close
Nuga Tekno

Gelang Pintar Samsung untuk Ukur Lemak

Samsung maju selangkah lagi dalam membuat keragaman teknologi dengan memproduksi chip yang ditempelkan di gelang pintar.

Mereka menyebut chip ini dengan nama Bio-Processor.

Sebelumnya, Samsung memang telah menjual gelang pintar yang hanya digunakan sebagai alat pendamping kegiatan kebugaran, yang kemampuannya cuma seputar mengukur jumlah langkah atau detak jantung.

Gelang pintar Bio-Processor itu akan bisa digunakan untuk mengukur empat atribut lain, yaitu lemak tubuh, massa otot, suhu kulit, serta tingkat stress.

Separti dikutip “nuga” dari “he Verge,” Kamis, 31 Desember 2015, dengan dimulainya produksi massalnya gelang pintar itu, maka diprediksi pada paruh kedua tahun depan nanti akan mulai muncul berbagai gelang pintar yang memanfaatkan chip baru ini.

Gelang pintar ini tidak menutup kemungkinan akan digunakan di produk milik perusahaan lain.

Samsung pun sudah menawarkan referensi desain untuk perusahaan lain yang berminat membuat wearable devices macam ini.

Selain gelang pintar, menurut mereka Bio-Processor bisa digunakan dalam berbagai bentuk gadget, misalnya jam tangan atau lembaran sensor berbentuk “koyo”.

Meski demikian, pengguna masih harus menunggu beberapa bulan mendatang untuk melihat prosesor ini benar-benar digunakan dalam sebuah produk.

Selain gelang pintar, Samsung juga sudah menyelesaikan pengembangan teknologi sensor untuk mengidentifikasi data biometrik seseorang.

Mulai dari detak jantung, jumlah langkah kaki, dan hal lainnya.

Namun, belum ada yang bisa menghitung kadar lemak seseorang. Tampaknya Samsung ingin jadi pelopor untuk hal yang satu ini.

Samsung sudah mendaftarkan paten baru untuk menghitung lemak.

Ada empat sensor yang bakal terpatri di dekat smartphone keluaran Samsung nantinya.

Maksud “di dekat” adalah, sensor tersebut tak dibenamkan di dalam smartphone.

Sensor akan dipasang pada pelindung layar case ponsel.

Keempat sensor akan bekerja serentak untuk mengukur level lemak kamu dengan kontak langsung melalui tangan.

Pada ilustrasi paten, terlihat bahwa seseorang harus menggunakan kedua tangan untuk bisa teridentifikasi.

“Teknologi ini akan mengakses objek tubuh yang menyediakan informasi lemak,” begitu keterangan paten.

Jika paten ini benar terealisasi, maka fungsi smartphone dan wearable akan semakin masif berevolusi ke kebutuhan kesehatan.

Siapa pun akan lebih mudah mengetahui kondisi dan kebutuhan tubuh. Asupan makanan, pengeluaran keringat, dan diet akan semakin terukur.

Divisi semikonduktor Samsung mengumumkan telah berhasil membuat sebuah prosesor khusus untuk gelang pintar.

Piranti keras tersebut memberinya kemampuan untuk membaca detak jantung hingga menjalankan aplikasi.

Samsung secara khusus berinvestasi dalam pengembangan alat pemantau electrocardiogram yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan serta mengidentifikasi pola detak jantung.

Salah satu kegunaan identifikasi pola detak jantung itu berguna untuk membuat kunci pengaman data.

Ada kemungkinan Samsung mengembangkan ECG tersebut menjadi sebuah alat otomatisasi berbasis biometrik.

Artinya pengguna gelang bisa otomatis masuk ke smartphone atau komputer miliknya tanpa harus mengetik password. Cukup dengan memakai gelang.

ECG juga akan sangat berguna bagi para pegiat olahraga, misalnya untuk mengukur detak jantung, kecepatan nafas, hingga tingkat stress.

Bahkan dengan menyematkan teknologi tambahan, prosesor ini bisa dipakai untuk memprediksi penyakit seseorang.

Saat ini, Samsung merakit prosesor itu dengan teknologi pemrosesan empat puluh lima nanometer.

Namun mereka sudah menyiapkan rencana untuk membuatnya menjadi lebih kecil lagi menggunakan teknologi pemrosesan dua puluh nanometer.

Selain disematkan dalam gelang cerdas, raksasa elektronik Korea Selatan itu juga membayangkan untuk mengaplikasikan teknologi biometrik tersebut dalam smartphone serta tablet.