close
Nuga Tekno

Gmail iOS Bisa Satukan Semua Inbox Akun

Google terus memperbarui fitur terbaru untuk berbagai layanannya, termasuk Gmail.

Layanan email milik Google ini, baru saja hadir dengan pembaruan yang kian memudahkan para pengguna iOS.

Seperti ditulis Phone Arena,  pengguna kini bisa menikmati fitur bernama unified inbox yang memungkinkan mereka, mengakses seluruh email dari semua inbox akun mereka. Pembaruan ini bakal diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang.

Sekadar informasi, fitur ini memang sudah lebih dulu tersedia untuk pengguna Android.

Jika sudah mendapatkan versi Gmail terbaru, pengguna bisa memanfaatkan fitur baru dengan membuka Gmail, dan pilih tampilan “All Inboxes” yang terletak di sisi sebelah kiri.

Setelahnya, akan muncul email dari beberapa akun Gmail sekaligus.

Meskipun fitur All Inboxes muncul dalam satu inbox, tetapi email tersebut tetap akan terpisah ke masing-masing akun Gmail pengguna.

Jumlah pengguna aktif Gmail terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data terbaru yang diumumkan di Twitter, jumlah pengguna aktifnya kini telah mencapai  sau setengah miliar.

Total pengguna aktif Gmail mengalami tiga puluh tiga persen pertumbuhan dari satu miliar pada Februari dua tahun lalu.

Pencapian ini kian menguatkan posisi Gmail sebagai salah satu layanan email populer. Sebagai catatan, biasanya sejumlah orang memiliki beberapa akun Gmail.

Gmail memulai layanannya di desktop pada April empat tahun silam sebagai versi beta terbatas. Titel beta tersebut berakhir pada sembilan tahun lalu.

Versi java tersedia untuk pengguna ponsel

Seiring waktu jumlah pengguna akif mengalami peningkatan. Untuk merayakan pencapaian satu setengah miliar pengguna aktif, Google menyampaikan ucapan terima kasih melalui Twitter.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semuanya. Love, tim Gmail,” demikian keterangan yang tertulis di akun Twitter Gmail.

Google beberapa waktu lalu mengumumkan pengakuan penting terkait layanan Gmail miliknya. Raksasa internet itu mengungkap masih memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk mengintegrasikan layanannya dengan Gmail.

Beberapa aplikasi yang biasa memanfaatkan hal ini adalah perencanaan perjalanan dan sistem manajemen khusus.

“Pengembang dapat membagi datanya ke pihak ketiga selama mereka transparan dengan para pengguna cara pemanfaatan data tersebut,” tutur VP of Public Policy and Government Affairs untuk Amerika di Google, Susan Molinari, seperti dikutip dari CNN Money, pada bulan lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Google dalam bentuk surat untuk para senator di Amerika Serikat. Google juga memastikan bahwa aturan soal privasi dapat diakses oleh pengguna sebagai bahan pertimbangan.

“Pengguna juga dapat melihat atau menghapus akses aplikasi lewat laman Google Account-nya. Atau, mereka dapat memilih untuk tidak mengunduh aplikasi tersebut sama sekali,” tutur Molinari.

Google pun dengan tegas akan menindak aplikasi yang tidak memberi kejelasan mengenai pemakaian data pengguna.

Salah satunya adalah menonaktifkan aplikasi tersebut.

Surat pada senator soal Gmail ini sendiri sebenarnya muncul usai pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian pada data privasi pengguna di layanan online.

Tak cuma Google, komite senat juga mempertanyakan hal tersebut ke Apple dan Twitter.