close
Nuga Tekno

Google Doodle Hari Ini Bunga Raflesia

Google doodle hari ini, Selasa, 09 Januari tampil dengan  animasi sesosok bunga berwarna merah. Di tengahnya terdapat sebuah lubang yang mengeluarkan bau busuk.

Dan bunga itu adalah Rafflesia Arnoldii atau Padma Raksasa, tanaman yang tercatat menghasilkan bunga berukuran sangat besar, bahkan terbesar di antara tanaman-tanaman lain dengan ukuran mencapai kisaran satu meter.

Genap dua dua puluh limatahun lalu bunga Rafflesia Arnoldii ditetapkan sebagai puspa langka -salah satu dari tiga bunga nasional

Google Doodle merayakan ulang tahun penetapan tersebut.

Anggota dari genus Rafflesia, bunga Rafflesia Arnoldii alias Padma Raksasa tumbuh sebagai parasit di beberapa jenis tanaman merambat yang tumbuh di hutan hujan tropis Indonesia. Ia tak memiliki daun, batang, ataupun akar.

Rafflesia Arnoldii menyebarkan bau busuk serupa bangkai untuk memancing serangga yang kemudian melakukan pembuahan di sang bunga. Masing-masing bunga berjenis kelamin tunggal, sehingga bunga jantan dan betina harus berada dalam jarak berdekatan agar pembuahan berhasil.

“Kelopaknya yang tebal, berwarna merah kecokelatan dengan bintik-bintik putih hanya muncul saat siap bereproduksi,” sebut Google dalam keterangan di laman doodle

Begitu mekar, Rafflesia Arnoldii tumbuh menjadi sekitar satu meter dan mekar hanya beberapa hari saja”, tambah Google.

Orang pertama yang menemukan spesimen genus Rafflesia  adalah penjelajah asal Perancis, Louis Auguste Descamps pada 1797. Jenis bunga yang ditemukan bukan Rafflesia Arnoldi, melainkan R. patma.

Sayang, temuannya disita oleh Inggris yang ketika itu sedang berperang dengan Perancis. Botanis Inggris

Bnga ini  dinamai Rafflesia Arnoldii.

Bunga bangkai atau Rafflesia Arnoldii ditemukan di hutan tropis Sumatera. Adalah Joseph Arnold, seorang pemandu ekspedisi yang menemukan bunga tersebut.

Bunga bangkai raksasa tersebut kemudian dinamai sesuai nama sang pemimpin ekspedisi Thomas Stanford Raffles, dan juga Joseph Arnold.

Namun sebelum dikukuhkan namanya menjadi Raflesia Arnoldii, ternyata bunga yang kini telah ditetapkan sebagai Bunga Nasional Indonesia itu telah lebih dulu ditemukan. Adalah Louis Auguste Deschamp yang menemukannya, dua puluh tujuh tahun lebih awal dari Josep Arnold.

Hal ini diungkap dalam buku Rafflesia of the World, karya Jamili Nais.

Seperti dilansir NHBS, dalam buku tersebut Jamili Nais mengungkapkan fakta sejarah penemuan bunga yang kini juga dikenal sebagai Padma raksasa.

Pada bab ‘Rafflesia Discovery’, diceritakan twist tak terduga mengenai penemuan bunga tersebut oleh Louis Auguste Deschamp, yang merupakan peneliti asal Perancis.

Dia melakukan ekspedisi.Sayangnya misinya gagal di tengah jalan. Bukan hanya karena masalah cuaca yang menghadang kapalnya, namun juga penyakit dan perang.

Dilaporkan sebanyak delapan puluh sembilan kru kapal meninggal dunia, termasuk kapten kapal Chevalier d’Entrecasteaux. Louis Auguste Deschamp kemudian ikut bersama koloni belanda hingga tahun 1802.

Pada saat itulah ia berkesempatan mengeksplorasi tumbuhan yang ada di Indonesia, dan menemukan bunga bangkai.

Jika Louis Auguste Deschamp kala itu berhasil mempublikasikan penemuannya, mungkin bunga bangkai akan dinamai dengan namanya.

Seluruh catatan penelitian yang dimilikinya, dirampas Inggris. Namun kemudian didonasikan ke British Museum

Buku Rafflesia of the World, karya Jamili Nais yang mengungkap kisah tersebut menyuguhkan banyak data asli. Mayoritas data tersebut didapatkan sang penulis melalui riset, maupun sumber pertama yang berkaitan dengan sang bunga raksasa.

Dalam buku tersebut Jamili bahkan mengungkap bahwa ada pemandu lokal, yang berarti warga Indonesia, yang menemukan bunga tersebut sebelum Joseph Arnold.

“Come with me sir, come! A flower, very large, beautiful, wonderful!” ujar seorang pemandu lokal tersebut yang tidak diketahui namanya, menunjukkan bunga bangkai pada Joseph Arnold dan Sir Stamford Raffles

Hari ini pula adalah ulang tahun kedua puluh lima penetapan bunga bangkai atau Rafflesia arnoldii sebagai bunga Nasional Indonesia dan selanjutnya dikukuhkan penyebutannya sebagai Padma Raksasa yang merupakan puspa langka.

Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Satwa dan Bunga Nasional. Dalam Keputusan Presiden itu juga ditetapkanlah melati atau Jasminum sambac sebagai puspa bangsa serta anggrek bulan atau Palaonopsis amabilis sebagai puspa pesona.

Hingga kini, gambar Rafflesia arnoldii sering ditemukan dalam pola batik tradisional yang rumit di Bengkulu, tempat bunga raksasa itu kerap tumbuh.

Rafflesia arnoldii disebut bungka bangkai bukan tanpa alasan. Penyebutan itu muncul karena bunga itu menebarkan aroma daging busuk. Baunya yang menyengat mengundang lalat yang membantu dalam proses penyerbukannya.

Kelopak bunganya yang merah montok dan dihiasi bintik-bintik putih hanya muncul dari Tetrastigma, tanaman mirip pohon anggur yang menjadi inangnya, saat siap bereproduksi.

Merekahnya Rafflesia arnoldii merupakan persitiwa langka sehingga saat orang-orang menemukannya, hal itu dipastikan akan menarik perhatian. Di tempat terbuka, Rafflesia arnoldii bisa tumbuh dengan diameter mencapai sekira 1 meter dan mekar hanya beberapa hari.

Bukan cuma di Indonesia, Google Doodle ini juga muncul di Yunani. Entah apa yang membuat Google memutuskan hal itu.

Belakangan, banyak ditemukan bunga bangkai di berbagai daerah.. Namun, kebanyakan bunga bangkai yang tumbuh seara acak itu bukanlah Rafflesia arnoldii, tetapi Amorphpophallus titanium, walaupun sama-sama disebut bunga bangkai.

Rafflesia arnoldii dan Amorphpophallus titanium adalah dua jenis tanaman berbeda. Namun, banyak orang yang menganggapnya sama sehingga saling tertukar. Bukan di kalangan masyarakat awam saja, tetapi hingga di lingkungan sekolah. Banyak guru yang menganggapnya sama.

Dalam klasifikasi ilmiah, Rafflesia arnoldi tergolong dalam Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia.

Sementara Amorphpophallus titanium masuk dalam Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Alismatales; Famili: Araceae; Genus: Amorphophallus;

Seperti namanya, keduanya dapat dibedakan dengan mudah dari bentuknya. Rafflesia arnoldii tidak mempunyai phallus atau lingga yang menjulang di bagian tengah bunga sedangkan Amorphpophallus titanium punya lingga berwarna ungu yang bisa menjulang hingga setinggi empat meter.