close
Nuga Tekno

NASA Siapkan Manusia Bermukim di Mars

Mars akan jadi tempat tinggal manusia paling aman dari kepunahan karena ia memiliki spesifikasi kondisi yang sama dengan Bumi. Badan Antariksa Amerika atau NASA meyakini Mars merupakan “rumah” baru untuk kehidupan manusia di masa depan dan memercayainya langkah memindahkan manusia ke planet harus dimulai dari sekarang. Oleh karena itu, mereka sangat antusias untuk menjalankan misi ini.

NASA terus berbenah untuk menjalankan misi pengiriman manusia ke planet Mars. Sebuah roket yang dinamai dengan Delta IV berukuran besar telah berada di tempat peluncuran Complex 37 di Cape Canaveral Air Force Stasiun Florida, Amerika Serikat untuk mengeksplorasi Mars sebagai hunian baru manusia..

Roket raksasa tersebut akan mendorong kapsul Orion–yang di dalamnya terdapat para astronot–untuk menjelajah ruang angkasa lebih jauh lagi, terutama mencapai ke Mars. Dijadwalkan Delta IV ini akan dilepas oleh NASA pada 4 Desember nanti.

“Kami telah bekerja menuju peluncuran ini selama berbulan-bulan. Sekarang sedang berada di tahap akhir,” ungkap Direktur Pusat Ruang Angkasa NASA di Florida, Bob Cabana seperti yang diberitakan “Daily Mail”
Dalam sebuah rekaman video dari satelit Curiosity, seperti dilansir “Daily Mail,” astronom Joe White yang memindai gambar untuk NASA menegaskan bahwa kehidupan di Mars amat menyenangkan.

White yang menemukan tumpukan batu di Mars mengatakan, benda itu mirip dengan senjata kuno, yang sering digunakan pada zaman dahulu untuk berperang, yakni meriam.

Sebelumnya, sejak mendarat di planet Mars pada Agustus 2012, Curiosity telah menangkap objek unik lainnya seperti batu bulat sempurna dan batu yang memiliki kesamaan dengan lampu lalu lintas yang ditemukan pekan ini, bersamaan dengan penemuan batu meriam.

Sementara itu, kepasla misi NASA ke Mars, Charles Frank Bolden, seperti dikutip Daily Mail, Rabu 15 Oktober 2014, mengungkapkan mendarat di Mars merupakan hal yang paling esensial untuk memastikan keberlangsungan hidup spesies di bumi. Pasalnya, kata dia, ancaman perubahan iklim memang benar adanya.

“Bisa sukses melakukan misi ke Mars merupakan hal yang penting karena hanya itulah planet tata surya yang kami percaya bisa menghidupkan manusia suatu saat nanti. Mars bisa mempertahankan kehidupan, otomatis bisa juga mempertahankan hidup manusia jika kita bisa merelokasi manusia di sana,” kata Bolden.

Bolden menegaskan jika Mars merupakan tempat pemeliharaan yang cukup penting. Dia pribadi sangat ingin memastikan jika anak cucu atau cicitnya bisa memiliki kesempatan untuk pergi ke Mars.

Sayangnya, ia khawatir jika komitmen untuk bisa ke Mars akan menghilang begitu saja. Pasalnya, ia mendeteksi adanya rencana NASA untuk membatalkan misi ke planet merah itu.

Dia mengakui, misi ke Mars memang bukanlah tantangan yang mudah. Apalagi banyak pemikiran dan halangan, khususnya mereka yang tidak percaya jika misi ini bisa menjadi kenyataan.

“Denga fokus Mars, secara tidak langsung kami siap membangun kapabilitas untuk memungkinkan misi manusia ke sana. Tantangannya memang cukup besar. Misi ke Mars memang berat. Ini sangat sangat sulit,” katanya.

Yang mengejutkan, Bolden mengaku, ia tidak setuju dengan berbagai proposal swasta yang ingin membawa manusia melakukan perjalanan wisata ke planet tersebut. Termasuk proposal dari bos SpaceX, Elon Musk.

“Sepertinya dia ingin mati di sana karena memberikan saya proposal untuk perjalanan satu arah ke Mars. Dia tidak berpikir untuk memulangkannya kembali ke bumi. Tapi saya dan dia sepakat jika ada seseorang yang ingin ke Mars maka dia harus bisa kembali,” kata Bolden.

Menurutnya, misi ke Mars hampir sama dengan era kolonisasi Amerika beberapa abad lalu. Nenek moyang Amerika itu memang tidak pernah berpikir untuk kembali ke negara asal mereka namun juga tidak ingin mati di tanah yang baru.

“Seperti halnya pindah ke Amerika dari Inggris menuju barat. Banyak orang yang tidak ingin kembali tapi mereka juga tidak ingin mati di sana. Mereka ingin membangun, menyebar di wilayah yang baru. Itulah yang kita lakukan sekarang,” papar Bolden.

Tags : slide