close
Nuga Tekno

Maya Angelou Hiasi Google Doodle Hari Ini

Dr. Maya Angelou hadir di halaman utama Google, hari ini, Rabu 4 April

Ia adalah seorang perempuan kulit hitam asal Amerika Serikat penulis cerita, penyair, penulis memoar, hingga aktivis.

Google merayakan hari kelahirannya yang kesembilan puluh yang jatuh tepat hari ini.

Saat diklik, terdengar puisi indah berjudul “Still I Rise”. Tak main-main, puisi itu disampikan sejumlah orang terkenal seperti Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, Laverne Cox, dan Oprah Winfrey. Tak hanya itu, tentu saja rekaman asli suara Maya Angelou sendiri.

Kata-katanya yang indah selalu dikenang banyak orang. Dalam kehidupan yang kaya dengan pengalaman Dr. Maya Angelou telah menyentuh kehidupan jutaan orang di seluruh dunia melalui ajarannya, tulisannya, suaranya, dan tindakannya.

Puisi “Still I Rise” ada dalam kumpulan puisi karya Maya Angelou berjudul “And Still I Rise” yang merupakan karya ketiganya dan diterbitkan Random House

Tahun itu memang merupakan masa produktif dalam karier kepenulisan Angelou.

And Still I Rise terdiri dari tiga puluh dua  puisi pendek, terbagi menjadi tiga bagian. Tema puisi berfokus pada sebuah pengharapan penentuan kebangkitan atas segala kesulitan dan kehilangan semangat, dan banyak topik sama seperti dalam autobiografi, termasuk buku puisi sebelumnya.

Dua puisi yang paling dikenal yaitu “Phenomenal Woman” dan “Still I Rise” yang dibacakan dalam audio di halaman Google. Dia bertutur tentang persaingan dan gender dalam beberapa puisinya, menekankan kekuatan dan kegembiraannya dalam komunitas.

Maya Angelou terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson di St. Louis Missouri, Amerika Serikat, April . Ia wafat pada umur delapan puluh empat tahun di Winston Salem, Carolina Utara, Amerika Serikat, tepatnya pada delapan puluh enam tahun.

Di balik kesuksesannya menjelang usia dewasa, masa kecil Angelou justru sangat menyakitkan. Ia menjadi korban serangan seksual pada usia tujuh tahun yang membuatnya bisu selama lima tahun.

Selama tahun-tahun itu, buku dan puisi menjadi sahabatnya. Ia kemudian menemukan suaranya lagi dan memulai perjalanan intelektual dan kreatif meski banyak yang menilainya menentang arus.

Saat menginjak masa remaja dan kehidupan awal dewasanya, Angelou justru memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan perempuan lain seumurannya. Ia menjadi seorang ibu sekaligus perempuan dan orang kulit hitam pertama yang menjadi kondektur trem atau kereta listrik di San Francisco.

Angelou juga pernah berkeliling dunia sebagai anggota pemeran opera Porgy dan Bess dengan penguasaan berbagai bahasa. Dia bernyanyi dan menari di kabaret profesional, bekerja sebagai wartawan di Afrika, dan menjadi salah satu aktivis hak-hak sipil paling terkemuka di generasinya.

Buku pertamanya, “I Know Why the Caged Bird Sings” atau “Aku Tahu Mengapa Burung Sangkar Bernyanyi” lahir pada tahun 1969 dan menuai sukses bersar. Karya itu membuatnya semakin bersemangat sebagai penulis. Enam karya autobiografi lainnya kemudian ditulisnya selain buku puisi, sastra anak-anak, dan nonfiksi termasuk buku masak.

Melalui karya-karyanya, Dr. Angelou memberikan suara kepada jutaan orang. Dia memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Angelou mendefinisikan kembali keindahan kulit hitam dan tradisi lisan Afrika-Amerika yang terkenal. Dia mendukung perang dan berkampanye untuk perdamaian universal.

Maya Angelou juga penerima banyak penghargaan selama hidupnya. Dia menjadi penyair pertama yang membuat resitasi pelantikan dalam tiga dekade ketika Bill Clinton menjadi Presiden

“Kau boleh mencatatku dalam sejarah, dengan kebohongan palsu yang penuh benci. Kau boleh menginjakku dalam tanah. Namun, bagai debu, tetap ku ‘kan bangkit lagi.”

Begitu bunyi penggalan puisi penuh emosi karya Dr. Maya Angelou yang ditampilkan dalam Google Doodle hari ini.

Bentuknya berupa voice over dan teks yang mengiringi video slideshow berisi sejumlah ilustrasi.

Doodle yang ditampilkan di laman Google pada Selasa, 04 April memang ditujukan untuk memperingati hari ulang tahun Dr. Maya Angelou keempat puluh, seorang aktivis asal Amerika Serikat yang getol memperjuangkan kesetaraan gender dan kebudayaan orang kulit hitam keturunan Afrika-Amerika.

Puisinya yang diperdengarkan di Doodle Google berjudul Still I Rise dan dialamatkan untuk penguasa berkulit putih yang menindas kaum kulit hitam.

Terlahir sebagai Marguerite Annie Johnson, kisah Dr. Maya Angelou bermula dengan tragedi saat ia mengalami pelecehan seksual ketika masih berumur delapan tahun.

Karena kejadian ini, Dr. Maya Angelou sempat membisu selama lima tahun, tak mau mengucapkan sepatah kata pun, dan lebih memilih menyibukkan diri dengan membaca buku-buku dan puisi.

Perjalanan hidup membawa Dr. Maya Angelou melakukan berbagai macam hal. Dia menjadi konduktor trem listrik pertama di San Francisco yang berkulit hitam, lalu berkeliling duina sebagai anggota opera Porgy and Bess, sambil belajar menguasai beberapa bahasa.

Dari laman Google Doodle, pernah pula Maya Angelou menjadi wartawan di Afrika. Dia kemudian dikenal sebagai salah satu aktivis hak asasi manusia paling menonjol di generasinya.

Maya Angelou menerbitkan buku pertamanya, I Know Why the Caged Bird Sings, lalu semenjak itu juga terkenal sebagai penulis.

Dia lalu menulis aneka buku lain, mulai dari autobiografi, kumpulan puisi, buku literatur anak-anak, bahkan juga buku masak. Dr. Maya Angelou tutup usia pada akhir Mei empat tahun lalu

Melalui karya-karyanya sepanjang hidup, dia memberikan suara pada jutaan orang yang tidak memiliki suara. Itu pula sebabnya pusi Still I Rise di doodle Google dibacakan oleh sejumlah tokoh terkenal yang terinspirasi oleh Dr. Maya Angelou.

Mereka adalah Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, Laverne Cox, dan Oprah Winfrey.

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Maya Angelou, orang-orang akan melupakan ucapan dan perbuatan kita, tapi tidak akan pernah melupakan perasaan yang kita munculkan di hati mereka.