close
Nuga Tekno

Enam Digit Keamanan dari WhatsApp

WhatsApp sudah menerapkan kemanan perangkat pengguna yang mengakses aplikasinya dengan fitur kode keamanan enam digit.

Hal ini sudah direncanakan sejak  lima bulan lalu.

“WhatsApp sudah melindungi layanan mereka dengan enkripsi end to end. Fitur keamanan itu memastikan privasi dan riwayat percakapan pengguna terjaga,” tulis laman blog resmi WhatsApp.

Namun demikian, meskipun sudah mengaktifkan enkripsi end to end, tetap saja ada peluang atau celah yang bisa dimanfaatkan penjahat siber untuk membobol enkripsi tersebut.

Guna menghindari pengawasan dan upaya mata-mata dalam layanannya, menurut laporan Android Authority dikutip Jumat 23 September 2016, WhatsApp akan mengenalkan fitur keamanan kode kunci enam digit untuk melindungi privasi pengguna.

Android Authority menemukan sinyal itu dalam program penerjemahan WhatsApp. Dalam program itu, terdapat penanda yang merujuk pada kode kunci.

Tanda yang dimaksud yaitu ‘masukkan kode kunci enam digit’, ‘kode kunci tidak cocok, dan ‘Coba masukkan lagi alamat email pemulihan’.

Dalam catatan itu, email pemulihan bisa menjadi opsional.

Biasanya alamat email pemulihan diperlukan dalam kasus pengguna secara tak sengaja mengunci akun mereka.

Android Authority menyebutkan bisa saja pembaharuan WhatsApp ke depan akan mengizinkan pengguna memasukkan kode kunci enam digit untuk melawan upaya gangguan privasi pengguna.

Untuk menjadi catatan, fitur keamanan kode kunci memang masih bersifat spekulasi dan untuk itu tidak ada keterangan kapan fitur tersebut bakal dirilis oleh WhatsApp.

Sebelumnya WhatsApp sempat dihujat karena membagi data pribadi pengguna ke Facebook.

Langkah ini  sempat membuat pengguna mencari layanan lain yang lebih baik.

Saat itu dikabarkan WhatsApp sedang meminta persetujuan penggunanya untuk membagikan data pribadi ke Facebook.

Perubahan terbaru itu telah diumumkan WhatsApp melalui blog resmi perusahaan.

Ketentuan tersebut akan tertera dalam rangkaian Syarat dan Ketentuan penggunaan WhatsApp yang akan diperbaharui.

Untuk meminta persetujuan akan ketentuan penggunaan yang baru, WhatsApp telah menggulirkan notifikasi kepada seluruh pengguna.

Jadi jangan heran ketika anda membuka WhatsApp akan tertera rangkaian kalimat yang diakhiri dengan kotak berwarna hijau bertuliskan ‘Agree’ atau ‘Setuju’.

“WhatsApp sedang memperbarui Ketentuan dan Kebijakan Privasi untuk mencerminkan fitur-fitur baru, seperti panggilan ke WhatsApp. Baca Ketentuan dan Kebijakan Privasi kami dan pelajari selengkapnya mengenai opsi yang anda miliki.”

“ Silakan setujui untuk terus menggunakan WhatsApp. Jika tidak setuju maka Anda perlu berhenti menggunakan WhatsApp,” tulis notifikasi tersebut.

Ini merupakan sebuah dilema bagi pengguna. Jika kotak hijau tersebut ditekan maka berarti anda menyetujui aksi WhatsApp membagikan data anda ke Facebook. Jika tidak, dalam notifikasi tersebut dikatakan anda tidak akan diperbolehkan lagi menggunakan WhatsApp.

Usut punya usut, ini merupakan upaya Facebook untuk bisa menghadirkan iklan di platform pesan instant tersebut, dan juga sebaliknya.

Hal ini terpampang jelas di ‘pengaturan’ WhatsApp, khususnya di bagian ‘Bagi Info Akun Saya’. Saat dicoba menelusuri ketentuan tersebut, mengklik tanda ‘setuju’, tertera tulisan sebagai berikut,

“Bagi informasi akun WhatsApp saya dengan Facebook untuk meningkatkan pengalaman produk dan iklan Facebook,” tulis notifikasi WhatsApp di Pengaturan akun.

Hal ini diperjelas WhatsApp dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Daily Star.

“Kami ingin mengeksplorasi cara anda berkomunikasi dengan bisnis yang cocok.

Banyak orang bisa mendapatkan informasi apa saja, termasuk lewat teks dan telepon.

Dengan menghubungkan nomor ponsel dengan sistem Facebook maka Facebook bisa memberikan penawaran yang lebih baik dan memberikan iklan yang lebih relevan kepada Anda dan teman di jaringan,”

Namun WhatsApp memastikan, yang dibagi dengan Facebook hanyalah informasi pribadi pengguna, bukan daftar percakapan atau nomor ponsel.

Mereka berjanji untuk tidak membagi postingan, konten yang dibagikan internal, atau nomor ponsel, kepada para pengiklan.

“Percakapan dan nomor ponsel tidak akan dibagikan ke Facebook,” tulis mereka lagi.

Perubahan ketentuan ini merupakan bentuk ingkar janji Facebook.

Setelah Facebook membeli WhatsApp, Zuckerberg pernah mengatakan akan tetap membuat data pengguna pesan instan itu tak tersentuh dan privat.

Tidak akan menyatukannya dengan jejaring sosial Facebook.

“Menghormati privasi anda adalah hal yang telah terpatri dalam tubuh kami. Kami akan membangun WhatsApp dan tetap mengetahui sedikit mungkin tentang penggunanya. Sangat bodoh rasanya jika kami campurkan,” ujar Zuckerberg kala itu.

Ingin tahu lebih jauh tentang Ketentuan dan Kebijakan baru WhatsApp, baca di sini dan juga pertanyaan yang sering diajukan di sini