini diharapkan bisa tersedia di semua platform untuk memudahkan pengguna yang mengakses Twitter dari web maupun aplikasi mobile.

Sebelumnya, Twitter telahi mengumumkan pengujian  fitur “Save for Later” alias tombol bookmark yang memudahkan pengguna menyimpan cuitan untuk dibaca lagi nanti.

Seperti halnya penambahan karakter cuitan, fitur bookmark ini juga sudah lama dinantikan sejak Twitter secara mengejutkan mengganti tombol favorit dengan hati.

Hilangnya tombol favorit secara dramatis mengubah cara orang menggunakan Twiter, pasalnya tombol Favorit yang biasa digunakan untuk mengikuti cuitan yang dianggap penting sudah tiada.

Pengujian fitur Save for Later pertama kali dibeberkan oleh Product Head Twitter, Keith Coleman melalui cuitan yang lumayan panjang.

Kemudian dilanjutkan oleh Product Manager, Jesar Shah yang mengatakan bahwa fitur bookmark banyak diminta oleh pengguna terutama di Jepang yang merupakan pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Sebenarnya tanpa fitur Save for Later, pengguna punya banyak cara untuk menyimpan suatu cuitan.

Misalnya dengan menekan tombol hati atau retweet. Tetapi, kedua metode tersebut tak bisa berfungsi lebih baik dibandingkan tombol khusus yang memang dirancang untuk itu.

Tombol hati memang bisa jadi opsi terbaik, tapi dikhawatirkan justru akan membiaskan makna dan fungsi sebenarnya.

Bahwa tombol hati hanya untuk menyatakan ungkapan yang bersifat positif tentang sesuatu dalam cuitan.

Saat ini fitur Save for Later masih dalam tahap penyempurnaan, di mana pengembang di belakang Twitter masih menunggu umpan balik dari pengguna dan melakukan polesan di sana-sini sebelum digulirkan secara global.

Twitter saat ini sedang dalam situasi yang kurang menguntungkan.

Kehadiran dua fitur ini ke layanannya belum tentu akan banyak membantu membawa mereka kembali ke jalur yang benar.

Karena di sisi lain, Facebook melalui portofolio-nya terus menggempur dengan berbagai inovasi.

Twitter ingin sedikit mengubahnya. Hal ini dilakukan dengan mencoba fitur tweet berupa thread yang tidak terputus dalam satu kali cuitan.

Melansir The Next Web yang mendapat screen capture dari pengguna Twitter yang bernama Devesh Logendran, fitur ini tetap membuat tweet berjumlah seratus empat puluhkarakter, namun tiap tweet terputus, akan ada angka jumlah tweet secara otomatis.

Uniknya, fitur ini akan disebut “tweetstorm,” di mana ini akan memfasilitasi para pengguna Twitter yang seringkali memanfaatkan jejaring sosial tersebut untuk menumpahkan amarahnya dalam bentuk kultwit.

Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, adalah salah satu yang sampai saat ini berperilaku demikian.

Tentu bagi mereka yang hobi ‘nyinyir’ panjang-panjang, tentu ini adalah fitur yang menarik.

Dirumorkan, fitur ini masih dalam tahap percobaan dan hanya bisa diakses oleh beberapa pengguna saja yang kesemuanya pengembang